Teks Dalam Karya Sastra

2.4. Teks Dalam Karya Sastra

Teks berasal dari kata textum dalam bahasa latin yang berarti tenunan, jalinan, susunaan yang menimpelstasi suatu aktivitas yang komplek diantara aspek-aspek pembangunan. Istilah teks umumnya digunakan dalam sastra, terutama dalam sastra kontemporer yang telah berkembang menjadi ilmu tekstologi Partini, 1992:24 Menurut Sudjiman 1990 : 126menyatakan bahwa “teks dalam karya sastra adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang yang mengunkapkan perasaan dan pertimbangan dari diri pengarang”. Sedangkan menurut Jakobson Pradopo, 1992:39 menyatakan bahwa “Suatu teks dikatakan sebuah teks karya sastra bila teks tersebut berfungsi sebagai sastra dan merupakan hasil sastra yang memiliki unsur-unsur sastra didalamnya”. Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa unsur-unsur dalam teks karya sastra disyaratkan tidak hanya memiliki hubungan yang menggambarkan kesatuan. Melainkan dituntut adanya tatanan dan jalinan yang erat antara satu unsur dengan unsur lain. Sehingga tercipta teks karya sastra yang selaras. Selain itu juga, prinsip teks karya sastra merupakan sarana pemberian makna pada sebuah hasil dari teks sastra. khususnya puisi, dalam menghasilkan atau menanggapi teks sastra itu penyair atau pengarang mempunyai gagasan, pemikiran, konsep estetik dan pengetahuan tentang sastra yang dimilikinya. Tatanan dan jalinan antara unsur inilah yang secara kualitat sebagai kohesi dalam hal ini, kohesi merupakan konsep semantik yang mengacu pada alat penghubung formal. Menurut Hallidy dan Rugaiya Hasan Widodo, 1987:45 “kohesi ini muncul apabila penafsiran unsur tertentu di dalam sebuah teks bergantung pada unsur lain yang sama dalam teks yang sama”. Dalam teks karya sastra, kohesi adalah hubungan keselarasan antara unsur pendukung teks. Selain berkaitan dengan satuan struktur kebahasaannya juga berkaitan dengan aspek makna, untuk mewujudkan hubungan keselarasan dalam teks. Diperlukan alat-alat penghubung seperti kata penunjuk, kata penghubung, dan sejenisnya, alat-alat penghubung ini lazim disebut piranti kohesi.

BAB V SIMPULAN dan SARAN

5.1. Kesimpulan