Populasi dan Sampel Model Penelitian

Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih dari 0,05 menunjukkan data terdistribusi secara normal, Jika nilai signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi suatu penelitian. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain bernilai konstan maka disebut homokedastisitas dan jika variansnya berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dan nilai residualnya SRESID. Dasar analisis uji heteroskedastisitas Ghozali, 2011: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2011: 105. Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisen korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen. Pendeteksian keberadaan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Apabila nilai tolerance di atas 10 persen dan VIF di bawah 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas.

3.4.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Ghozali 2011 menjelaskan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara residual pengganggu pada periode t dengan residual pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi korelasi maka disinyalir ada problem autokorelasi. Autokorelasi disebabkan oleh observasi yang berurutan sepanjang waktu dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 162 106

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LABA RUGI TERHADAP AUDIT REPORT LAG Pengaruh Pergantian Auditor, Opini Audit, Ukuran Perusahaan, Dan Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 4 18

PENGARUH PERGANTIAN AUDITOR, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LABA RUGI TERHADAP AUDIT REPORT LAG Pengaruh Pergantian Auditor, Opini Audit, Ukuran Perusahaan, Dan Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Pergantian Auditor, Opini Audit, Ukuran Perusahaan, Dan Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).

0 2 9

ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, SOLVABILITAS, LABA RUGI, Analisis Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Laba Rugi, Dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Laba Rugi, Dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 2 8

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18