Aspek Reliability Aspek Usability Aspek Efficiency

43

E. Teknik Analisis Data

1. Aspek Functionality Pengujian aspek functionality menggunakan skala Guttman sebagai skala pengukuran dalam instrumen pengujian. Perhitungan menggunakan perhitungan dari ISOIEC 9126 untuk menganalisis data hasil pengujian functionality dengan rumus berikut ini : X Keterangan : X = Functionality A= Jumlah fungsi yang tidak berfungsi secara benar B = Jumlah fungsi yang dievaluasi Untuk menentukan baik tidaknya aspek functionality dari aplikasi yaitu dengan menggunakan pengukuran dari ISOIEC 9126-2 yaitu 0 = X = 1. Aplikasi dikatakan baik apabila X mendekati 1. 2. Aspek Reliability Pengujian pada tahap ini dilakukan dengan pengujian stress testing yang dilakukan dengan tools WAPT. Hasil dari stress testing menggunakan WAPT ini kemudian harus berhasil minimal 95 sesuai standar Telcordia. 3. Aspek Usability Pengujian pada aspek usability menggunakan instrumen pengujian System Usability Scale SUS Brooke, 1996 yang terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Skor pada kusisioner SUS adalah 0 sampai 4 untuk setiap pertanyaan. Pertanyaan nomer ganjil merupakan pertanyaan positif dengan skor tidak setuju bernilai 1 dan setuju bernilai 4. Hasil skor dari 44 pertanyaan ganjil tersebut kemudian dikurangi dengan angka 1. Sedangkan untuk pertanyaan nomor genap merupakan pertanyaan negatif dengan skor tidak setuju bernilai 4 dan setuju bernilai 1. Hasil skor dari pertanyaan genap kemudian dikurangkan dengan angka 5. Hasil skor setiap pertanyaan kemudian dikalikan dengan 2.5 sehingga skor SUS antara 0 sampai 100. Nilai SUS yang telah diperoleh secara keseluruhan dari responden, kemudian dihitung rata- ratanya dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : = Skor rata-rata ΣX = Jumlah skor N = Jumlah responden Selain perhitungan tingkat persetujuannya, jawaban kuesioner SUS juga dihitung cronbachs alpha-nya agar diketahui reliabilitas instrumen yang digunakan. Perhitungan cronbachs alpha menggunakan tool SPSS dan kemudian hasil dari perhitungan yang didapatkan dibandingkan dengan tabel internal consistency cronbachs alpha seperti pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Internal Consistency Cronbachs Alpha Gliem Gliem, 2003 Cronbach Alpha Internal Consistency ≤ .9 Excellent .9 ≥ .8 Good .8 ≥ .7 Acceptable .7 ≥ .6 Questionable .6 ≥ .5 Poor .5 Unacceptable 45 4. Aspek Efficiency Pengujian pada efficiency dilakukan dengan pengujian load halaman web dengan menggunakan GTMetrix. GTMetrix akan menghasilkan waktu load dari halaman web. Web dikatakan baik apabila waktu load-nya setidaknya 10 detik. 5. Aspek Maintainability Analisis kualitas aspek maintainability menggunakan nilai Maintainability Index. Metrik tersebut diperoleh dari Lines of Code, Cyclomatic Complexity, Halstead Volume, dan Comment Line. Perhitungan aspek maintainability menggunakan rumus berikut: Keterangan : MI = Maintainability Index aV = rata-rata nilai volume V per modul dari metrik Halstead aVg’ = rata-rata Cyclomatic Complexity per modul aLOC = rata-rata Lines of Code LOC per modul perCM = number of comment Hasil nilai Maintainability Index yang diperoleh harus di atas 65 agar lolos dalam pengujian. Semakin tinggi nilai Maintainability Index MI maka semakin baik sistem tersebut dari aspek maintainability. 6. Aspek Portability Pengujian pada aspek portability dilakukan dengan mengakses perangkat lunak dengan berbagai tujuh browser dengan versi berbeda dari tiga mayoritas browser yang digunakan yaitu Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Internet Explorer. Sebuah perangkat lunak harus dapat diakses dengan berbagai macam