Pembahasan Grafik Motor Diesel 1. Beban Konstan
0,1778 x 39000 = 11,1 ……………………………………………………………………..
II. Pembahasan Grafik Motor Diesel II.1. Beban Konstan
1. Grafik antara putaran n dengan daya poros efektif Ne
Object 11
Gambar 4.1. Grafik Hubungan
Antara Putaran n dengan Daya Poros Efektif Ne
Gambar di atas memperlihatkan daya poros efektif meningkat seiring bertambahnya putaran. Hal ini
disebabkan oleh beban yang diberikan tidak berubah sedangkan putaran poros semakin meningkat sehingga
daya gesek pada poros semakin kecil yang mengakibatkan Daya poros efektif semakin meningkat.
Dengan beban 0.5 kg pada penambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm. Daya poros efektif yang
dihasilkan dari 0.2138 KW sampai 0.2515 KW. Sedangkan pada pembebanan 0.7 pada pertambahan putaran 1700
rpm sampai 2000 rpm, daya poros efektif yang dihasilkan dari 0.2993 KW sampai 0.3521 KW. Pada pembebanan 1
pada penambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm daya poros efektif yang dihasilkan dari 0.4276 KW sampai
0.5031 KW. Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
daya poros efektif yang dihasilkan terbesar terdapat pada pembebanan 1 kg.
2. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Pemakaian Bahan Bakar FC
Object 13
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Pemakaian Bahan Bakar FC
Gambar 4.2. memperlihatkan pemakaian bahan bakar meningkat seiring bertambahnya beban. Hal ini
disebabkan oleh volume bahab bakar yang diperlukan oleh mesin untuk menjaga agar putaran mesin tetap konstan
semakin bertambah seiring bertambahnya beban. Dengan beban 0.5 pada putaran 1700 rpm sampai
2000 rpm, pemakaian bahan bakar yang dihasilkan dari 0.1778 Kgjam sampai 0.2079 Kgjam. Sedangkan pada
pembebanan 0.7 pada pertambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm, pemakaian bahan bakar yang
dihasilkan dari 0.1892 kgjam sampai 0.2171 kgjam dan pada pembebanan 01 Kg dengan penambahan putaran
1700 rpm sampai 2000 rpm, pemakaian bahan bakar yang dihasilkan dari 0.2022 kgjam sampai 0.2545
kgjam. Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
pemakaian bahan bakar terbesar terjadi pada pembebanan 1 kg.
3. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Efesiensi Volumetric v
η
Object 15
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Efesiensi Volumetric v
η
Gambar 4.3. memperlihatkan efisiensi volumetric semakin menurun seiring bertambahnya putaran. Ini
menunjukkan bahwa efisiensi volumetric berbanding terbalik terhadap putaran dimana semakin tinggi putaran
maka efisiensi volumetric semakin berkurang. Dengan beban 0.5 pada putaran 1700 rpm sampai
2000 rpm, efesiensi volumetric yang dihasilkan dari 18,08 sampai 17,18. Sedangkan pada pembebanan 0.7
pada pertambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm, efesiensi volumetric yang dihasilkan dari 18,52 sampai
17,85. dan pada pembebanan 01 Kg dengan penambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm, efesiensi volumetric
yang dihasilkan dari 19,39 sampai 18,5. Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
efesiensi volumetric terkecil terjadi pada pembebanan 0,5
kg yaitu 17,18 . Sedangkan efesiensi volumetric terbesar terjadi pada pembebanan 1 kg yaitu 19,39
4. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Efesiensi Thermal th
η
Object 17
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Antara Putaran n dengan Efesiensi Thermal th
η
Gambar 4.4 memperlihatkan efisiensi thermal yang terjadi adalah pasang surut pada beban 0,5 kg dan 0,7 kg
seiring bertambahnya putaran. Sedangkan pada beban 1 kg, efesiensi thermal yang terjadi adalah menurun.
Pada pembebanan 0.5 kg dengan pertambahan putaran dari 1700 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal
yang dihasilkan dari 11,1 sampai 11,17. sedangkan pada pembebanan 0.7 kg dengan pertambahan putaran
dari 1700 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang dihasilkan dari 14,6 sampai 14,98. dan pada
pembebanan 1 kg dengan pertambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang dihasilkan adalah
19,52 sampai 18,25. Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
efesiensi thermal terkecil terjadi pada pembebanan 0,5 kg yaitu 11,10 pada putaran 1700 rpm. Sedangkan efesiensi
thermal terbesar terjadi pada pembebanan 1 kg yaitu 19,52 pada putaran 1700 rpm.