Kajian Penelitian Terdahulu A.

Bandung Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui arus pesan komunikasi organisasi, peranan jaringan kerja komunikasi organisasi, pola komunikasi organisasi, dan solidaritas pada organisasi komunitas motor KNCKawasaki Ninja Club wilayah Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang peneliti gunakan adalah purvosif sampling, lalu diperoleh informan kunci berjumlah 4 empat orang dan informan tambahan berjumlah 2 dua orang. Pencarian data diperoleh dari observasi ke lapangan, wawancara, studi pustaka, dan pencarian di internet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus pesan terjalin saling bergantung dan saling mempengaruhi antara satu jabatan dengan jabatan yang lain, hal ini membentuk pola komuniasi organisasi yang dapat terlihat dari peranan jaringan kerja komunikasi organisasi KNC Kawasaki Ninja Club Bandung. Dengan adanya perbedaan jabatan pada masing- masing pengurus dan anggota, tidak menjadikan salah satunya menjadi terpisah, semua saling berkaitan dan saling berhubungan satu sama lain, sehingga dalam diri masing-masing anggota dapat merasa satu, satu sakit semua sakit, sehingga terbentuklah suatu solidaritas anggota pada organisasi komunitas motor KNC Kawasaki Ninja Club Bandung Kesimpulan Penelitian ini menjelaskan bahwa pada komunitas motor KNC Kawasaki Ninja Club Bandung, terjalin arus pesan komunikasi dari masing-masing individu yang ditentukan oleh jabatan- jabatan yang ada dan terbentuk sebuah peranan jaringan kerja komunikasi organisasi yang pada akhirnya membentuk pola Rasi bintang yang mana antara individu yang satu dengan yang lain saling berhubungan, dari hal ini terbentuklah sebuah solidaritas pada anggota-anggotanya.

C. Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panas Dalam

Studi Deskriptif Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panas Dalam Melalui Program Trembesi Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya Penyusun : Septian Nugraha NIM. 41807134 Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pola komunikasi organisasi komunitas The Panas Dalam melalui program TREMBESI dalam membangun solidaritas anggotanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arus pesan, hambatan dan peranan dalam pola komunikasi organisasi komunitas The Panas Dalam melalui program TREMBESI dalam membangun solidaritas anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti menggunakan teknik purvosive sampling dan diperoleh informan berjumlah 3 tiga orang dan 2 dua orang key informan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, studi pustaka, observasi, dan internet searching. Adapun teknik analisis data yang dilakukan, melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan evaluasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa arus pesan komunikasi organisasi yang di lakukan oleh komunitas The Panas Dalam di dalam kegiatan TREMBESI sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hambatan dalam pola komunikasi organisai dalam kegiatan TREMBESI lebih kepada penggunaan bahasa dam persepsi selektif dari peserta yang sebelumnya sudah mengenal komunitas The Panasdalam sebagai komunitas yang main-main. Peranan dalam pola komunikasi organisasi di dalam kegiatan TREMBESI dijalankan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, baik itu yang berperan sebagai opinion leader, gatekeeper, bridge, cosmopolities, liaison, dan isolate. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, seluruh anggota The Panadalam melalui program TREMBESI berkomunikasi dengan arus pesan dan disesuaikan dengan kondisi organisasi yang ada. Hambatan di dalam pola komunikasi organisasi pada saat kegiatan TREMBESI bisa diantisipasi oleh komunitas The Panas Dalam. Peranan dalam pola komunikasi organisasi dapat dijalankan dengan baik. Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Terdahulu No Judul Penelitian Peneliti Metode Penelitian Tahun Hasil Penelitian Perbedaan Dengan Peneliti 1. Pola Komunikasi Dalam Komunitas Sepeda Fixie South Beach Queen Bandung Denny Ruchiyat Deskriptif 2012 Arus pesan komunikasi organisasi berjalan dengan baik, saling menghargai, saling membantu, dan saling berkerja sama. Hubungan yang dialami oleh Komunitas South Beach Queen Bandung sangat baik ,sangat dekat ,hubungan terjalin bersinergi ,harmonis ,saling menolong satu sama lainnya. Hubungan dalam komunitas south beach queen adanya kedekatan antar sesama anggota dan antara kelompok- kelompok lain. Pola komunikasi yang terjadi sesuai dengan peranan- peranan dan tugas masing-masing anggota. Perbedaan dengan peneliti ialah, dimana dalam penelitian terdahulu disini, lebih menekankan pada hubungan dalam suatu komunitas, tidak menekankan pada hambatan yang terjadi di dalam suatu komunitas, peneliti di sini menekankan meneliti hambatan yang terjadi di komunitas yang diteliti, karena peniliti berpikir dalam setiap kegiatan yang membentuk pola komunikasi pasti terdapat unsur hubungan, maka peneliti tidak berhenti hanya pada meneliti hubungan, yakni lebih lanjut pada hambatan yang di alami komunitas Objek penelitiannya pun berbeda, karena komunitas yang berbeda, serta komunitas penelitian terdahulu lebih mengacu pada komunikasi kelompok, sedangkan peneliti komunikasi organisasi 2. Komunikasi Organisasi Komunitas Motor KNC Kawasaki Ninja Club Yuni Rizani Deskriptif 2012 Arus pesan terjalin saling bergantung dan saling mempengaruhi antara satu jabatan dengan jabatan yang lain, hal ini membentuk pola komuniasi organisasi yang dapat terlihat dari peranan jaringan kerja komunikasi organisasi KNC Kawasaki Ninja Club Bandung. Dengan adanya perbedaan jabatan pada masing- masing pengurus dan anggota, tidak menjadikan salah satunya menjadi terpisah, semua saling berkaitan dan saling berhubungan satu sama lain, sehingga dalam diri masing-masing anggota dapat merasa satu, satu sakit semua sakit, sehingga terbentuklah suatu solidaritas anggota pada organisasi komunitas motor Perbedaan dengan peneliti ialah, dimana objek penelitian terdahulu lebih mengacu pada membangun solidaritas anggota karena komunitas tersebut adalah komunitas yang membutuhkan hubungan solidaritas untuk tetap menjaga eksistensi, sedangkan peneliti menitik beratkan pada pola komuniasi yang terdapat pada komunitas yang diteliti. Tema komunitas pun meskipun berlatarbelakang sama-sama hobi, yakni antara hobi motor dengan hobi berputualang dalam mengungkap mitos sejarah, berbeda secara garis besar, jadi inti permasalahan yang diteliti pun berbeda. KNC Kawasaki Ninja Club Bandung 3. Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panas Dalam Septian Nugraha Deskriptif 2012 Arus pesan komunikasi organisasi yang di lakukan oleh komunitas The Panas Dalam di dalam kegiatan TREMBESI sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hambatan dalam pola komunikasi organisai dalam kegiatan TREMBESI lebih kepada penggunaan bahasa dan persepsi selektif dari peserta yang sebelumnya sudah mengenal komunitas The Panasdalam sebagai komunitas yang main-main. Peranan dalam pola komunikasi organisasi di dalam kegiatan TREMBESI dijalankan sesuai dengan tanggung jawab masing- masing. Perbedaan dengan peneliti ialah terdapat pada objek penelitian masing- masing, yang dimana setiap komunitas yang berbeda tentunya memiliki ketentuan aturan dan kegiatan komunikasi yang berbeda pula, dengan cara masing- masing, baik itu tema komunitas masing-masing, yang pasti berdampak pada hasil penelitian yang akan di teliti oleh peneliti.

