Metode dan Pendekatan METODE PENELITIAN

27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Pendekatan

Dalam suatu penelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal harus menggunakan metode dan pendekatan penelitian yang tepat. Ditinjau dari permasalahan penelitian ini yaitu tentang Bentuk Penyajian Kesenian Sibalo-balo Cahaya Rembulan Musik di Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat kota Tegal, maka penelitian ini bersifat kualitatif, karena peneliti ingin mendeskripsikan tentang bagaimana bentuk penyajian kesenian Sibalo-balo Cahaya Rembulan Musik tersebut. Menurut Agam 2008: 65, penelitian kualitatif adalah penelitian yang di susun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam, serta menunjukan ciri-ciri alamiah yang penuh keotentikan. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari suatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya suatu masalah. Penelitian kualitatif merupakan suatu pengembangan tulisan yang merupakan rangkaian peristiwa yang dijabarkan dengan urut dari awal, tengah sampai akhir . Peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Penelitian menggunakan metode pendekatan performent art, dengan kajian etnomusikologis. Menurut Jaap Kunst 1990, etnomusikologi adalah studi musik tradisional dan instrumen musik dari seluruh lapisan kebudayaan umat manusia, dari mulai orang-orang primitif hingga bangsa-bangsa beradab. Kajian difokuskan pada bentuk penyajian kelompok kesenian tradisional sibalo-balo Cahaya Rembulan Musik yang meliputi aspek-aspek musik atau lagu, alat musik, pemain, tempat pementasan, perlengkapan pementasan, dan urutan penyajian. Menurut Otto Hasibuan 2007:141, lagu atau musik dalam undang- undang diartikan sebagai karya yang bersifat utuh sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair atau lirik, dan aransemennya termasuk notasi. Yang dimaksud dengan utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut merupakan satu kesatuan karya cipta. Dapat dikatakan bahwa pengertian musik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang merupakan satu kesatuan dan mewujudkan sesuatu yang indah dan dinikmati melalui indra pendengar. Musik pada kesenian sibalo-balo dihasilkan dari perpaduan beberapa alat musik tradisional, yang dimainkan secara menyatu, dengan lagu yang menggunakan bahasa Tegal. Alat musik pada kesenian sibalo-balo umumnya hanya menggunakan alat musik rebana, yang terdiri dari terbang Jawa dan terbang kencer. Pemain kesenian sibalo-balo terdiri dari golongan ekonomi lemah, dengan mata pencaharian sebagai nelayan, buruh, pemulung, tukang becak, kuli bangunan. Tempat pementasan umumnya tergantung dari penanggap atau penyelenggara acara, bisa di ruang terbuka, maupun ruangan tertutup. Urutan penyajian pada kesenian sibalo-balo umumnya tidak terpatok pada satu aturan urutan penyajian, namun disesuaikan dengan kondisi acara.

3.2 Data dan Sumber Data