Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual 1. Kerangka Teoritis

sumber daya manusia, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam sistem peradilan pidana. Secara sistemik, sistem peradilan pidana ini mencakup suatu jaringan sistem peradilan dengan sub sistem kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan pemasyarakatan yang mendayagunakan hukum pidana sebagai sarana utamanya. Hukum pidana dalam hal ini mencakup hukum pidana materiil, formil dan hukum peiaksanaan pidana. Operasionalisasi kebijakan hukum dengan saranapencilpidana dapat dilakukan melalui proses yang terdiri atas tiga tahap yakni: a. Tahap formulasi kebijakan legislatif b. Tahap aplikasi kebijakan yudikatifyudisial c. Tahap eksekusi kebijakan eksekutifadministratif. Berdasarkan tiga uraian tahapan kebijakan penegakan hukum pidana tersebut terkandung didalamnya tiga kekuasaankewenangan, yaitu kekuasaan legislatifformulatif berwenang dalam hal menetapkan atau merumuskan perbuatan apa yang dapat dipidana yang berorientasi pada permasalahan pokok dalam hukum pidana meliputi perbuatan yang bersifat melawan hukum, kesalahanpertanggungjawaban pidana dan sanksi apa yang dapat dikenakan oleh pembuat undang-undang. Tahap aplikasi merupakan kekuasaan dalam hal menerapkan hukum pidana oleh aparat penegak hukum atau pengadilan dan tahapan eksekutifadministratif dalam melaksanakan hukum pidana oleh aparat pelaksanaeksekusi pidana.

2. Konseptual

Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti arti yang berkaitan dengan istilah yang diteliti. 18 Pada penelitian ini akan dijelaskan pengertian pokok yang akan dijadikan konsep dalam penelitian, sehingga niempunyai batasan tepat dalam penafsiran beberapa istilah, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian. Adapun istilah istilah yang digunakan dalam skripsi ini adalah: 1. Faktor dijelaskan suatu keadaan atau pristiwa yang ikut menyebabkan 19 2. Penyebab adalah hal yang menyebabkan suatu keadaan dan kondisi 20 3. Upaya penanggulangan adalah upaya yang dilaksanakan untuk mencegah, menghadapi, atau mengatasi suatu keadaan dan kondisi 21 4. Pengguna dijelaskan proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian. 22 5. Pemalsuan surat dalam Pasal 263 Ayat 1 KUHP dirumuskan sebagai membuat surat palsu, atau memalsukan surat yang dapat menerbitkan suatu hak atau suatu perikatan atau suatu pembebasan dari hutang atau surat surat yang ditujukan untuk membuktikan suatu kejadiaan dengan tujuan dan maksud untuk memakai surat itu atau menyuruh orang lain untuk memakainya seolah olah surat itu asli dan tidak palsu dan pemakaian itu dapat menimbulkan suatu kerugian. 23 6. Ijazah adalah pengakuan terhadap prestasi belajar danatau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah iulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. 24 18 Soejono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta, UI Press. 1986. 19 Tim pustaka phoenik,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta,media pustaka phoenix,edisi baru,2009 20 Ibid,… 21 Ibid… 22 Ibid.. 23 Wirdjono Prodjodikoro, Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Bandung,Rafika Aditama,2008,hlm 187 24 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional 7. Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS adalah orang yang akan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suaiu jabatan negeri Undang-Undang No 43 Tahun 1999

E. Sistematika Penulisan