2.1.2 Pengertian Komunikasi

Semua mahluk di bumi ini termasuk manusia melakukan komunikasi, apalagi posisi manusia yang telah kita ketahui bersama sebagai mahluk sosial tentu membutuhkan sebuah interaksi, yang dimana interaksi tersebut tidak dapat seseorang lakukan tanpa adanya komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication yang berhulu dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila adanya kesamaan makna. Effendy, 2009 : 9 sesuai dengan definisi tersebut pada dasarnya seseorang melakukan komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam komunikasi yang terjadi, dimana kesepahaman yang ada dalam benak komunikator penyampai pesan dengan komunikan penerima pesan mengenai pesan yang disampaikan haruslah sama agar apa yang komunikator maksud juga dapat dipahami dengan baik oleh komunikan sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif, seperti yang dikemu kakan oleh Raymond S. Rossm mendefinisikan “Komunikasi intensional sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirim simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dim aksud oleh sang komunikator” Mulyana, 2007:69. Beberapa pakar juga meyakini bahwa komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah seseorang, baik itu tingkah laku, kepercayaan, maupun persepsi, seperti yang diungkapkan oleh Gerald R. Miller, yakni “Komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” Mulyana, 2007:61, lalu kemudian definisi dari Everett M. Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” Mulyana, 2007:69. D efinisi dari Carl I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan biasanya lambang- lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain” Mulyana, 2007:69. Namun ada juga pakar komunikasi yang mempunyai pandangan bahwa komunikasi adalah alat yang digunakan oleh masing-masing pihak untuk sekedar bertukar jalan pikiran saja tanpa bermaksud untuk melakukan perubahan apapun seperti yang diungkapkan oleh John B. Hoben bahwa “Komunikasi itu adalah pertukaran fikiran atau gagasan” Mulyana, 2007:62. Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia, dari kegiatan keseharian manusia dilakukan dengan berkomunikasi. Dimanapun, kapanpun, dan dalam kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karna dengan berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat mendasar. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial manusia ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Dengan rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dari definisi di atas menjelaskan bahwa, komunikasi merupakan proses penyampaian simbol-simbol baik verbal maupun nonverbal. Maka dari itu komunikasi terbagi menjadi 2 bagian yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dengan lisan atau tulisan. Didalam kegiatan komunikasi, kita menempatkan kata verbal untuk menunjukan pesan yang di kirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata – kata baik lisan maupun tulisan. Kata verbal sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis verbum yang sering pula dimaksudkan dengan berarti atau bermakna melalui kata atau yang berkaitan dengan kata yang digunakan untuk menerangkan fakta, ide atau tindakan yang lebih sering berbentuk percakapan daripada tulisan. Liliweri,2002:135.

2.1.2.1 Bentuk Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, ada beberapa konteks komunikasi berdasarkan tingkatan level, dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling banyak. 1. Komunikasi Intrapribadi Intrapersonal Communication Komunikasi intra pribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik disadari atau tidak. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya. Dengan kata

Dokumen yang terkait

Komunikasi Organisasi Komunitas Motor "KNC" (Kawasaki Ninja Club) Wilayah Bandung Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Komunitas Motor "KNC" (Kawasaki Ninja Club) Wilayah Bandung Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya

1 24 1

Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panasdalam (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panasdalam Melalui Program Trembesi Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya)

0 3 1

Pola Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Oi (Penggemar Iwan Fals) (Studi Deskriptif tentang Pola Komunikasi Organisasi pada Komunitas Oi (Penggemar Iwan Fals) di Kota Bandung)

2 11 1

Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya (Studi Deskriptif Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya di Kota Bandung)

0 3 1

Adaptasi Interaksi Komunitas Tiger Kaskus (Studi Deskriptif Mengenai Adaptasi Interaksi Anggota Komunitas Tiger Kaskus di Kota Bandung)

1 13 95

Perancangan Film Dokudrama Komunitas Wisata Mistis Sebagai Usaha promosi

0 27 85

Pola Komunikasi Dalam Komunitas Sepeda Fixie "South Beach Queen" Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Dalam Komunitas Sepeda Fixie Bandung)

3 24 117

Budaya Komunikasi Komunitas Online Kaskus Studi Kasus Pada Anggota Komunitas Online www.Kaskus.Us Regional Bandung.

0 0 2

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI KOMUNITAS DJARUM BLACK CARDI SURABAYA (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Komunitas Djarum Black Car di Surabaya.

0 0 82

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI KOMUNITAS DJARUM BLACK CAR DI SURABAYA (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Komunitas Djarum Black Car di Surabaya.

0 0 82