Karya Ilmiah Penelusuran Online

vi Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penyusunan penelitian ini tidak mungkin terwujud tanpa dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini juga, dengan segenap kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof.Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian di lapangan. 2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai Dosen Wali IK-2 2010 dan Pembimbing skripsi, yang telah membimbing, memotivasi dan mempermudah seluruh proses pembuatan skripsi ini. 3. Ibu Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah peneliti melaksanakan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Khususnya Konsentrasi Ilmu Humas , yang telah membantu peneliti dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam skripsi ini. 5. Ibu Ratna W., A.Md., selaku Sekertaris Dekan FISIP dan Ibu Astri Ikawati.A.,Md selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi vii yang telah membantu peneliti dalam pengurusan surat-surat usulan penelitian. 6. Untuk adik-adikku tercinta Dheana Dwi Angia Putri Wibowo, M. Zidane Saviola Wibowo, dan M. Zilhane Ramadhan Wibowo dan Kakak Sepupuku tersayang, Annisa Febianti yang selalu mendukung, menghibur, serta mendoakan peneliti. 7. Untuk Sahabat seperjuanganku Dewi Sartika, Niluh Ayu Anggaswari, Bagus Sukma Julianto, Dita Ayu Ananda, Yudha Adi Purnama, Nuri Rizky Lestari, dan Agree Anugrah Ramadhan terimakasih atas dukungan dan motivasinya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini. 8. Untuk Sahabat-sahabat ku tercinta Lira Octaviany, Ira Mutiara, Intan Devianty , Triani, Meisha Rachmawati, Noviana Nur Utami, Meilantika, Yeni Yuliani, dan Sovi Triana yang telah memberikan kasih sayang dukungan dan semangat kepada peneliti. 9. Untuk yang terkasih Bagus Martantio terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan dan kesabarannya yang selalu mendampingi peneliti selama proses pembuatan penelitian ini. 10. Rekan kelas IK 2 2010 dan IK HUMAS 3 2012 terimakasih atas motivasi dan segala bantuannya. 11. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan usulan penelitian yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. viii Tiada kata yang bisa terungkap, peneliti hanya bisa mendoakan semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan seluruh kebaikan semua pihak yang telah diberikan kepada peneliti, mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Amien. Kritik dan Saran sangat peneliti harapkan untuk penyempurnaan usulan penelitian ini. Akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca. Bandung, Juli 2014 Peneliti Ananda Safitri Wibowo NIM. 41810078 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, manusia sudahdisebut dengan makhluk sosial, di dalam kehidupannya manusia tidak dapat hidup dalam kesendirian. salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain yang tentunya dengan cara berkomunikasi. Selain berkomunikasi dalam menjalani kehidupannya setiap individu tidak akan lepas dari perilaku, seperti yang dikatakan oleh Jalaludin Rakhmat2001:35 “Perilaku atau tingkah laku adalah kebiasaan bertindak yang menunjukkan tabiat seseorang yang terdiri dari pola-pola tingkah laku yang digunakan oleh individu dalam melakukan kegiatannya. Lebih jauh dikatakan bahwa perilaku itu terjadi karena adanya penyebab tingkah laku stimulus, motivasi tingkah laku, dan tujuan tingkah laku. Terdapat tiga komponen yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu komponen afektif, komponen kognitif dan komponen konatif. Komponen afektif merupakan aspek emosional. Komponen kognitif merupakan aspek intelektual, yang berkatian dengan apa yang diketahui manusia. Komponen konatif adalah aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.” Selain itu menurut Jalaludin Rakhmat 2008:32, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manusia di antaranya: Faktor personal meliputi : faktor biologis, sosiopsikologis, sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan, kemauan. Faktor situasional meliputi: faktor ekologis, rancangan dan arsitektur, temporal, suasana perilaku, teknologi, faktor sosial, lingkungan psikososial, stimuli yang mendorong dan mempengaruhi perilaku. Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu.Fenomena juga bisa disebut hal yang luar biasa dalam kehidupan di duniadan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia. Fenomena yang biasa di ketahui adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Fenomena sosial dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosialnya. Salah satu fenomena sosial yang terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari adalah adanya masalah-masalah sosial yang timbul baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Pergantian tahun 2013 menuju 2014 remaja Indonesia kedatangan istilah baru. Setelah istilah “alay” dan “lebay” telah mulai surut kini istilah “cabe-cabean” yang mulai ramai diperbincangkan tidak hanya di kalangan ABG atau remaja tetapi juga di kalangan seluruh masyarakat. Istilah cabe-cabean ini sangat cepat dikenal oleh masyarakat luas karena dianggap mencerminkan perilaku sejumlah remaja zaman sekarang. Alay atau anak layangan atau anak lebay adalah sebuah istilah yang menggambarkan suatu fenomena perilaku remaja di Indonesia yang menggambarkan anak-anak ABG atau remaja yang terlihat dengan dandanan yang berlebihan dan mencolok. Selain itu alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha memaksa untuk menarik perhatian orang lain. Sedangkan “cabe-cabean” semula digambarkan untuk anak-anak ABG yang tergabung dalam kelompok balapan liar dan pemenang balapan bisa mengencani si gadis “cabe-cabean”, kini arti “cabe-cabean” sekarang sudah semakin meluas mencakup perilaku remaja perempuan yang masih duduk di bangku SMP ataupun SMA bisa saja dijadikan mainan. Banyak faktor yang menyebabkan fenomena “cabe-cabean” ini muncul. Setidaknya ada tiga faktor utama yang memiliki andil khusus yang menyebabkan perilaku remaja ini ada. Faktor yang pertama yaitu faktor media,faktor yang kedua adalah faktor keluarga, sedangkan faktor yang ketiga adalah faktor lingkungan. Lingkungan terdekat dari remaja adalah sekolah dan teman-teman bergaulnya sehari-hari dimana seorang anak lebih sering melakukan komunikasi dengan teman sepermainannya. Fenomena “cabe-cabean” yang berkembang saat ini sudah banyak menyita perhatian masyarakat luas terutama masyarakat kota Bandung. Karena selain Jakarta, kota Bandung menjadi kota yang termasuk cepat atau “uptodate”dalam menanggapi maupun menerima hal-hal yang baru termasuk istilah dan fenomena “cabe-cabean” ini terutama bagi kalangan remaja. Remaja yang umumnya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama SMP dan sekolah menengah atas SMA yang berusia 13-19 tahun. Pada usia-usia tersebut setiap manusia sedang mengalami masa-masa mencari jati diri yang jika tidak diarahkan maka hidupnya bisa-bisa terjerumus kedalam hal yang tidak baik.

