Sistem pengarsipan Data Uji kendaraan (Studi Kasus Dinas Perhubungan Kab. Garut)

(1)

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN

DATA UJI KENDARAAN

(STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN KAB. GARUT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RENNY KURNIA

10107219

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA UJI

KENDARAAN (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN KAB. GARUT)” sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu dan Teknik Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak baik dari segi materi, spirit maupun masukan-masukan yang sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ayahanda Ade Sugiana, Ibunda Atin Rochdiatin, kakak Indah Puspita Rahayu S.psi, adik Rizki Triana, dan Muhammad Lutfi Ramadhan serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun material.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dian Dharmayanti S.T, selaku Dosen Wali yang telah membimbing penulis selama kurang lebih empat tahun.


(3)

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik dan mengajar penulis selama penulis kuliah, terima kasih banyak.

5. Bapak Asep Ridwan selaku Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan Kab. Garut yang sudah banyak membantu dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini.

6. Untuk seorang ikhwan Robi Tanzil Ganefi yang selalu membantu dan mendampingi penulis selama 3 tahun ini dengan do’a dan kesabarannya. 7. Untuk sahabat saya, Putri dan Widya yang sudah berjuang, berbagi suka dan

duka untuk bisa lulus bersama. I never found the best friend like you.

8. Untuk teman-teman IF5, IF6 dan teman-teman satu jurusan angkatan 2007 lainnya yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, terima kasih atas segalanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, seperti kata pepatah : “ Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya.

Bandung, Juni 2011


(4)

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DATA UJI KENDARAAN

( STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN KAB. GARUT )

Oleh

RENNY KURNIA 10107219

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan Kab. Garut merupakan bagian yang berperan dalam melakukan pengujian terhadap kendaraan angkutan darat. Hasil dari proses pengujian tersebut menghasilkan berkas uji kendaraan, dimana saat ini penyimpanan arsip dari berkas uji kendaraan tersebut tidak terstruktur karena tidak adanya pencatatan sehingga proses pencarian menjadi lambat. Hal ini tentu saja berdampak pada kurangnya pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya. Lambatnya pelayanan terhadap konsumen tersebut menyebabkan konsumen beralih ke Dinas Perhubungan kota lain untuk menguji kendaraannya. Untuk menyikapi pindahnya konsumen ke Dinas Perhubungan lain maka dibutuhkan suatu sistem informasi pengarsipan yang dapat melakukan proses pencarian secara cepat.

Sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan yang dibangun menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML (Unified Modeling Languange) dan untuk perancangan basis data menggunakan tools ERD (Entity Relationship Diagram). Metode yang dipakai untuk pengarsipannya adalah metode kronologi.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan blackbox yang terdiri dari alpha dan beta dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan yang dibangun dapat membuat penyimpanan berkas uji menjadi terstruktur, mempercepat dalam proses pencarian berkas uji dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya dan meningkatkan daya saing dengan Dinas Pehubungan kota lainnya.


(5)

ABSTRACT

ARCHIVING’S INFORMATION SYSTEM

VEHICLES TEST DATA

( CASE STUDY TRANSPORTATION’S DEPARTMENT REGENCY GARUT ) By

RENNY KURNIA 10107219

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) vehicles test data in garut regency’s transportation department is the role in doing a test agains land transportation vehicles. The results from that test process generate vehicles test’s file, where now archives’s storage from that vehicles test’s file not structures because of absences of the record so that the searching processed being late. That things causes on lack of the service to the consumer that will testing their vehicles. Slow costumer service is causing the customer’s movement to transportations department in another city to test their vehicles. To address the customer’s movement to another transportations department,so that need an archiving’s informations system that can doing a quickly searching process.

archiving’s informations system vehicles test data that developed is using object-based modeling with UML (Unified Modeling Languange) tools and for database desaign using tools ERD (Entity Relationship Diagram). Method that use in this archiving is chronology method.

Based on the result that use blackbox test that consisting of alpha and beta, can concluded that the archiving’s information system vehicles data test being structured, accelerating on file’s test searching process,to increase a services to a customer that will tested their vehicles and also to increase competitiveness with transportation’s department another city..


(6)

1

pemerintah daerah di bidang perhubungan baik jalur darat maupun jalur laut. Dalam tugasnya Dinas Perhubungan Kabupaten Garut memiliki beberapa peranan diantaranya menyelenggarakan pembinaan, pembangunan, pengelolaan, pengendalian dan pengkoordinasian kegiatan di bidang perhubungan. Dinas Perhubungan Kabupaten Garut terdiri dari empat bidang dan tiga UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas). Empat bidang tersebut diantaranya bidang lalu lintas, bidang angkutan, bidang pengendalian operasional, dan bidang kelautan dan tiga UPTD tersebut diantaranya UPTD terminal, UPTD parkir dan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor. Dari beberapa bidang yang terdapat di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan bagian yang memiliki peran paling penting, yaitu dalam melakukan pengujian terhadap kendaraan angkutan darat. Di dalam proses pengujian itu sendiri memiliki empat proses yaitu proses pendaftaran, proses pemeriksaan dan pengujian, proses pembayaran dan proses pengarsipan.

Setiap pengujian yang dilakukan terhadap satu kendaraan akan menghasilkan berkas uji kendaraan. Dari penelitian yang dilakukan di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, berkas uji tersebut diarsipkan tanpa melalui proses pencatatan terlebih dahulu. Berkas uji reguler yang telah digunakan dalam proses pengujian disimpan ke dalam lemari pengarsipan yang telah diberi label berdasarkan bulan. Masalah timbul ketika


(7)

terjadi keterlambatan pengujian kendaraan. Berkas uji yang kendaraannya mengalami keterlambatan pengujian selama lebih dari satu tahun akan dipindahkan ke lemari kendaraan potensial dengan rentang waktu antar satu tahun sampai dua tahun sedangkan yang memiliki keterlambatan pengujian selama lebih dari dua tahun dan kurang dari lima tahun akan dipindahkan ke lemari tidak aktif. Dikarenakan tidak dilakukan pencatatan berkas saat diarsipkan, akibatnya petugas mengalami kesulitan dalam mencari berkas uji khususnya berkas uji kendaraan yang mengalami keterlambatan pengujian. Hal ini menyebabkan penyimpanan berkas-berkas uji di dalam lemari menjadi tidak terstruktur.

