Memunyai Keterangan Pewatas yang Tidak Didahului Preposisi

a. Jenis predikat yang melengkapinya, dan b. Ciri khas objek itu sendiri. Di mana verba trabsitif ditandai dengan afiks tertentu. Sufiks –kan dan –i serta prefiks meng- merupakan verba transitif. Contoh : - Rudy Hartono menundukkan Icuk. Objek berupa nomina atau frase nominal. Jika objek tergolong nomina, frase nomina tak bernyawa, atau persona ketiga tunggal, nomina objek itu dapat diganti dengan pronomina –nya; dan jika berupa pronomina aku atau kamu tunggal, bentuk –ku dan –mu dapat digunakan. Contoh : - Andi mengunjungi Pak Rustam. - Andi mengunjungi. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan. Contoh : - Pembantu membersihkan ruangan saya. S P O - Ruangan saya dibersihkan oleh pembantu. S P O 4. Ciri-Ciri Pelengkap Baik objek, maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba Alwi, 2003: 329. Persamaan dan perbedaan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada ciri-ciri sebagai berikut: Objek Pelengkap o Berwujud frase nomina atau klausa o Berada langsung di belakang predikat o Menjadi subjek akibat pemasifan kalimat o Dapat diganti dengan pronomina o Berwujud frase nomina, frase verba, frase ajektiva, frase preposisional, atau klausa o Berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek dan di belakang objek jika unsur ini hadir o Tidak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat o Tidak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, akan. 5. Ciri-Ciri Keterangan Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat berada di akhir, awal, dan di tengah kalimat Alwi, 2003: 330. Terdapat bermacam-macam keterangan berdasarkan maknanya dan tandanya, seperti : a. keterangan tempat : di, ke, dari, dalam, pada. b. keterangan waktu : pada, dalam, se-, sebelum, sesudah, selama, sepanjang. c. keterangan alat : dengan. d. keterangan tujuan : agar supaya, untuk, bagi, demi. e. keterangan cara : dengan, secara, dengan cara, dengan jalan. f. keterangan penyerta : dengan, bersama, beserta. g. keterangan perbandingan : seperti, bagaikan, laksana. h. keterangan sebab : karena, sebab. i. keterangan kesalingan : saling.

Dokumen yang terkait

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA JURNALISTIK PADA SURAT KABAR RADAR LAMPUNG EDISI APRIL 2014 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 21 102

KONJUNGSI PADA TEKS ANEKDOT DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARN BAHASA INDONESIA DI SMA

0 106 92

AFIKS DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

10 27 102

KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST EDISI MARET 2015 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK

1 68 64

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 5 15

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 2 14

PENDAHULUAN Deiksis Persona dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

0 2 4

DEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014 Deiksis Dalam Teks Anekdot Pada Media Massa Koran Solopos Edisi September Sampai November Tahun 2014.

1 4 20

DEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014 Deiksis Dalam Teks Anekdot Pada Media Massa Koran Solopos Edisi September Sampai November Tahun 2014.

0 2 13

Struktur kalimat pada tajuk rencana Surat Kabar Harian Suara Merdeka edisi 2-7 November 2015.

2 5 134