Penentuan kelonggaran bagi jenis pekerjaan ampelas halus

c. Penentuan kelonggaran bagi jenis pekerjaan finishing

Tabel 4.15. Faktor kelonggaran Allowance bagian finishing No Faktor yang mempengaruhi Kursi Meja Sofa T.Tidur Rak Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All 1. Tenaga yang dikeluarkan Sedang 12 Sedang 12 Sedang 15 Sedang 15 Ringan 7,5 2. Sikap Kerja Berdiri diatas dua kaki 1 Berdiri diatas dua kaki 1 Berdiri diatas dua kaki 2,5 Membungkuk 8 Berdiri diatas dua kaki 1 3. Gerakan Kerja Agak terbatas 5 Agak terbatas 5 Agak terbatas 5 Agak terbatas 5 Agak terbatas 5 4. Kelelahan Mata Pandangan terus-menerus 7,5 Pandangan terus-menerus 7,5 Pandangan terus-menerus 7,5 Pandangan terus-menerus 7,5 Pandangan terus-menerus 7,5 5. Keadaan temperatur tempat kerja Sedang 5 Sedang 5 Sedang 5 Sedang 5 Sedang 5 6. Keadaan Atmosfer Buruk 10 Buruk 10 Buruk 15 Buruk 15 Buruk 10 7. Keadaan Lingkungan yang Baik Sangat bising 5 Sangat bising 5 Sangat bising 5 Sangat bising 5 Sangat bising 5 Jumlah 45,5 45,5 55 60,5 41

d. Penentuan kelonggaran bagi jenis pekerjaan pengemasan

Tabel 4.16. Faktor kelonggaran Allowance bagian Pengemasan No Faktor yang mempengaruhi Kursi Meja Sofa T.Tidur Rak Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All 1. Tenaga yang dikeluarkan Sedang 12 Sedang 12 Berat 19 Berat 19 Ringan 7,5 2. Sikap Kerja Berdiri diatas dua kaki 2,5 Berdiri diatas dua kaki 2,5 Berdiri diatas dua kaki 2,5 Berdiri diatas dua kaki 2,5 Berdiri diatas dua kaki 2,5 3. Gerakan Kerja Sulit 5 Sulit 5 Sulit 5 Sulit 5 Agak terbatas 5 4. Kelelahan Mata Pandangan terputus-putus 6 Pandangan terputus-putus 6 Pandangan terputus-putus 6 Pandangan terputus-putus 6 Pandangan terus-menerus 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja Normal Normal Normal Normal Normal 6. Keadaan Atmosfer Baik Baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik 7. Keadaan Lingkungan yang Baik Bersih dengan kebisingan rendah Bersih dengan kebisingan rendah Bersih dengan kebisingan rendah Bersih dengan kebisingan rendah Bersih dengan kebisingan rendah Jumlah 25,5 25,5 32,5 32,5 21

e. Penentuan kelonggaran bagi jenis pekerjaan penganyam

Tabel 4.17. Faktor kelonggaran Allowance bagian penganyam No Faktor yang mempengaruhi Kursi Meja Sofa T.Tidur Rak Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All Kelas All 1. Tenaga yang dikeluarkan Sedang 13 Sedang 13 Sedang 15 Sedang 17 Sedang 12 2. Sikap Kerja Duduk 1 Duduk 1 Duduk 1 Duduk 1 Duduk 1 3. Gerakan Kerja Sulit 5 Sulit 5 Sulit 5 Sulit 5 Sulit 5 4. Kelelahan Mata Pandangan terus- menerus 20 Pandangan terus- menerus 20 Pandangan terus- menerus 23 Pandangan terus- menerus 25 Pandangan terus- menerus 19 fokus tetap fokus tetap fokus tetap fokus tetap fokus tetap 5. Keadaan temperatur tempat kerja Normal 3 Normal 3 Normal 3 Normal 3 Normal 3 6. Keadaan Atmosfer Baik Baik Baik Baik Kurang baik 7. Keadaan Lingkungan yang Baik Siklus kerja berulang 1 Siklus kerja berulang 1 Siklus kerja berulang 1 Siklus kerja berulang 1 Siklus kerja berulang 1 Jumlah 43 43 48 52 41

F. Waktu Baku

Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik saat itu. Penentuan waktu baku dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Wb = Wn + Wn x all Wb = Waktu baku Wn = Waktu normal L = Kelonggaran Allowance Berikut adalah contoh perhitungan untuk mendapatkan waktu baku pada bagian pekerjaan ampelas dasar utuk jenis produk kursi. Wb = Wn + Wn x all = 37,44 37,44 x 35,5 = 1366.6 menit. Tabel 4.18. Produk yang dihasilkan dan waktu baku Work station Produk yang dihasilkan Waktu baku menit Ampelas Dasar Kursi 1366.6 Meja 1384.1 Sofa 3185.3 T. Tidur 5119.2 Rak 1044.0 Ampelas Halus Kursi 278.6 Meja 835.9 Sofa 1235.5 T. Tidur 1207.7 Rak 208.8 Finishing Kursi 491.0 Meja 479.9 Sofa 419.3 T. Tidur 921.0 Rak 358.8

Dokumen yang terkait

Peranan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan pada CV.Lamerose

0 28 51

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 3 5

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 5 14

PENDAHULUAN PENGARUH UPAH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SURYA ABADI FURNITURE DI SUKOHARJO.

0 0 6

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGARUH UPAH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SURYA ABADI FURNITURE DI SUKOHARJO.

0 0 12

PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH UPAH, INSENTIF, DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RESTORAN BOGA – BUGI DI SURAKARTA.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PENGHARGAAN DAN UPAH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA ANALISIS PENGARUH PENGHARGAAN DAN UPAH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI KARSA MANUNGGAL.

0 2 12

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH PENGHARGAAN DAN UPAH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI KARSA MANUNGGAL.

0 1 4

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIALTERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Percetakan Bima Di Kudus.

0 0 9