Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
9 antara perubahan dengan sesuatu yang mendahului atau mengikutinya. Dalam
artian sesuatu hal yang memberikan pengaruh pada perkembangan kepribadian tersebut.
Dari pendapat tersebut bisa diartikan bahwa, perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh sesuatu sebagai faktornya. Hal ini juga diungkapkan oleh
Sujanto 2001: 3, yang mengungkapkan bahwa pribadi manusia itu mudah dan dapat dipengaruhi oleh sesuatu. Oleh karena itu, sesuatu yang bisa menjadi faktor
ini sering dijadikan sarana membentuk pribadi seseorang anak. Bahkan kemudian juga muncul istilah pendidikan karakter.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan atau pembentukan kepribadian anak tidak hanya satu. Seperti yang diungkapkan oleh Kartono 1990: 241,
perkembangan kepribadian anak dipengaruhi dua faktor. a.
Heriditas warisan sejak lahir, contohnya: bakat, pembawaan, potensi psikis dan fisik.
b. Faktor-faktor lingkungan. Ada hokum konvergensi di mana faktor
intern dan ekstern saling bertemu dan saling mempengaruhi. Hereditas atau warisan sejak lahir bisa diartikan sebagai faktor genetik
yang dipunyai anak sejak lahir. Hal ini juga diungkapkan oleh Yusuf 2004: 31, yang menyatakan bahwa hereditas bisa diartikan sebagai totalitas karakteristik
individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis, yang dimiliki individu sejak masa konsepsi pembuahan ovum
oleh sperma sebagai pewarisan dari orang tua melalui gen-gen. Hereditas juga dianggap sebagai faktor pertama yang mempengaruhi kepribadian anak.
10 Faktor lingkungan kemudian menjadi faktor kedua yang mempengaruhi
kepribadian anak. Pengaruh lingkungan sendiri sudah dimulai sejak anak lahir. Menurut J. P Chaplin via Yusuf, 2004: 35, lingkungan diartikan sebagai
keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organisme individu. Paling tidak ada tiga lingkungan yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian anak.
Pertama
, lingkungan paling kecil yang mempengaruhi kepribadian anak adalah keluarga. Keluarga adalah lingkungan pertama yang ditinggali oleh
seorang anak. Hal ini juga diungkapkan oleh Sujanto 2001: 8, yang menyatakan bahwa keluargalah yang menghadirkan anak ke dunia ini. Kemudian lingkungan
keluarga ini memberikan pengaruh yang berkaitan dengan pola asuh anak.
Kedua
, lingkungan yang mempengaruhi kepribadian anak adalah teman sebaya. Yusuf 2004 : 59-60 berpendapat bahwa kelompok teman sebaya sebagai
lingkungan social bagi anak mempunyai peranan yang penting bagi perkembangan dan pembentukan kepribadiannya. Aspek kepribadian yang
berkembang secara menonjol dalam pengalaman bergaul dengan teman sebaya adalah : 1 social cognition, yaitu kemampuan memikirkan perasaan motif dan
tingkah laku dirinya dan orang lain. 2 conformitas atau kenyamanan, yaitu motif menjadi sama dengan nilai-nilai kebiasaan, kegemaran, dan atau budaya teman
sebayanya.
Ketiga
, sekolah adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh penting terhadap kepribadian anak. Hal ini karena dari sekolahlah anak mendapat
pendidikan pada umumnya. Gerungan 1988 : 194 menyatakan bahwa
11 pembentukan sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan, perangsang potensi-potensi
anak, pengembangan kecakapan-kecakapan melaksanakan tuntunan dan contoh- contoh yang baik, belajar menahan diri, memperoleh pengajaran, dan menghadapi
saringan adalah pengaruh yang didapat dari lingkungan sekolah. Oleh karena itu sekolah menjadi sangat penting bagi pembentukan kepribadian anak.