Tumbuhan Flora merupakan unsur utama pembentuk batubara. Pertumbuhan batubara Dekomposisi Dalam pertumbuhan gambut, sisa tumbuhan akan mengalami perubahan baik Struktur Cekungan Batubara Teori Insitu

perlipatan atau patahan pada lapisan batubara, disamping itu faktor erosi akan merusak semua bagian dari endapan batubara.

6. Tumbuhan Flora merupakan unsur utama pembentuk batubara. Pertumbuhan batubara

terkumulasi pada suatu lingkungan dan zona fisiografi dengan iklim dan topografi tertentu. Flora merupakan faktor penentu terbentuknya berbagai tipe batubara. merupakan perkembangan yang sangat luas dari berbagai jenis tanaman.

7. Dekomposisi Dalam pertumbuhan gambut, sisa tumbuhan akan mengalami perubahan baik

secara fisik maupun kimiawi. Setelah tumbuhan mati proses degradasi biokimia lebih berperan. Proses pembusukan decay akan terjadi oleh kerja mikrobiologi bakteri anaerob, bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti celulosa , protoplasma dan pati, dari proses di atas terjadi perubahan dari kayu menjadi lignit dan batubara berbitumen. 8. Sejarah Sesudah Pengendapan Sejarah cekungan batubara secara luas bergantung pada posisi geotektonik yang mempengaruhi perkembangan batubara dan cekungan batubara. Secara singkat terjadi proses geokimia dan metamorfosa organik setelah pengendapan gambut. Di samping itu sejarah geologi endapan batubara bertanggung jawab terhadap terbentuknya struktur cekungan batubara, berupa perlipatan, sesar, intrusi magmatik dan sebagainya.

9. Struktur Cekungan Batubara

Terbentuknya batubara pada cekungan batubara pada umumnya mengalami deformasi oleh gaya-gaya tektonik yang akan menghasilkan lapisan batubara dengan bentuk –bentuk tertentu, disamping itu adanya erosi yang intensif penyebabnya bentuk lapisan batubara tidak menerus.

10. Metamorfosa Organik Tingkat kedua dalam pembentukan batubara adalah penimbunan atau penguburan

oleh sedimen baru. Pada tingkat ini proses degradasi biokimia tidak berperan lagi tetapi tetap lebih didominasi oleh proses dinamokimia. Proses ini menyebabkan terjadinya gambut menjadi batubara dalam bentuk mutu.

II. 7 Lokasi Terbentuknya Batubara Untuk menjelaskan terbentuknya batubara di kenal dua macam teori:

1. Teori Insitu

Teori ini mengatakan bahwa bahan-bahan pembentuk lapisan batubara, terbentuknya di tempat dimana tumbuh-tumbuhan asal itu berada, dengan demikian maka setelah tumbuhan tersebut mati, belum mengalami proses transportasi segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relatif kecil , batubara yang tebentuk seperti ini di Indonesia di dapatkan di lapangan batubara Muara Enim Sumatera Selatan.

2. Teori Drift.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DATA WELL LOGGING UNTUK REKONTRUKSI LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA DAERAH PANGANDONAN, SUMATERA SELATAN

13 50 67

PENENTUAN POTENSI CADANGAN BATUBARA DAN ANALISIS KELAYAKAN PENAMBANGAN BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOGGING GEOFISIKA PADA LAPANGAN BATUBARA “ZAM” LAHAT-SUMATERA SELATAN

6 46 95

Model Fasies dan Lingkungan Pengendapan pada Formasi Gumai, Lapangan Izzati, Cekungan Sumatera Selatan Berdasarkan Data Well Log dan Seismik.

0 1 2

FASIES DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI LOWER TALANG AKAR BERDASARKAN DATA CORE, WIRELINE LOG DAN FMI PADA LAPANGAN KECOK, SUB CEKUNGAN JAMBI, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN.

0 6 2

Analisis Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Data Seismik dan Data Well log pada lapangan RMS Cekungan Jawa Barat Utara.

0 1 3

PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

0 2 5

1-29 ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA TERHADAP KANDUNGAN SULFUR BATUBARA

1 2 10

Pemodelan Perluasan Desain Pit 1 Banko Barat Ke Arah Utara Menggunakan Software Minescape 4.118 Sebagai Alternatif Pencapaian Produksi Di Area Sump Pit 1 Banko Barat Di PT Satria Bahana Sarana, Tanjung Enim, Propinsi Sumatera Selatan

0 0 9

PEMODELAN ZONA PROSPEK RESERVOAR BERDASARKAN DATA SEISMIK DAN ANALISIS PETROFISIKA UNTUK MENENTUKAN CADANGAN HIDROKARBON AREA OUTSTEP LAPANGAN GEO, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

2 2 15

Evaluasi keserasian alat ripping bulldozer dan excavator backhoe terhadap fragmentasi hasil kegiatan pemberaian batubara dalam memenuhi kebutuhan dump hopper di pit 1 Banko Barat PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim Sumatera Selatan - Repository Universitas Ban

0 0 16