penulis  belum  pernah  menyentuh  atau  menjangkau  rutinitas  dan  fleksibelitas yang dilakukan para advocat. Dengan adanya kegiatan kerja praktek ini, maka
Penulis dapat memahami dari kode etik dan etika profesi dari para advocat di Lembaga Bantuan Hukum LBH Bandung ini.
B. Struktur Organisasi Struktur  organisasi  yang  terdapat  di  lembaga  bantuan  hukum  LBH
Bandung ialah, antara lain
1
: 1.  Arip Yogiawan, S.H., sebagai Direktur
Email : Arip.yogiawanlbhbandung.org 2.  Mien Amperawati sebagai Bendahara
Email : Mien.amperawatilbhbandung.org 3.  Hanita Susilawati, S.H., sebagai Kepala bidang operasional
Email : Hanita.susilawatilbhbandung.org 4.  Unung Nur Alamsyah, S.H.I., sebagai Kepala bidang internal
Email : Unung.nuralamsyahlbhbandung.org 5.  Sahali, S.H., sebagai Kepala divisi sipil-politik
Email : Ali.sahalilbhbandung.org 6.  Samuel David Situmorang sebagai Kepala divisi Ekosob
Email : Samuel.situmoranglbhbandung.org 7.  Destri Tsuraya Istiqamah, S.H., sebagai Volunteer
Email : Destri.istiqamahlbhbandung.org 8.  Steven Suprantio, S.H., sebagai Volunteer
Email : Steven.suprantiolbhbandung.org
1
Struktur  Organisasi  Lembaga Bantuan  Hukum  Bandung,  www.lbhbandung.org,  diakses pada Hari Senin, 23 Juli 2012 pukul 16.07 WIB.
9.  Dhanur Santiko, S.H., sebagai Volunteer
Email : Dhanur.santikolbhbandung.org
28
BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG
KESALAHAN PROSEDURAL DAN KEKOSONGAN HUKUM  ATAS PENANGKAPAN ABDUL ROJAK
SERTA MENGAJUKAN NOTA KEBERATAN EKSEPSI DAN NOTA PLEDOI  ATAS TUNTUTAN JAKSA
A. Kekosongan Hukum Yang Dilakukan Oleh Para Penegak Hukum
Penegakan  hukum  adalah  proses  dilakukannya  upaya  untuk tegaknya  atau  berfungsinya  norma-norma  hukum  secara  nyata  sebagai
pedoman  perilaku  dalam  lalu  lintas  atau  hubungan-hubungan  hukum  dalam kehidupan  bermasyarakat  dan  bernegara.  Ditinjau  dari  sudut  subjeknya,
penegakan  hukum  itu  dapat  dilakukan  oleh  subjek  yang  luas  dan  dapat  pula diartikan  sebagai  upaya  penegakan  hukum  oleh  subjek  dalam  arti  yang
terbatas  atau  sempit.  Dalam  arti  luas,  proses  penegakan  hukum  itu melibatkan  semua  subjek  hukum  dalam  setiap  hubungan  hukum.  Siapa  saja
yang  menjalankan  aturan  normatif  atau  melakukan  sesuatu  atau  tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang
berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit, dari segi subjeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai
upaya  aparatur  penegakan  hukum  tertentu  untuk  menjamin  dan  memastikan bahwa  suatu  aturan  hukum  berjalan  sebagaimana  seharusnya.  Dalam
memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.
1.  Pada Proses Penyelidikan dan Penyidikan
Penyelidikan adalah tindakan kepolisian dalam menentukan ada tidaknya  unsur  pidana  dari  suatu  kejadian.  Dasar  hukum  penyelidikan
antara lain : a.  Pasal 4, 5, 9, 102, 103, 104 dan 105  KUHAP.
b.  Peraturan  pemerintah  RI  No.  27  tahun  1983  tentang pelaksanaan KUHAP.
c.  UU  RI  No.  5  Tahun  1991  tentang  Kejaksaan  RI  untuk mengadakan penyelidikan terhadap tindak pidana khusus.
1  Tindak  Pidana  Subversi  yang  diatur  dalam  UU  No.  11 NPS  tahun 1963.
2  Tindak  Pidana  Ekonomi  yang  diatur  dalam  UU  No.  07  Drt tahun 1955.
3  Tindak Pidana Korupsi yang diatur dalam UU No. 03 tahun 1971.
Tahap-tahap yang
dilakukan dalam
melakukan suatu
penyelidikan  dan  kapan  suatu  penyelidikan  dapat  dimulai  adalah sebagai berikut :
Menurut  KUHAP,  penyelidikan  diintradusir   dengan  motivasi pelindungan HAM dan pembatasan ketat terhadap penggunaan upaya
paksa,m  dimana  upaya  paksa  baru  digunakan  sebagai  tindakan  yang terpaksa  dilaksanakan,  Penyelidikan  mendahului  tindakan tindakan
lain  yaitu  untuk  menentukan  apakah  suatu  peristiwa  yang  diduga tindak pidana dapat dilaksanakan penyelidikan.