Nilai Sosial-Nilai Sosial dalam Konteks Pendidikan
33
pertama sampai lulus dari satuan pendidikan sekolah dasar. Selanjutnya proses tersebut dilanjutkan pada tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah Sebenarnya pembentukan nilai-nilai sosial bangsa diintegrasikan ke dalam
semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya bangsa yang telah ditetapkan dalam Standar Isi SI. Akan tetapi, mata pelajaran IPS lebih
berpengaruh terhadap pembentukan nilai-nilai sosial bangsa terhadap peserta didik, oleh karenanya nilai-nilai sosial bangsa lebih banyak diintegrasikan
dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Nilai tidak diajarkan, tetapi dikembangkan
Nilai-nilai sosial bangsa bukan bahan ajar biasa yang dijadikan pokok bahasan yang diajarkan secara teori, konsep, proses, ataupun fakta-fakta. Materi
pelajaran yang diberikan digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai-nilai sosial.
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan Pembentukan nilai-nilai sosial bangsa melalui integrasi ke dalam pendidikan
Ilmu Pengetahuan
Sosial dilakukan
dengan menciptakan
suasana menyenangkan dan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.
Indikator nilai-nilai sosial dalam pengajaran IPS di Sekolah meliputi kriteria untuk memberikan pertimbangan tentang perilaku untuk nilai tertentu telah
menjadi perilaku yang dimiliki seseorang. Berikut indikator pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai sosial:
34
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya.
5. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas. 6. Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
7. Semangat kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
35
8. Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
9. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhka 10. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa Juwarti, 2012:78.
2.3 Tinjauan tentang Nilai Kejuangan 2.3.1 Pengertian
Menurut Suryopranoto
2011:3-6 nilai-nilai kejuangan
seperti semangat
kebersamaan, semangat rela berkorban dan semangat pantang menyerah merupakan nilai-nilai yang relevan untuk dipertahankan. Nilai kejuangan
merupakan konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan tertentu yang berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut upaya tak kenal lelah
untuk tetap eksis secara bermartabat. Dalam sejarah Indonesia nilai kejuangan dimaksudkan untuk menggambarkan daya dorong perlawanan dan pendobrak
yang mampu membawa bangsa ini untuk membebaskan dirinya dari penjajahan Belanda dan Jepang. Jaman sekarang perjuangan diletakkan pada membebaskan
diri dari kemiskinan, kebodohan, penurunan kualitas mentalmoral.
36
Menurut Zen 2012:22 secara teoritis, sistem nilai budaya bangsa merupakan suatu rangkaian dari konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup dalam alam fikiran
sebagian besar masyarakat mengenai apa yang harus dianggap berguna, tetapi juga mengenai apa yang dapat dianggap remeh dan tak berguna yang dijadikan
sebagai pedoman dalam kehidupannya. Musyawarah Nasional ke XI pada tanggal 24 Mei 2001 di Jakarta, mendefinisikan Nilai sebagai suatu penyifatan yang
mengandung konsepsi yang diinginkan
dan memiliki
keefektipan yang
mempengaruhi tingkah laku. Proklamasi Kemerdekaan dan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945, sebagai Nilai Dasar kejuangan, mengandung nilai-
nilai yang dianggap penting dan berharga bagi masyarakat Indonesia dan berfungsi sebagai suatu pedoman dan pendorong perilaku individu dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai kejuangan adalah Nilai-nilai 45 yang diabadikan dalam sejarah kejuangan Bangsa Indonesia, sebagai landasan, kekuatan dan daya dorong Bangsa Indonesia
yang telah mencapai titik kulminasi perjuangannya untuk melakukan revolusi serta memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Azas
kejuangan diwujudkan
pula dalam azas
pembangunan Nasional,
karena membangun itu merupakan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita mengisi
Kemerdeka- an dan mencapai tujuan nasional. Mencapai cita-cita nasional tersebut selalu dihadapkan pada tantangan dan keterbatasan yang dapat diatasi
dengan semangat kejuangan yang tinggi dengan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan atau golongan. Jiwa, semangat
dan nilai-nilai 45, sebagai Nilai kejuangan NKBI perlu dibudayakan kepada
37
generasi muda, karena mereka adalah genersi penerus harapan bangsa yang diharapkan dapat meneruskan cita-cita luhur perjuangan Bangsa Indonesia dalam
mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan Zen, 2012:43.