20
3.3. Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari lima perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri
dari pemberian pakan dengan jumlah Proporsi tepung kepala ikan teri dan tepung ikan yang berbeda. Protein pakan dibuat 30. Formulasi pakan yang
dibuat dan digunakan sebagai perlakuan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Formulasi pakan yang digunakan selama penelitian
No Bahan Pakan gram
Pakan A
B C
D E
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Tepung ikan Tepung kepala ikan teri
Tepung kedelai Tepung jagung
Tepung terigu Minyak jagung
Minyak ikan Premix
300
195 150
60 22,5
15 7,5
225 75
195 150
60 22,5
15 7,5
150 150
195 150
60 22,5
15 7,5
75 225
195 150
60 22,5
15 7,5
300 195
150
60 22,5
15 7,5
Jumlah 750
750 750
750 750
Keterangan : Perlakuan A = 0 tepung kepala ikan teri + 100 tepung ikan
Perlakuan B = 25 tepung kepala ikan teri + 75 tepung ikan Perlakuan C = 50 tepung kepala ikan teri + 50 tepung ikan
Perlakuan D = 75 tepung kepala ikan teri + 25 tepung ikan Perlakuan E = 100 tepung kepala ikan teri + 0 tepung ikan
21 Aquarium ditempatkan secara acak selama penelitian Gambar 4 :
Gambar 3. Penempatan Akuarium selama Penelitian Gambar 4. Penempatan aquarium penelitian
Keterangan : A1 : Perlakuan A ulangan 1
D1 : Perlakuan D ulangan 1 A2 : Perlakuan A ulangan 2
D2 : Perlakuan D ulangan 2 A3 : perlakuan A ulangan 3
D3 : Perlakuan D ulangan 3 B1 : Perlakuan B ulangan 1
E1 : Perlakuan E ulangan 1 B2 : Perlakuan B ulangan 2
E2 : Perlakuan E ulangan 2 B3 : Perlakuan B ulangan 3
E3 : Perlakuan E ulangan 3 C1 : Perlakuan C ulangan 1
C2 : Perlakuan C ulangan 2 C3 : Perlakuan C ulangan 3
Model Rancangan Acak Lengkap RAL yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = µ + σi + ∑ ij
Keterangan :Yij = Data pengamatan perlakuan ke-i, Ulangan ke-j i = Perlakuan akan A, B, C, D, E, F
j = Ulangan 1, 2, 3 µ = Rataan umum atau nilai tengah umum
σi = Akibat atau pengaruh pemberian pakan ke-i ∑ij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Mattjik dan Made 2002. Pengujian pengaruh perlakuan digunakan analisis ragam ANOVA pada
selang kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil BNT jika ada pengaruh.
A1 E1
B3 A2
C1 E2
E3 D1
B1 C2
A3 C3
D2 D3
B2
22
3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan
Persiapan wadah pemeliharaan berupa aquarium beserta instalasi aerasi sebagai penyuplai oksigen. Akuarium yang akan digunakan dicuci dan
dikeringkan. Setiap aquarium diisi air setinggi 30 cm dan dimasukkan ikan sebanyak 12 ekor dengan padat tebar 1 ekor6 liter. Ikan lele yang akan
digunakan dalam penelitian diaklimatisasi selama 7 hari dalam bak penampungan dan diberi pakan berupa pelet komersil sebanyak 3 kali dalam sehari. Selama
aklimatisasi berlangsung dilakukan pembuatan pakan buatan yang akan diberikan pada ikan uji. Setelah itu ikan dipuasakan 1 hari terahir untuk menghilangkan
pakan yang masih tersisa pada lambung ikan dan agar dapat merangsang perlakuan pakan yang akan diberikan.
3.5. Pelaksanaan 3.5.1 Pembuatan Pakan
Pakan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pakan buatan dengan bahan baku berupa tepung kepala ikan teri, tepung ikan, tepung kedelai, tepung
jagung, minyak ikan, minyak jagung, premix, dan tepung terigu. Formulasi pakan disajikan pada Tabel 2.
23
3.5.2 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan
Benih ikan lele dipelihara selama 50 hari dengan pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 07.00, 14.00, dan 21.00WIB dengan Feeding Rate FR
5.
3.5.3 Sampling
Pengukuran berat ikan lele dilakukan 10 hari sekali untuk mengetahui peningkatan bobot ikan lele dumbo.
3.5.4 Pengelolaan Kualitas Air
Untuk menjaga kualitas air selama penelitian dilakukan penyiponan setiap hari sebanyak 20 dari volume total air. Pengukuran kualitas air dilakukan pada
awal, pertengahan dan akhir selama pemeliharaan ikan lele. Kualitas air yang diukur berupa, pH, suhu dan DO Disolve Oksigen.
3.6. Pengamatan
Selama penelitian berlangsung parameter yang diukur adalah pertumbuhan mutlak, kelangsungan hidup SR, Feed Convertion Ratio FCR,
Retensi Protein RP dan kualitas air.
3.6.1 Pertumbuhan Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dihitung dengan rumus
Effendi, 1997.