Prinsip-Prinsip Persepsi Pengertian persepsi

Dalam tiap masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu dengan lain berkaitan hingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya. Adapun kebudaaan menurut Koentjaraningrat 1990 : 234 memiliki tiga wujud, yaitu : 1. Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada didalam kepala- kepala, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka tadi dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat bersangkutan. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Yaitu disebut sistem sosial, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktifitas-aktifitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagi rangkaian aktifitas manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari- hari, bisa di observasi, di foto, dan di dokumentasi. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Yaitu kebudayaan fisik, dan tak memerlukan banyak penjelasan. Karena berupa sekuruh total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling konkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di foto. Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang berwujud sebagai komunitas desa, kota , atau sebagai kelompok adat yang lain,bisa menampilkan suatu corak yang khas. “kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanserketa buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, berdasarkan hal tersebut kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”.Soerjono Soekanto, 2006: 150. Seorang antropolog, yaitu E. B. Taylor dalam Soerjono Soekanto 2006: 150, memberikan definisi mengenai kebudayaan sebagai berikut: “Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyaraka t”. Berdasarkan definisi diatas, kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.