Tidak adanya pencatatan dalam penyimpanan berkas di dalam lemari menyebabkan proses pencarian menjadi lambat. Akibatnya staff di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor masih harus mencari satu persatu berkas uji yang ada di lemari. Proses pencarian semakin sulit dikarenakan jumlah berkas uji yang tidak sedikit. Hal tesebut tentu saja berdampak pada lambatnya pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya.

Lambatnya pelayanan terhadap konsumen juga akan menyebabkan konsumen beralih ke Dinas Perhubungan Kota lain untuk menguji kendaraannya, karena konsumen memiliki hak untuk menguji kendaraannya di seluruh Dinas Perhubungan di Indonesia. Untuk menyikapi pindahnya pengujian kendaraan daerah Kabupaten Garut ke Dinas Perhubungan kota lain maka berdasarkan wawancara dengan Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut berpendapat bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Garut membutuhkan sistem pengarsipan sehingga dengan adanya


(8)

sistem yang terkomputerisasi akan meningkatkan daya saing Dinas Perhubungan Kabupaten Garut dengan dinas perhubungan kota lainnya.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada pada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut adalah membangun “Sistem Informasi Pengarsipan Data Uji Kendaraan” yang diperlukan agar proses pencarian menjadi lebih efektif dan efisien dan juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

1. 1.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, ditemukan berbagai masalah yaitu:

1. Penyimpanan berkas uji yang tidak terstruktur.

2. Lamanya proses pencarian berkas uji yang berdampak pada lambatnya pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya.

3. Kebutuhan Dinas Perhubungan Kabupaten Garut dalam upaya meningkatkan daya saing dengan dinas perhubungan kota lain.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana membangun sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut.


(9)

1. 2.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Maksud

Maksud dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Pengarsipan Data Uji Kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut.

2. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pembangunan Sistem Informasi Pengarsipan Data Uji Kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut adalah :

1. Membuat penyimpanan berkas uji lebih terstruktur.

2. Mempercepat dalam proses pencarian berkas uji dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya.

3. Meningkatkan daya saing dengan Dinas Perhubungan kota lainnya. 1. 3.Batasan Masalah

Ada beberapa batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini agar pembahasan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

4. Data yang diolah dalam sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut adalah data kendaraan, data pemilik, data detail kepemilikan, data pemohon, data pegawai, data pendaftaran, data detail pendaftaran, data loker, data kartu induk, data objek retribusi, data detail


(10)

objek retribusi, data item objek retribusi, data kategori kendaraan, data jenis kendaraan, data sertifikat uji tipe, data pemeriksaan, data sifat kendaraan, data daya angkut, data detail daya angkut, dan data item daya angkut.

5. Proses yang terdapat pada sistem yang dibangun adalah pengolahan data kendaraan, pengolahan data pemilik, pengolahan data kepemilikan, pengolahan data pemohon, pengolahan data pegawai, pengolahan data pendaftaran, pengolahan data detail pendaftaran, pengolahan data loker, pengolahan data kartu induk, pengolahan data objek retribusi, pengolahan data detail objek retribusi, pengolahan data item objek retribusi, pengolahan data kategori kendaraan, pengolahan data jenis kendaraan, pengolahan data sertifikat uji tipe, pengolahan data pemeriksaan, pengolahan data sifat kendaraan, pengolahan data daya angkut, pengolahan data detail daya angkut, dan pengolahan data item daya angkut.

6. Keluaran dari sistem ini adalah informasi kendaraan, informasi pemilik, informasi detail kepemilkan, informasi pemohon, informasi pegawai, informasi pendaftaran, informasi loker, informasi kartu induk, informasi objek retribusi, informasi detail objek retribusi, informasi item objek retribusi, informasi kategori kendaraan, informasi jenis kendaraan, informasi sertifikat uji tipe, informasi pemeriksaan, informasi sifat kendaraan, informasi daya angkut, informasi detail daya angkut, informasi item daya angkut, faktur, tester dan laporan pengujian kendaraan bermotor yang terdiri dari tiga yaitu laporan pengujian pertama, laporan pengujian berkala ulang dan laporan pengujian bukan wajib uji.


(11)

7. Metode pengarsipan yang digunakan adalah kronologi.

8. Sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan yang dibangun berbasis client server menggunakan topologi star.

9. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Netbeans 7.0, Ireport 3.7.3 dan menggunakan MySQL 5.5.12 sebagai Database Management System (DBMS).

10.Pemodelan dan perancangan sistem dalam pembuatan tugas akhir ini menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML.

1. 4.Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan tugas akhir ini digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan aplikasi.

1. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara yang dilakukan untuk mendapatkan data primer atau data yang diperoleh dari objek penelitan adalah sebagai berikut :

a. Studi Pustaka

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari


(12)

buku-buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang diambil. Studi lapangan dalam pembuatan tugas akhir ini dilakukan secara langsung di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, yang meliputi : 1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada kepala dan staff UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut dengan masalah yang dikaji sehingga memperoleh data yang memadai untuk diteliti yang berkaitan dengan topik yang diambil, tentang pengarsipan data uji kendaraan.

2. Observasi

Observasi adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data informasi dengan melihat secara langsung pada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut.

2. Pembangunan Perangkat Lunak

Tahap pembangunan perangkat lunak sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut ini menggunakan metode waterfall dapat dilihat pada (Gambar I. 1).


(13)

Gambar I.1 Siklus Metode Waterfall

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah sebagai berikut :

11.System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.

12.Analyst

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.

13.Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

14.Coding

Pengkodean merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.


(14)

15.Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.

16.Maintenance

Pemeliharaan merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

1. 5.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika laporan tugas akhir ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan secara umum mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil Dinas Perhubungan Kabupaten Garut yang memaparkan sejarah, logo, badan hukum, struktur organisasi, dan job description serta penjelasan tentang landasan teori yang berisi berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan data uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut.


(15)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya yaitu: analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional, analisis kebutuhan non fungsional. Perancangan sistem dimulai dari perancangan prosedural, perancangan alir data, perancangan menu dan perancangan antar muka program (interface).

