a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan melalui
serangkaian kegiatan membaca, mencatat, mengutip dan menelaah bahan pustaka yaitu berupa karya tulis dari para ahli yang tersusun dalam literatur
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta ada kaitannya dengan permasalahan yang berkaitan dalam penulisan skripsi ini.
b. Studi Lapangan Studi lapangan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh data
primer dengan mengajukan pertanyaan kepada beberapa pihak yang berkaitan permasalahan dalam penelitian dengan teknik wawancara. Teknik yang
digunakan adalah wawancara langsung yang bersifat terbuka, dengan menyiapkan daftar pertanyaan yang berupa pokok-pokok sebagai panduan
yang dapat dikembangkan pada saat wawancara dilakukan.
2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari data sekunder maupun primer kemudian dilakukan metode sebagai berikut:
a. Klasifikasi data,
yaitu penyusunan
data dilakukan
dengan cara
mengklasifikasikan, menggolongkan, dan mengelompokkan masing-masing data pada tiap-tiap pokok bahasan secara sistematis sehingga mempermudah
pembahasan. b. Editing, yaitu data yang diperoleh kemudian diperiksa untuk diketahui apakah
masih terdapat kekurangan dan kesalahan-kesalahan serta apakah data tersebut sesuai dengan permasalahan yang dibahas.
c. Interpretasi, yaitu menghubungkan, membandingkan dan menguraikan data serta mendeskripsikan data dalam bentuk uraian untuk kemudian ditarik
kesimpulan. d. Sistematisasi, yaitu penyusunan data secara sistematis sesuai dengan pokok
bahasannya sehingga memudahkan analisis data.
E. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis kualitatif, yaitu dengan cara menguraikan secara terperinci hasil penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat
sehingga diperoleh gambaran yang jelas dari jawaban permasalahan yang dibahas dan kesimpulan atas permasalahan tersebut. Penarikan kesimpulan dari analisis
menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berfikir dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menuju hal-hal yang bersifat khusus yang merupakan
jawaban dari permasalahan berdasarkan hasil penelitian.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Kewenangan kepolisian dalam melakukan penyitaan terhadap SIM, STNK dan kendaraan bermotor saat ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 80
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berdasarkan
peraturan pemerintah ini pengendara kendaraan bermotor yang tidak membawa SIM saat pemeriksaan kendaraan bermotor, polisi dapat menyita
STNK sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat 3 Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan
dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mengenai penyitaan kendaraan bermotor sebagaimana diatur dalam Pasal 32 ayat 6
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Penyitaan terhadap kendaraan bermotor dapat dilakukan jika: