16 Setelah penulis mendapatkan data mengenai dinas, penulis akan menerapkan program
Sistem Informasi Kepegawaian di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Penulis nantinya akan menggunakan pc atau komputer sebagai alat utama untuk
mengoperasikan sistem penggajian tersebut. Kemudian mempresentasikanya kepada pihak dinas mengenai penggunaan sistem tersebut.
c. Penutup
Dengan demikian, penulis akan menjadi seorang pengamat yang akan mengamati sejauh mana keefektifan sistem informasi kepegawaian di Perhubungan Kabupaten
Garut.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian
ini yaitu menggunakan sumber data primer dan sekunder, berikut penjelasannya: 3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi dan wawancara.
1. Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden wawancara dan angket namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi situasi, kondisi.
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Dalam observasi ini, peneliti langsung
mengunjungi lokasi penelitian ke dinas yang dijadikan objek penelitian yaitu Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat
masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Wawancara dapat dilakukan dengan tatap
muka maupun melalui telepon. Pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung antara peneliti pengumpul data dengan
responden sumber data.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk menunjang, melengkapi dan menyempurnakan data primer, diperoleh dari
kepustakaan, internet, dan data-data dari lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, adalah:
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi objek Object Oriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan cara melihat permasalahan
lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki
17 kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Pendekatan berorientasi objek terdiri dari
analisis berorientasi objekOOA dan desain berorientasi objekOOD. Analisis berorirentasi objekOOA dimulai dengan menyatakan suatu masalah,
analisis membuat suatu model situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang penting. Sedangkan Desain berorientasi objek OOD merupakan tahap lanjutan
setelahOOA, dimana tujuan sistem diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan. [11,p.4]
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem informasi penulis menggunakan sistem pengembangan prototype. Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan
sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. [12,p.416]
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pemakai dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pemakai hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail
output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan
sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pemakai dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pemakai akan mengetahui proses-proses dalam menyelasaikan system yang
diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik
adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal yaitu, pelanggan dan pemakai harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.
Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak actual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Garut yang
dikembangkan penulis menggunakan tools dengan pemodelan Unified Modeling Language UML.
Unified Modelling Language UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat
lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek. [13,p.1]
Tujuan UML adalah : 1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk
mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.