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tahap implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi; (2) Melakukan kegiatan implementasi; (3) Tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang dikerjakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dari bab pertama hingga bab keempat yang memuat semua pembahasan, yaitu inti masalah dan tanggapan dari penulis, serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.


(16)

11 2. 1. 1.Sejarah Dinas Perhubungan

1. Periode Pemerintahan Penjajah Hidia Belanda (s/d Tahun 1942)

Pengaturan perundang-undangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pada zaman penjajahan Hidia Belanda telah diatur dengan menggunakan Reglement Of Gebroik Van Automobilien (STBL 1889 No. 4550) dan Mater Reglement (STBL 1910 No. 73) kemudian diubah dan ditetapkannya Wegverkeers Ordonantie (STBL 1933 No. 86) pada tanggal 1 September 1933.

Dengan terbitnya ketentuan ini dimulailah era pembinaan lalu lintas angkutan jalan dalam suatu institusi dibawah pemerintahan Hindia Belanda yang titik berat pembinaan LLAJ ditujukan untuk kepentingan penjajah baik dari sisi pertahanan maupun perekonomian, yang perwujudannya antara lain :

a) Pembangunan jalan membujur Pantai Utara Jawa dari Merak ke Banyuwangi

b) Pembangunan jalan dari kota-kota pelabuhan ke kota Netherland dan pusat-pusat perkebunan I persil

c) Dalam keadaan perang, kendaraan bermotor yang ada dikuasai dan digunakan untuk keperluan perang


(17)

2. Periode Penjajahan Jepang (1942 - 1945)

Pada periode ini tidak ada perubahan perundang-undangan dalam lingkup LLAJ, namun dari sisi pemerintahan telah berganti dari Pemerintah Penjajah Belanda menjadi Pemerintah Penjajah Jepang. Sejak pergantian kekuasaan tersebut maka pola pembinaan LLAJ masih sama yaitu untuk kepentingan penjajah dengan membentuk sebuah Jawatan Mobil (Zidosha Sotyho) dan Jawatan Pengangkutan (Kuanso) yang dikoordinasikan oleh Gunsai Kanbu.

3. Periode Kemerdekaan (1945 - 1949)

Setelah diproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka terjadi peralihan kekuasaan pemerintah dari Pemerintah Penjajah Jepang kepada Pemerintah Republik Indonesia, sehingga konsep pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan (perhubungan) sudah beralih dari kepentingan menjajah menjadi kepentingan Bangsa dan Negara, meskipun perundang-undangan yang berlaku masih perundang-undangan pada jaman pemerintahan Belanda. Mengingat pada masa itu masih dalam perang maka konsep pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan masih diutamakan untuk memobilisasi kendaraan bermotor untuk kepentingan perang mempertahankan kemerdekaan. Untuk keperluan tersebut dibentuk suatu Institusi yaitu Djawatan Angkutan Darat Bermotor (DADB) dibawah lingkup Kementrian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

4. Periode Republik Indonesia Serikat (1949 - 1950)

Sejak pengakuan kedaulatan Repunlik Indonesia oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka bentuk Negara Republik Indonesia yang semula menjadi Negara Kesatuan berubah menjadi Negara Serikat.


(18)

Pada masa itu meskipun tidak terjadi perubahan perundang-undangan dalam bidang LLAJ atau perhubungan, namun terjadi perubahan sistem pemerintahan dalam pembinaan bidang transportasi/perhubungan dengan dibentuknya Kementrian Perhubungan, sehingga DADB juga ternaung dalam Kementrian Perhubungan. Pada masa itu terdapat penambahan tugas DADB untuk membina lalu lintas dan angkutan sungai sehingga namanya menjadi Djawatan Angkutan Darat Bermotor dan Sungai.

5. Periode Berlakunya Undang – Undang No. 7 Tahun 1951 (1951 - 1965) Pada tanggal 1 Juni 1951 telah dilakukan perubahan-perubahan beberapa materi muatan atau Wegver Keersordonantie (STBL 1993 No. 86) dengan ditetapkannya undang-undang Nomor 7 Tahun 1951 (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 42). Dengan berubahnya ketentuan undang-undang, Institusi Kementrian Perhubungan dilakukan perubahan momenklatur dan DADBS menjadi Bagian Lalu Lintas Angkutan Darat dan Sungai (LLADS). Selanjutnya pada tahun 1953 dari Bagian LLADS menjadi Djwatan Lalu Lintas Jalan. Sedangkan di daerah dibentuk Instansi Vertikal dinamakan Inspeksi LLAJR.

Pada tahun 1958, telah dilakukan penyerahaan sebagian urusan pemerintah dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan kepada Daerah Tingkat I berdasarkan PP. No. 6 Tahun 1958, maka pada 10 daerah Insfeksi LLAJR diubah menjadi Dinas LLAJR, yaitu meliputi :

a) Sumatera Barat b) Sumatera Utara c) Sumatera Selatan


(19)

d) Bengkulu e) Lampung f) DKI Jakarta g) Jawa Barat h) Jawa Tengah i) DI. Yogyakarta j) Jawa Timur

Pada tahun 1964 telah terjadi perkembangan Institusi Pusat yaitu diubahnya momenklatur djawatan lalu lintas dan angkutan jalan diubah menjadi LLAJ.

6. Periode Berlakunya PP. No. 22 Tahun 1990 Tentang Penyerahaan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang LLAJ Kepada Daerah Tingkat I dan Tingkat II

Sejak tahun 1980 telah diupayakan untuk menyempurnakan PP. No. 16 Tahun 1958 karena sudah tidak sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi yaitu :

a) Prinsip otonomi yang telah dianut oleh PP. No. 16 Tahun 1958 adalah otonomi yang riil dan seluas-luasnya berdasarkan UU. No. 7 Tahun 1951 tentang peranan pemerintah di daerah sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip otonomi nyata dan bertanggung jawab berdasarkan UU. No. 5 Tahun 1974 tentang pemerintah daerah.

b) Penyerahan urusan dalam Bidang LLAJ sesuai dengan PP. No. 16 Tahun 1958 hanya untuk Daerah Tingkat I sudah tidak sesuai dengan titik berat


(20)

otonomi yang dianut dalam UU. No. 5 Tahun 1974 yaitu Daerah Tingkat II.

