7. Unsur-unsur Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia
dalam tabel periodik
yang memiliki
lambang S dan nomor atom
16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida
dan sulfat
. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2
asam amino . Salah satu contoh penggunaan umum belerang adalah dalam
pupuk . Selain itu, belerang juga digunakan dalam
bubuk mesiu ,
korek api ,
insektisida ,
dan fungisida
.
a. Sifat Belerang :
Belerang sulfur adalah unsur non-logam multivalen, berlimpah, tidak berasa dan
tidak berbau.
Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal padat berwarna kuning.
Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini
sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida H2S, bukan dari belerang murni.
Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop
belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.
Kehidupan di bumi mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi
pada pembentukan berbagai asam amino yang merupakan pembangun dasar kehidupan.
b. Kegunaan Belerang :
Turunan utama belerang adalah asam sulfat H2SO4, yang merupakan salah satu
elemen penting dalam berbagai industri.
Belerang juga digunakan dalam baterai, deterjen, fungisida, pupuk, bubuk mesiu,
korek api, dan kembang api.
Aplikasi lain belerang antara lain digunakan untuk membuat beton tahan korosi
yang memiliki kekuatan besar, untuk pelarut, serta digunakan dalam industri kimia dan farmasi.
8. Unsur-unsur Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia
dalam sistem tabel periodik
yang
mempunyai lambang O dan nomor atom
8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen
dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya utamanya menjadi
oksida . Pada
Temperatur dan tekanan standar , dua atom unsur ini
berikatan menjadi
dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik
dengan rumus O
2
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur
paling melimpah ketiga di alam
semesta berdasarkan massa
[1]
dan unsur paling melimpah di kerak Bumi
.
[2]
Gas oksigen diatomik mengisi 20,9 volume atmosfer bumi..
[3]
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein
, karbohidrat
, dan lemak
, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik
yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O
2
dihasilkan dari air oleh sianobakteri
, ganggang
, dan tumbuhan selama fotosintesis
, dan digunakan pada
respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi
organisme anaerob
, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O
2
kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu.
[4]
Terdapat pula alotrop
oksigen lainnya, yaitu ozon
O
3
. Lapisan ozon
pada atomsfer membantu melindungi biosfer
dari radiasi ultraviolet
, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari
asbut .
a. Sifat Oksigen :
Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning- hijau pada Aurora Borealis. Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit.
Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh
. Oksigen lebih
larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O
2
untuk setiap dua molekul N
2
, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen
dalam air adalah 14,6 mg·L
−1
, manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L
−1
. Pada suhu 25 °C dan 1 atm
udara, air tawar mengandung 6,04
mililiter mL oksigen per
liter , manakala dalam
air laut mengandung sekitar
4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL 50 lebih banyak daripada 25 °C per liter untuk air murni dan 7,2 mL 45 lebih per liter untuk
air laut.
Oksigen mendidih pada 90,20 K
−182,95 °C, −297,31 °F, dan membeku pada 54.36 K −218,79 °C, −361,82 °F. Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru
langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan panjang gelombang warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan
distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan
nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen
didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O
2
. Oksigen merupakan gas yang dibebaskan oleh
tumbuhan ketika proses
fotosintesis , dan
diperlukan oleh hewan untuk pernafasan. Perkataan oksigen terdiri daripada dua perkataan
Greek , oxus asid dan gennan menghasilkan. Oksigen cair dan pepejal
mempunyai warna biru lembut dan mempunyai sifat paramagnet mudah menjadi magnet.
Oksigen cair biasanya dihasilkan dengan proses perbedaan suhu dari udara cair
disejukkan sehingga menjadi cair. Berikut ini perbandingan sifat fisik oksigen dengan unsur-unsur segolongannya, yaitu Sulfur, Selenium, Tellurium dan Polonium.
c. Kegunaan Oksigen :
1. pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka tanur oksigen.
Besi bekas sebanyak ± 30 dimasukkan ke dalam bejana yang dilapisi batu tahan api basa. Logam panas dituangkan kedalam bejana tersebut. Suatu pipa aliran oksigen
yang didinginkan dengan air dimasukkan kedalam bejana 1 sampai 3 m diatas permukaan logam cair. Unsur-unsur karbon, mangan dan silicon akan teroksidasi.
Batu kapur dan kalsium fluor ditambahkan untuk mengikat kotoran-kotoran seperti fosfor dan belerang dan membentuk terak. Jenis Baja yang dihasilkan oleh proses ini
adalah Baja karbon Baja paduan 0,1 c 2,0 .
2. Pembakaran logam
Reaksi pembakaran logam besi 4 Fe + 3 O
2
→ 2 Fe
2
O
3
Dari persamaan tampak bahwa reaksi pembakaran ditunjukkan dengan adanya gasoksigen. Contoh lain dari reaksi ini adalah pembakaran dari salah satu campuran
baan bakar :
CH
16
+ 11 O
2
→ 7 CO
2
+ 8 H
2
O Reaksi diatas juga mengindikasikan adanya gas oksigen. Reaksi pembakaran sering
juga disebut dengan reaksi oksidasi.
9. Unsur-Unsur Gas Mulia