34 interaktif, menarik, dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat akan cagar budaya. Pengembangan aplikasi
Historia dilakukan dengan model waterfall. Tahapan pengembangan aplikasi dimulai dari analisis kebutuhan, desain sistem,
pengodean hingga pengujian. Selanjutnya agar kualitas perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas tinggi maka dibutuhkan serangkaian pengujian untuk
meminimalisasi kesalahan baik secara teknis maupun kesalahan non teknis sebelum digunakan oleh pengguna. Aplikasi
Historia diuji dengan menggunakan standar ISO 9126. ISO 9126 memiliki 6 aspek pengujian, yakni
functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability. Hasil pengujian
tersebut kemudian dijadikan dalam pengambilan kesimpulan terhadap kualitas aplikasi
Historia yang telah dikembangkan.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dari pengembangan aplikasi Historia sebagai media
informasi dan pemetaan cagar budaya di Yogyakarta sebagai berikut : 1. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar
budaya di Yogyakarta memenuhi aspek functionality?
2. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar budaya di Yogyakarta memenuhi aspek
efficiency? 3. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar
budaya di Yogyakarta memenuhi aspek usability?
4. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar budaya di Yogyakarta memenuhi aspek
reliability?
35 5. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar
budaya di Yogyakarta memenuhi aspek maintainability?
6. Apakah aplikasi Historia sebagai media informasi dan pemetaan cagar budaya di Yogyakarta memenuhi aspek
portability?
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau
Research and Development RD. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2014. Metode penelitian dan pengembangan bukan bertujuan untuk
menghasilkan teori baru maupun menguji teori yang sudah ada, melainkan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada
agar dapat bermanfaat bagi sasarannya. Metode penelitian dan pengembangan ini merupakan metode yang paling relevan untuk digunakan dalam penelitian ini.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model waterfall.
Model waterfall mempunyai beberapa tahapan, yakni analisis, desain,
pengodean, dan pengujian. Berikut ini ilustrasi model waterfall :
Gambar 6. Ilustrasi Model Waterfall Sumber: Rosa Shalahuddin, 2014