Berdasrkan prinsip-prinsip otonomi tersebut diatas, maka Daerah Tingakt II diberikan sebagian kewenangan LLAJ dari Tingkat Pusat maupun Tingkat I. untuk itu Daerah Tingkat II diberi kewenangan untuk mengelola kewenangan pemerintah dalam Bidang LLAJ dengan membentuk Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau dengan momenklatur Dinas Perhubungan.

7. Periode Berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah

Sejak digulirkannya Undang - undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang terakhir diubah dengan Undang –undang No. 32 Tahun 2004, daerah diberikan kewenangan yang luas untuk mengelola rumah tangganya sendiri. Seiring dengan hal tersebut daerah membentuk Dinas, Badan, Lembaga, dan Kantor (Dibaleka) sesuai dengan potensi daerah masing –masing. Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Garut membentuk Dinas Perhubungan sebagai instasi yang menangani sektor perhubungan melalui Peraturan Daerah Terakhir telah diubah dan disempurnakan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut.

2. 1. 2.Visi dan Misi

Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Garut adalah Garut Tertib Penyelenggaraan Perhubungan Tahun 2014. Dalam visi tersebut terkandung pengertian bahwa kebijakan dinas adalah mewujudkan sistem perhubungan yang


(21)

paripurna yang mampu memberikan kenyamanan, handal, mampu memenuhi permintaan kebutuhan jasa angkutan, terjangkau oleh daya beli masyarakat, menjamin keselamatan pengguna jalan dan pengguna jasa angkutan, berwawasan lingkungan serta berpedoman pada ketentuan peraturan yang berlaku khususnya di sektor perhubungan.

Untuk mewujudkan visi, Dinas menetapkan kebijakan yang dituangkan dalam beberapa misi sebagai penjabaran visi. Adapun pernyataan Misi dimaksud adalah :

a) Mewujudkan sumber daya aparatur yang profesional b) Menyediakan prasarana dan sarana perhubungan

c) Mewujudkan pelayanan prima perizinan dan jasa perhubungan

d) Mewujudkan tertib lalu lintas melalui penataan manajemen transportasi dan sosialisasi

e) Meningkatkan tata kelola dan pengawasan 2. 1. 3.Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Misi Pertama : Meningkatnya kompetensi pegawai sesuai bidang tugas Misi Kedua : Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan Misi Ketiga : Meningkatnya kualitas pelayanan jasa perhubungan Misi Keempat : Meningkatnya tertib berlalu lintas dan pemahaman

ketentuan yang berlaku bagi petugas maupun masyaratakat


(22)

Misi Kelima : Meningkatnya keselamatan lalu lintas dan terpenuhinya persyartan teknis serta kelaikan sarana dan prasarana perhubungan

2. Sasaran

Misi Pertama : Mewujudkan sumber daya aparatur yang profesional Misi Kedua : Menyediakan sarana dan prasarana perhubungan Misi Ketiga : Mewujudkan kualitas pelayanan prima perizinan dan

jasa perhubungan

Misi Keempat : Mewujudkan tertib lalu lintas melalui penataan manajemen lalu lintas, sosialisasi dan penyuluhan berlalu lintas

Misi Kelima : Meningkatkan disiplin pegawai internal Dinas dan terpenuhinya persyaratan teknis dan kelaikan sarana transportasi


(23)

2. 1. 4.Struktur Organisasi dan Tugas Pokok 1. Struktur Organisasi

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN KEPALA SUB BAGIAN

UMUM

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

KEPALA BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL

KEPALA BIDANG PERHUBUNGAN LAUT, UDARA DAN KOMUNIKASI

KEPALA SEKSI LALU LINTAS LAUT, UDARA DAN KOMUNIKASI

KEPALA SEKSI KEPELABUHAN DAN BANDARA KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA LAUT DAN UDARA KEPALA SEKSI KESELAMATAN

KEPALA SEKSI PENINDAKAN DAN PENERTIBAN KEPALA SEKSI BIMBINGAN DAN

PENYULUHAN KEPALA BIDANG ANGKUTAN

KEPALA BIDANG LALU LINTAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

KEPALA SEKSI ANGKUTAN DALAM KEBUPATEN KEPALA SEKSI ANGKUTAN ANTAR KOTA DAN BARANG KEPALA SEKSI ANGKUTAN

KHUSUS KEPALA SEKSI MANAJEMEN

LALU LINTAS KEPALA SEKSI REKAYASA

LALU LINTAS KEPALA SEKSI PRASARANA

DAN SARANA LALU LINTAS

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS TERMINAL

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD TERMINAL

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PARKIR

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD PARKIR

KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH (RSPD)

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA UPTD RSPD

: Garis Komando / Pembinaan : Garis Koordinasi

Gambar II.1 Stuktur Organisai Dinas Perhubungan Kabupaten Garut 2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan keputusan Bupati Garut Nomor : 405 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Garut adalah sebagai berikut :

a) Tugas Pokok

Melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentraslisasi dibidang perhubungan.


(24)

b) Fungsi

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan 2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum 3. Pembinaan administrasi Unit Pelaksana Teknis Dinas

Adapun perincian tugas pokok dan fungsi masing – masing jabatan adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok yakni memimpin, merumuskan, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas untuk menyelenggarakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1) Perumusan pengaturan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional 2) Pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi tugas pada sektor

perhubungan yang meliputi Sekretariat Dinas, Bidang Lalu Lintas, Bidang Angkutan, Bidang Pengendalian Operasional, Bidang perhubungan Laut, Udara, dan Komunikasi, serta Pengelolaan Sumber Daya Aparatur, Keuangan, Prasarana, dan Sarana Dinas.

3) Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas.

b. Sekretariat Dinas

Sekretariat Dinas dipimpin oleh sekretaris dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merumuskan program kegiatan


(25)

untuk pelayanan administrasi bidang umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan evaluasi dan pelaporan. Selain itu sekretaris dinas juga memiliki beberapa fungsi diantaranya pengkoordinasian dalam penyusun perencanaan program/ rencana kerja tiap-tiap bidang, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas dinas dan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

1) Sub Bagian Umum, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawa kepada sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan rencana kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, administrasi kepegawaian, pengelolaan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, humas dan protokol, perlengkapan dan rumah tangga dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : pengumpulan, pelaksanaan, dan pengelolaan rencana kebutuhan pegawai, serta pembinaan dan pengembangan pegawai dan administrasi kepegawaian, data, urusan surat menyurat, kerasipan, kepustakaan, humas, protokol serta perlengkapan rumah tangga dinas.

