Unsur-Unsur Gas Mulia UNSUR (5)

CH 16 + 11 O 2 → 7 CO 2 + 8 H 2 O Reaksi diatas juga mengindikasikan adanya gas oksigen. Reaksi pembakaran sering juga disebut dengan reaksi oksidasi.

9. Unsur-Unsur Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA 18 dalam tabel periodik . Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil sangat sukar bereaksi. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis , kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet duplet untuk Helium. Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah bertanda positif. Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert . Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett , seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF 6 . Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat. Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian. Berikut adalah gas- gas mulia:  Helium  Neon  Argon  Kripton  Xenon  Radon

a. Sifat Gas Mulia : 1. Kereaktifan Gas Mulia Sangat Rendah

Telah dsebutkan bahwa gas mulia bersifat inert lembam. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Gas-gas mulia terdapat sebagai molekul monoatomik atom-atomnya berdiri sendiri. Untuk jangka waktu yang cukup lama, usaha-usaha untuk mensintesis senyawa gas mulia tidak membawa hasil. Oleh karena itu para ahli yakin bahwa gas mulia benar-benar inert. Menurut para ahli, kelembaman gas mulia berhubungan dengan konfigurasi elektronnya. Konfigurasi electron gas mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar dua untuk helium merupakan konfigurasi electron yang paling stabil. Kestabilan gas mulia tercermin dari harga energy pengionan yang besar menunjukkan sukarnya unsur-unsur itu untuk melepas electron, sedangkan harga afinitas electron yang rendah menunjukkan kecilnya kecenderungan untuk menyerap electron. Jadi, unsure gas mulia tidak berkecenderungan untuk melepas maupun menyerap electron. Oleh karena itu unsur- unsur gas mulia tidak mudah terlibat dalam reaksi kimia.

2. Makin Besar Jari-jari Atom Makin Reaktif