Mulut atau Rongga Mulut Usus

18 Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menentukan kadar serat kasar, yaitu asam sulfat H 2 S0 4 1,25 dan natriurn hidroksida NaOH 1,25 Muchtadi, 2001. Serat kasar dibutuhkan dalam membantu proses pencernaan makanan. Kandungan serat kasar yang berbeda pada masing-masing bahan penyusun pakan dapat mempengaruhi nilai energi yang tersedia. Kadar serat kasar dalam pakan berkorelasi negatif dengan energi yang tersedia dalam pakan. Semakin tinggi kandungan serat kasar pakan maka semakin rendah energi yang tersedia. Hal ini dikarenakan serat kasar tidak mampu menyediakan energi yang dapat dimanfaatkan oleh ikan. Serat kasar berfungsi mempercepat ekskresi sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan Piliang, 2006.

III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari akuarium 60x40x40 cm 3 sebanyak 15 buah, hammer mill, pelleting, oven, timbangan digital, scope net, baskom, gelas ukur, sendok nasi, nampan, penggaris, instalasi aerasi, blower, toples, pH paper, termometer, dan alat tulis. 3.2.2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung kepala ikan teri, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, tepung terigu, minyak ikan, minyak jagung, premix, air, benih ikan lele Masamo berukuran 4 – 5 cm dengan berat rata-rata 2 gr. 20

3.3. Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari lima perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari pemberian pakan dengan jumlah Proporsi tepung kepala ikan teri dan tepung ikan yang berbeda. Protein pakan dibuat 30. Formulasi pakan yang dibuat dan digunakan sebagai perlakuan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Formulasi pakan yang digunakan selama penelitian No Bahan Pakan gram Pakan A B C D E 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tepung ikan Tepung kepala ikan teri Tepung kedelai Tepung jagung Tepung terigu Minyak jagung Minyak ikan Premix 300 195 150 60 22,5 15 7,5 225 75 195 150 60 22,5 15 7,5 150 150 195 150 60 22,5 15 7,5 75 225 195 150 60 22,5 15 7,5 300 195 150 60 22,5 15 7,5 Jumlah 750 750 750 750 750 Keterangan : Perlakuan A = 0 tepung kepala ikan teri + 100 tepung ikan Perlakuan B = 25 tepung kepala ikan teri + 75 tepung ikan Perlakuan C = 50 tepung kepala ikan teri + 50 tepung ikan Perlakuan D = 75 tepung kepala ikan teri + 25 tepung ikan Perlakuan E = 100 tepung kepala ikan teri + 0 tepung ikan