2) Sub Bagian Keuangan, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi yaitu penyiapan bahan dan penyusunan rencana


(26)

anggaran pendapatan belanja rutin, belanja publik serta sebagai pelaksana teknis administrasi keuangan.

3) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi dalam pengumpulan dan pengolahan data perencanaan dinas serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi menyusun dan merencanakan program kerja, melaksanakan koordinasi penyusunan anggaran pembangunan, mengkaji bahan juknis/pedoman, mengkaji usulan program masing-masing unit kerja dan memantau pelaksanaan fasilitas pengolahan data dan menyelenggarakan penyusunan laporan tahunan dan laporan akuntabilitas kinerja instasi pemerintah di bidang perhubungan.

c. Bidang Lalu Lintas

Bidang Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan lalu lintas meliputi urusan manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas serta prasarana dan sarana lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan urusan manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas serta prasarana dan sarana lalu lintas.


(27)

1) Seksi Rekayasa Lalu Lintas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan rekayasa lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan rekayasa lalu lintas dengan rincian tugas menyusun rencana kegiatan, menyusun rencana pengadaan pemeliharaan penghapusan rambu lalu lintas, menetapkan lokasi pemasangan rambu lalu lintas, membagi tugas, mengontrol pelaksanaan tugas dan menilai DP3 untuk mengetahui prestasi kerjanya.

2) Seksi Manajemen Lalu Lintas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pengelolaan manajemen lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan pengelolaan manajemen lalu lintas dengan rincian tugas menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program kerja dinas, menyusun dan menetapkan rencana umum jaringan transportasi jalan, menyelenggarakan dan mengawasi perizinan terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan Kabupaten dan menilai DP3.

3) Seksi Prasarana dan Sarana Lalu Lintas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Lalu Lintas yang


(28)

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan prasarana dan sarana lalu lintas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Lalu Lintas mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan pengelolaan srasarana dan sarana lalu lintas dengan rincian tugas memberikan pembinaan saran teknis dan penetapan lokasi pemasangan papan reklame spanduk dan kegiatan galian pada bagian jalan kabupaten, membagi tugas dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Bidang Angkutan

Bidang Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok yaitu kebijakan angkutan dalam kabupaten, angkutan antar kota dan barang serta angkutan khusus. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Angkutan mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan angkutan dalam kabupaten, angkutan antar kota dan barang serta angkutan khusus.

Kepala Bidang Angkutan membawahi :

1) Seksi Angkutan Dalam Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Angkutan yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kabupaten. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Angkutan Dalam Kabupaten mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kabupaten dengan rincian tugas menyusun rencana


(29)

kegiatan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program kerja dinas, penyusunan rencana evaluasi dan penetapan jaringan trayek perbatasan serta penetapan kebutuhan angkutan umum, memberika izin trayek angkutan, penetapan tarif penumpang kelas ekonomi dalam kabupaten, memberikan izin trayek angkutan perbatasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menilai DP3.

2) Seksi Angkutan Antar Kota dan Barang, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Angkutan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan teknis bidang angkutan antar kota dan barang. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Angkutan Antar Kota dan Barang mempunyai fungsi yaitu pengumpulan dan pengolahan data angkutan antar kota dan barang serta pelaksanaan, penyiapan bahan pedoman teknis operasional angkutan antar kota dan barang.

3) Seksi Angkutan Khusus, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan teknis.

e. Bidang Pengendalian Operasional

Bidang Pengendalian Operasional dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan bidang pengendalian operasional. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Pengendalian


(30)

Operasional mempunyai fungsi menyelenggarakan tugas bidang pengendalian operasional.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional membawahi :

1) Seksi Keselamatan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Operasional yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan keselamatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Keselamatan mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan keselamatan.

2) Seksi Penindakan dan Penertiban, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Operasional yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dibidang penindakan dan penertiban. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Penindakan dan Penertiban mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan penindakan dan penertiban.

3) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Operasional yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan pembinaan bimbingan dan penyuluhan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan mempunyai fungsi yaitu pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan berkenaan ketertiban dan


(31)

keselamatan lalu lintas serta pembinaan operasional pengaturan mobilisasi prioritas penggunaan jalan.

f. Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi

Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan program kerja dan menyelenggarakan kebijakan perhubungan laut, udara dan komunikasi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan perhubungan laut, udara dan komunikasi.

Kepala Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi membawahi : 1) Seksi Lalu Lintas Laut, Udara dan Komunikasi, dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan lalu lintas laut, udara dan komunikasi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Seksi Lalu Lintas Laut, Udara dan Komunikasi mempunyai fungsi yaitu pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan kegiatan lalu lintas laut, udara dan komunikasi .

2) Seksi Kepelabuhan dan Bandara, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan kepelabuhan dan bandara. Untuk


(32)

menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Kepelabuhan dan Bandara mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan kegiatan kepelabuhan dan bandara.

3) Seksi Sarana dan Prasarana Laut dan Udara, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Laut, Udara dan Komunikasi yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kebijakan sarana dan prasarana laut dan udara. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Sarana dan Prasarana Laut dan Udara mempunyai fungsi yaitu penyelenggara kegiatan sarana dan prasarana laut dan udara.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan dinas seraca profesional berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta disesuaikan dengan kebutuhan. Dinas Perhubungan Kabupaten Garut saat ini mempunyai kelompok jabatan fungsional yaitu Fungsional Penguji Kendaraan Bermotor yang dipimpin oleh Penguji Senior dan memiliki empat pejabat fungsional dan dua calon fungsional yang masih mengikuti Diklat Penguji serta dua CPNS yang berlatar belakang pendidikan penguji kendaraan bermotor.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu penyusunan bahan perumusan


(33)

kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya dan pelaksanaan pelayanan umum.