Dokumen yang terkait

Perilaku Komunikasi Kaum Biseksual Kota Bandung (Studi Fenomenologi Perilaku Komunikasi Kaum Biseksual Dalam Menjalani Kehidupannya di Kota Bandung)

5 23 114

Perilaku komunikasi pengguna ganja :(studi dramaturgi perilaku komunikasi pengguna ganja di Kota Bandung)

1 11 1

Perilaku Komunikasi Orang berambut Gimbal Di KOta Bandung (studi Fenomenologi Tentang Perilaku Komunikasi Orang Berambut Gimbal Di KOta Bandung)

0 9 12

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Perilaku Komunikasi Mahasiswa Jambi Di Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Mahasiswa Jambi Di Kota Bandung dalam Berinteraksi dengan Masyarakat Sunda di Lingkungan Asrama Mahasiswa Jambi)

2 2 1

Perilaku Komunikasi Kaum Biseksual Kota Bandung (Studi Fenomenologi Perilaku Komunikasi Kaum Biseksual Dalam Menjalani Kehidupannya di Kota Bandung)

0 4 1

Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya (Studi Deskriptif Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya di Kota Bandung)

0 3 1

perilaku Komunikasi Komunitas Info Vespa Bandung Di Kota Bandung (studi Fenomenologi Mengenai Perilaku Komunikasi Info Vespa Bandung Dalam Penggunaan Culture MOd Sebagai Gaya Hidup)

2 9 96

Perilaku Komunikasi Pemandu Lagu Dalam Melayani pelanggan Di Karaoke Beone Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pemandu Lagu Dalam Melayani Pelanggan Di Karaoke BeOne Kota Bandung)

4 46 88

Perilaku Komunikasi Seniman Tato (Studi Deskriftif Mengenai Perilaku Komunikasi Dengan Pendekatan Interaksi Simbolik Seniman Tato Di Kota Bandung)

8 44 104