Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

kondensor, suhu lingkungan pengoprasian, fouling factor faktor pengotoran, jenis fluida pendingin, debit aliran air pendingin dan arah aliran fluida. Desain yang dipilih akan banyak memberikan pengaruh terhadap hasil kondensasi, karena bentuk geometri dari suatu kondensor berpengaruh terhadap proses transfer panas yang terjadi didalamnya. Nilai konduktivitas bahan suatu kondensor memberikan pengaruh besar terhadap efektivitas proses transfer panas yang terjadi di dalam kondensor, karena semakin tinggi nilai konduktivitas bahan maka proses transfer panasnya akan semakin baik dan efisiensi akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti akan memfokuskan penelitian terhadap kinerja kondensor pada reaktor pengolah limbah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Arah Aliran Air Pendingin pada Kondensor terhadap Hasil Pengembunan Proses Pirolisis Limbah Plastik”.

B. Identifikasi Masalah

Hasil kondensasi dipengaruhi oleh seberapa besar efektivitas kerja kondensor. Efektivitas kondensor dipengaruhi oleh beberapa faktor yang teridentifikasi pada latar belakang masalah di atas. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah: desain kondensor, nilai konduktivitas bahan, kerapatan isolasi kondensor, suhu lingkungan pengoperasian, jenis fluida pendingin, arah aliran fluida, debit air pendingin dan fouling factor faktor pengotoran. Prototipe reaktor pirolisis sampah plastik yang dikembangkan Teknik Mesin Unnes mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Kondensor yang digunakan yaitu kondensor bertipe double pipe atau bisa juga disebut double pipe water-cooled condenser menggunakan fluida pendingin berupa air. Bahan kondensor adalah tembaga dan stainless steel. Isolator kondensor adalah glass woll yang dililitkan di bagian pipa luar kondensor dan di bagian pipa-pipa penghantar. Kondensor yang dipakai dalam prototipe reaktor pirolisis sampah plastik ini dari beberapa spesifikasinya telah memenuhi beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja kondensor. Namun masih ada beberapa faktor lain yang masih mempengaruhi efektivitas kerja kondensor. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dan perlu untuk diteliti adalah arah aliran air pendingin.

C. Pembatasan Masalah

Didasarkan pada luasnya bahasan tentang kondensor, maka pembahasan dibatasi pada variasi arah aliran air pendingin dengan karakteristik pelaksanaan sebagai berikut: 1. Variasi arah aliran air yang berbeda pada double pipe water cooled condense r dalam mengkondensasikan uap plastik hasil pirolisis 2. Variasi jenis sampah plastik yang akan diuji yaitu sampah plastik HDPE High Density Polyethylene dan PP polypropylene. 3. Penelitian ini menggunakan kodensor tipe double pipe water cooled condenser. 4. Parameter efektivitas kerja kondensor dinilai dari hasil minyak plastik yang didapatkan dan besar perpindahan panas yang terjadi di dalamnya. 5. Tekanan kerja uap plastik dijaga pada kondisi 1 atm 14,6 psi. 6. Proses pirolisis di dalam tabung reaktor dilakukan dengan suhu operasi 300 C. 7. Suhu awal air pendingin dalam kondensor dijaga sebesar 26 C. 8. Variasi debit air pendingin dalam pengoperasian prototipe reaktor pirolisis sampah plastik dioperasikan pada variasi debit 2 litermenit, 2,5 litermenit, 3 litermenit, 3,5 litermenit dan 4 litermenit 9. Waktu pemanasan plastik di dalam tabung reaktor 17,5 menit. 10. Massa plastik dalam proses operasi adalah 500 gram.

D. Rumusan Masalah