Unit Pelaksana Teknis Dinas antara lain :

1) UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan dan pelayanan pengujian kendaraan bermotor. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi yaitu pengumpulan dan pengolahan data pengujian kendaraan bermotor, penyusunan dan penyiapan bahan pedoman teknis pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan pengujian kendaraan bermotor, penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

2) UPTD Terminal, dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan dan pelayanan terminal. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Kepala UPTD Terminal mempunyai fungsi yaitu pengumpulan dan pengolahan data terminal, penyusunan dan penyiapan bahan pedoman teknis pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan terminal, penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

3) UPTD Parkir, dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan dan pelayanan parkir. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut


(34)

Kepala UPTD Parkir mempunyai fungsi yaitu pengumpulan dan pengolahan data parkir, penyusunan dan penyiapan bahan pedoman teknis pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan parkir, penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

2. 1. 5.Logo Dinas Perhubungan 1. Logo

Logo Departemen Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan. Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar, burung Garuda, dan bulatan bumi.

Gambar II.2 Logo Dinas Perhubungan 2. Arti Logo

a) Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat b) Jangkar berarti matra Perhubungan Laut

c) Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara

d) Bulatan bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan e) Warna logo terdiri dari warna biru langit (cerulean blue) berarti


(35)

2. 2.Landasan Teori

2. 2. 1.Sistem Informasi [ 4 ] Dapat didefinisikan sebagai :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. 2. 1. 1.Manfaat Sistem Informasi

1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka

2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi

3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaanpada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia .


(36)

2. 2. 1. 2.Pemakai Sistem Informasi

Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer ynag bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan.

2. 2. 1. 3.Komponen Sistem Informasi a. Hadware

Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan. b. Software

Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

c. Data

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Prosedur

Dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

e. Manusia

Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.


(37)

2. 2. 1. 4.Kegiatan Sistem Informasi 1. Input

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Control

Suatu aktivitas unutk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. 2. 2.Pengarsipan

2. 2. 2. 1.Pengertian Arsip [ 3 ]

Membahas kearsipan tidak akan lepas dari istilah arsip. Istilah arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata arche, kemudian berubah menjadi archea dan selanjutnya mengalami perubahan kembali menjadi archeon. Archea artinya dokumen atau catatan mengenai permasalahan. Berikut beberapa kutipan pengertian arsip :

1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arsip adalah simpanan surat-surat penting. Menurut pengertian tersebut, tidak semua surat dikatakan arsip. Surat dikatakan arsip apabila memenuhi persyaratan berikut :


(38)

a. Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga, organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.

b. Surat tersebut karena masih mempunyai nilai kepentingan harus disimpan dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga dengan mudah dan cepat ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali. 2. Menurut Basir Barthos dalam bukunya Manajemen Kearsipan, arsip (record)

yang dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai “dokumen”, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai : setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa-peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat orang (itu) pula. Yang termasuk sebagai arsip misalnya surat-surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya. 2. 2. 2. 2.Tujuan Pengarsipan [ 5 ]

1. Menghemat Waktu

Dengan menggunakan sistem pengarsipan yang tepat, penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan cepat.

2. Menghemat Tenaga

Dalam kegiatan penyimpanan (filling) dan penemuan kembali (finding) arsip tidak terlalu banyak mengeluarkan atau menimbulkan tenaga.


(39)

3. Menghemat Tempat

Dengan menggunakan sistem pengarsipan yang tepat, penyimpanan arsip tidak membutuhkan ruangan yang luas dan peralatan yang banyak karena arsip yang disimpan hanyalah arsip-arsip yang bernilai dan berguna saja. 2. 2. 2. 3.Sistem Penyimpanan [ 3 ]

Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan dokumen agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan dokumen yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana dokumen tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan. Sistem penyimpanan pada prinsipnya adalah menyimpan berdasarkan kata tangkap (caption) dari dokumen yang disimpan baikberupa huruf maupun angka yang disusun menurut urutan tertentu.

Pada umumnya sistem penyimpanan yang dapat dipakai sebagai sistem penyimpanan yang standar adalah :

a. Sistem Abjad (Alfabetical Filling System)

Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap (nama) dokumen bersangkutan. Melalui sistem abjad ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan abjad, kata demi kata, huruf demi huruf. Nama dapat terdiri dari dua jenis, yaitu nama orang dan nama badan. Nama orang (nama individu) terdiri dari nama lengkap dan nama tunggal. Sedangkan nama badan terdiri dari nama badan pemerintah, nama badan swasta dan nama organisasi.


(40)

b. Sistem Geografis (Geograpich Filling System)

Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kepada pengelompokan menurut nama tempat. Sistem ini sering disebut juga sistem lokasi atau sistem nama tempat. Sistem ini timbul karena adanya kenyataan bahwa dokumen-dokumen tertentu lebih mudah dikelompokan menurut tempat asal pengirimnya atau nama temapat tujuan dibandingkan dengan nama badan, nama individu, ataupun isi dokumen bersangkutan.

c. Sistem Subjek (Subject Filling System)

Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kepada isi dari dokumen bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut perihal, pokok masalah, permasalahan, masalah, pokok surat atau subjek. Dengan kata lain sistem subjek merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen yang didasarkan pada isi dokumen dan kepentingan dokumen.

d. Sistem Nomor (Numeric Filling System)

Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau nama badan disebut sistem nomor. Hampir sama dengan sistem abjad yang penyimpanan dokumen didasarkan kepada nama, sistem nomor pun penyimpanan dokumen berdasarkan nama, hanya disini diganti dengan kode nomor.

e. Sistem Kronologi (Cronoloical Filling System)

Sistem penyimpanan kronologi merupakan sistem penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu disini dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulan, tahun, dekade, ataupun abad. Sistem penyimpanan kronologi ini cukup


(41)

banyak digunakan, akan tetapi dalam perkembangannya, sistem ini kurang efektif apabila digunakan dalam mengelola dokumen yang banyak. Dari segi peletakan dan penyimpanan sistem ini mudah dilakukan karena hanya didasarkan pada urutan tanggal, bulan serta tahun. Tetapi dalam hal penemuan kembali dokumen yang telah disimpan, sistem ini kurang begitu efektif karena biasanya permintaan dokumen jarang dilakukan berdasarkan kata panggil (caption) tanggal.

2. 2. 3.JAVA [ 11 ]

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystem dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalahpahami sebagai JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web browser.

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:

1. java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

2. java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan berkas. 3. java.util : Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan

kelas-kelas penanggalan.

4. java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP. 5. java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI) 6. java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada


(42)

2. 2. 3. 1.Kelebihan JAVA

1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.

2. OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.


(43)

3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika Serikat juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

5. Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).

2. 2. 3. 2.Kekurangan JAVA

1. Tulis sekali, perbaiki di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.


(44)

2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverse-engineer.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.

2. 2. 4.NetBeans [ 9 ]

NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans.

Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan

komponen perangkat lunak moduler yang disebut ”modul”. Sebuah modul adalah

suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinetraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat


(45)

dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful. 2. 2. 4. 1.Platform NetBeans

Platform NetBeans adalah framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi desktop. Ketika aplikasi berbasis platform NetBeans dijalankan, kelas Main dari platform dieksekusi.Modul-modul yang tersedia ditempatkan di sebuah registry di dalam memori, dan tugas startup modul dijalankan. Secara umum, kode modul dimuatkan ke dalam memori hanya ketika ia diperlukan. Aplikasi dapat menginstal modul secara dinamis. Aplikasi dapat memasukkan modul Update Center untuk mengijinkan pengguna aplikasi men-download digitally-signed upgrade dan fitur-fitur baru secara langsung ke dalam aplikasi yang berjalan. Penginstalan kembali sebuah upgrade atau rilis baru tidak memaksa pengguna untuk men-download keseluruhan aplikasi lagi.

Platform NetBeans menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi. Fitur-fitur yang disediakan oleh platform NetBeans:

a. Manajemen antarmuka (misal: menu & toolbar) b. Manajemen pengaturan pengguna

c. Manajemen penyimpanan (menyimpan dan membuka berbagai macam data)


(46)

d. Manajemen jendela

e. Wizard framework (mendukung dialog langkah demi langkah) 2. 2. 4. 2.NetBeans IDE

NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol versi, dan refactoring.Versi terbaru saat ini adalah NetBeans IDE 5.5.1 yang dirilis Mei 2007 mengembangkan fitur-fitur Java EE yang sudah ada (termasuk Java Persistence support, EJB-3 dan JAX-WS). Sementara paket tambahannya, NetBeans Enterprise Pack mendukung pengembangan aplikasi perusahaan Java EE 5, meliputi alat desain visual SOA, skema XML, web service dan pemodelan UML. NetBeans C/C++ Pack mendukung proyek C/C++.

Modularitas: Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk bisa dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan.Sebagai contoh,


(47)

Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsystem semuanya berbasis NetBeans IDE .

2. 2. 5.UML [ 12 ]

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.


(48)

2. 2. 5. 1.Tujuan UML

Tujuan utama UML diantaranya untuk :

a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa pemodelan. 2. 2. 5. 2.Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.

3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.

4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects. 5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.

7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas. 8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.


(49)

10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi. 2. 2. 6.ERD (Entity Relationship Diagram) [ 14 ]

Diagram Hubungan Entitas atau entity relation diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional.

2. 2. 6. 1.Kegunaan ERD

Diagram hubungan entitas digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS (Database Management system). Dengan diagram hubungan entitas ini kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Diagram hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan. 2. 2. 6. 2.Simbol Pada ERD

1. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan


(50)

entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh di atas.

Entitas menurut sifatnya terbagi menjadi dua : a. Entitas Kuat

Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier(sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).

Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain. b. Entitas Lemah

Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship .


(51)

2. Atribut

Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas dimana properti atau karakteristik itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau perusahaan, misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat, nomor telepon, gaji pokok dan lainnya. Setiap diagram hubungan entitas bisa terdapat lebih dari satu atribut. Atribut digambarkan dalam bentuk elips. Entitas memiliki himpunan atribut yang berasosiasi dengannya.

3. Hubungan Relasi

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang lainnya. Pada penggambaram diagram hubungan entitas, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suattu entitas dengan entitas lainnya. Frasa ini berimplikasi bahwa relasi mengijinkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan suatu entits dengan lainya. Hubungan dibedakan antar bentuk hubungan antar entitas dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan entitas bagian adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total jam kerja, gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan. Pada model data relasi hubungan antar data dihubungkan dengan kunci relasi. Tipe hubungan di


(52)

antara beberapa buah tipe entitas adalah kumpulan dari relasi di antara entitas-entitas dari tipe entitas tersebut.

2. 2. 7.MySQL [ 13 ]

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

2. 2. 7. 1.Sitem Manajemen Basis Data Relasional

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan


(53)

salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.


(54)

2. 2. 7. 2.Keistimewaan MySQL

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu


(55)

tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2. 2. 8. Client Server [ 6 ]

Client Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.


(56)

Client

User akan membuat permintaan melalui software client. Aplikasi ini berfungsi :

a. Memberikan interface bagi user untuk melakukan jobs.

b. Format request data ke bentuk yang dapat dimengerti oleh server c. Menampilkan hasil yang diminta pada layar

Server

Server digunakan untuk pemrosesan, penyimpanan dan manajemen data. Server bertugas menerima request dari client, mengolahnya, dan mengirimkan kembali hasilnya ke client. Untuk itu, server membutuhkan komputer khusus dengan spesifikasi hardware yang jauh lebih baik dan bertenaga dibandingkan hardware untuk client karena komputer server harus mampu melayani :

a. Request secara simultan dalam jumlah besar b. Aktivitas manajemen jaringan

c. Menjamin keamanan pada resource jaringan

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

1. Service (layanan)

a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda. b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.


(57)

2. Sharing resources (sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. 3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )

Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.

4. Transparansi lokasi

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Mix-and-Match

Perbedaan server client platForms 6. Pesan berbasiskan komunikasi

Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi

Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.

2. 2. 8. 1.Anatomi Program Server

Peran utama suatu program server adalah melayani client yang berjumlah banyak yang memiliki tujuan untuk menggunakan secara bersama sumber daya


(58)

yang dimiliki oleh server tersebut. Berikut ini adalah karasteristik suatu yang biasanya dimiliki oleh suatu program server.

a. Menanti permintaan client. Program server menghabiskan sebagian besar waktu kerjanya secara pasif menanti permintaan client. Biasanya permintaan ini datang dalam bentuk message melalui sesi komunikasi. Beberapa server menggunakan suatu sesi khusus untuk setiap client. Server yang lainnya menggunakan session yang digunakan secara dinamis. Ada juga yang menggunakan gabungan kedua teknik ini (dedicated dan dinamis). Untuk dapat bekerja dengan baik, server harus tetap dapat bekerja ketika terjadi permintaan yang banyak (rush hour traffic).

b. Melaksanakan banyak permintaan pelayanan pada saat yang bersamaan. Server harus sesegera mungkin melaksanakan pelayanan yang diminta oleh client. Hal ini berarti, client tak boleh bergantung pada proses server yang hanya memiliki thread tunggal. Server harus dapat secara konkuren menyediakan pelayanan dengan tetap menjaga integritas sumber dayanya. 2. 2. 9.Topologi Star [ 8 ]

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.

Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan juga bertindak sebagai repeater


(59)

(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.

Kelebihan dari topologi star :

a. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan

b. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya

Kekurangan dati topologi star :

a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus

b. Membutuhkan concetrator dan bilamana concentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi

c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena biaya untuk pengadaan concentrator.


(60)

55 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. 1.Analisis

3. 1. 1.Analisis Masalah

UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan bagian yang memiliki peran penting di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Salah satu tugas UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor yaitu melakukan pengujian pada kendaraan angkutan darat.

Pada saat ini berkas uji kendaraan dari hasil pengujian kendaran diarsipkan tanpa melalui proses pencatatan. Berkas uji reguler yang telah digunakan dalam proses pengujian disimpan ke dalam lemari pengarsipan yang telah diberi label berdasarkan bulan. Masalah timbul ketika terjadi keterlambatan pengujian kendaraan. Berkas uji yang kendaraannya mengalami keterlambatan pengujian selama lebih dari satu tahun akan dipindahkan ke lemari kendaraan potensial dengan rentang waktu antar satu tahun sampai dua tahun sedangkan yang memiliki keterlambatan pengujian selama lebih dari dua tahun dan kurang dari lima tahun akan dipindahkan ke lemari tidak aktif. Pencarian berkas uji kendaraan yang mengalami keterlambatan pengujian menjadi sulit karena saat diarsipkan tidak dilakukan pencatatan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan penyimpanan berkas-berkas uji di dalam lemari menjadi tidak terstruktur.

Tidak adanya pencatatan dalam penyimpanan berkas uji di dalam lemari menyebabkan proses pencarian menjadi lambat karena staff UPTD Pengujian


(1)

477

4. 2. 2. 1. Kesimpulan Pengujian Beta

Dari hasil pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian wawancara yang telah dilakukan di lapangan didapat kesimpulan bahwa program aplikasi yaitu Sistem Informasi Pengarsipan Data Uji Kendaraan ini dinilai dapat membantu pegawai dengan mudah dan cepat dalam proses pengolahan data dan pengarsipan berkas uji kendaraan. Namun dalam segi tampilan aplikasi ini harus dibuat lebih menarik lagi dan mudah digunakan.


(2)

478

Pada Bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini serta disesuaikan dengan tujuannya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan dibangunnya sistem informasi pengarsipan ini penyimpanan berkas-berkas uji kendaraan yang ada di UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor menjadi lebih terstruktur dan terorganisir sesuai dengan yang diharapkan. 2. Proses pencarian berkas uji kendaraan menjadi lebih cepat dengan adanya

sistem informasi pengarsipan ini, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen yang akan menguji kendaraannya pada Dinas Perhubungan Kab. Garut.

3. Dengan adanya sistem informasi ini konsumen menajadi puas dengan pelayanan Dinas Perhubungan Kab. Garut yang menjadi cepat sehingga konsumen tidak akan pindah ke dinas perhubungan kota lainnya.


(3)

479

5. 2. Saran

1. Adanya penambahan sistem pengambilan keputusan kedalam sistem informasi pengarsipan yang telah dibangun, dengan penambahan sistem pengambilan keputusan ini diharapkan Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor dapat dengan cepat memprediksi target jumlah kendaraan yang harus melakukan pengujian untuk tahun berikutnya.


(4)

481

Swing Java dengan Netbeans 5, Andi, Yogyakarta.

2. Abdul Kadir. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL, Andi, Yogyakarta.

3. Agus Sugiarto, Teguh Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Modern, Gava Media, Yogyakarta.

4. Al-Bahra L. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

5. Anonim. ( 10 Februari 2011 : 22.09 ), http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/7820/1/09E02129.pdf

6. Anonim. (23 Februari 2011 : 15.27 ), http://denyekawicahyo.cz.cc/konsep-jaringan-komputer-dan-sistem-operasi-untuk-client-server.html

7. Benny Hermawan. 2004. Menguasai Java 2 Object Oriented Program, Andi, Yogyakarta.

8. Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.

9. Khanedy, K.E., Simanjuntak, F., Pambudi, H. (2010), Pengembangan Sistem

Informasi Penggajian Di Pt. Perdana Informatika, Kerja Praktek, UNIKOM

Bandung.


(5)

482

11. Wikipedia Indonesia, (07 Februari 2011 : 19.45 ), Java, http://id.wikipedia.org/wiki/Java

12. Wikipedia Indonesia, (07 Februari 2011 : 20.15 ), UML, http://id.wikipedia.org/wiki/UML

13. Wikipedia Indonesia, (07 Februari 2011 : 20.35 ), MySQL, http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL


(6)

Kelas : IF5

Nama Lengkap : Renny Kurnia Tempat/ Tanggal Lahir : Dumai, 22 Juni 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Komperta Klayan Jl. Jambu No F 36 Cirebon

No. Telp : 089655406702

PENDIDIKAN

1994 – 1995 : TK Tunas Harapan Dumai 1995 – 2001 : SD 03 YKPP Dumai 2001 – 2004 : SMP YKPP Dumai 2004 – 2005 : SMAN 1 Dumai 2005 – 2007 : SMAN 2 Cirebon

2007 - 2011 : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia – Bandung

Bandung, Agustus 2011