Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui hambatan yang di hadapi pemerintah kota Surabaya dalam menjalankan media relations.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis : Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam disiplin keilmuan ilmu komunikasi, “penelitian ini bermanfaat secara teoritisbidang keilmuan ilmu komunikasi untuk menambah referensi terhadap kajian ilmu komunikasi terkait dengan Media Relations sertasebagai bahan acuan salah satu faktor yang bisa berpengaruh dalam suatu komunikasi dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang. ” 2. Praktis :Manfaat secara praktis dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk meningkatkanMedia Relations di tingkat organisasi. 3. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai proses pembelajaran mengenai studi yang berkaitan dengan Publik Relations 4. Selain itu penelitian ini di harapkan dapat dijadikan acuan maupun rujukan untuk penelitian sejenis atau penelitian lanjutan.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian dan pembahasan tentang media relations banyak dilakukan dalam berbagai kajian dan literature. Salah satu penelitian yang mengangkat hubungan antara public relations dengan media antaranya adalah skripsi yang berjudul “strategi Media Relations Humas Polda Jatim dalam Menjalin Hubungan Baik dengan Media Massa”,oleh Fandi Setiawan, mahasiswa ilmu komunikasi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Universitas Kristen Petra Surabaya pada tahun 2008. Metode penelitian yang di gunakan adala kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa humas Polda Jatim menjalankan fungsinya melalui pengelolaan,penyampaian pemberitaan dan kemitraan dengan media massa dalam pembentukan opini positif masyarakat bagi pelaksanaan tugas. Supaya hubungan yang terjalin dengan media semakin baik maka setiap jumat selalu mengadakan pertemuan intens dengan para awak media melakui konfrensi pers. Meski hubungan yang terjalin terlihat baik, namun wartawan merasa sangat kurang dalam memperoleh informasi hal ini disebabkan karena posisi humas berada dibawah top manager sehingga dalam menyampaikan informadi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan pimpinan. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui dan memahami strategi apa yang dijalankan humas Polda Jatim. Persamaan antara penelitian tersebut dengan milik peneliti adalah dalam metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Perbedaan penelitian tersebut dengan milik peneliti adalah penelitian tersebut mengungkap tentang strategi,sedangkan milik peneliti tentang mengelola media relation. Penelitian lain yang menyangkut tema serupa yaitu “Aktivitas Humas dalam Menjalankan Media Relations ” oleh Dedy Riyadin Saputro mahasiswa UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil temuan di ungkapkan bahwa humas pemerintah kota Yogyakarta telah melakukan kegiatan media relation dengan cukup baik. Dalam menjalankan fungsinya, bagian humas dan informasi pemerintah kota Yogyakarta telah melakukan berbagai hal agar keharmonisan hubungan dengan media dapat digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terjaga. Meski hubungan yang dijalankan oleh bagian humas dan informasi dengan media cukup baik, namun jalinan yang dibangun bukan tanpa kendala, kendala yang di hadapi yaitu masih minimnya kualitas SDM, kendala sarana dan prasarana yang terbatas, serta kendala sudut pandang yaitu media memberitakan kebijakan-kebijakan pemerintah kota Yogyakarta secara tidak utuh. Tujuan penelitian tersebut adalah menganalisa dan menggambarkan aktivitas humas dalam menjalankan media relation. Persaamaan penelitian tersebut dengan milik peneliti adalah metode yang di gunakan sama yaitu metode kualitatif deskriptif serta instasi pemerintah namun berbeda lokasi, dimana lokasi yang peneliti pilih adalah di pemerintah kota Surabaya sedangkan penelitian tersebut di Yogyakarta. Jurnal “AKTIVITAS MEDIA RELATIONS YANG DILAKUKAN OLEH PUBLIK RELATIONS HOTEL CIPUTRA JAKARTA DITINJAU DARI INTEREFFICATION MODEL” oleh Cristina Yuliani,communiqué Vol.6,no 1 pada tahun 2010. Metode penelitian menggunakan model intereffication model. Hasil temuan penelitian ini yaitu PR HCJ merancang flayer untuk mempromosikan program promosi dan menerbitkan news letter tiga bulan sekali. PR HCJ menjalin hubungan dengan Koran Target market HCJ juga meliputi keluarga dan traveler. Aktivitas media relations yang rutin dilakukan oleh PR HCJ adalah mengirimkan press release dalam rangka promosi food beverages setiap bulan dan mengirimkan press release dalam rangka promosi program. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan divisi public relations hotel ciputra Jakarta adalah mendukung kegiatan marketing melalui media relations. Persamaan yang di temukan peneliti dalam jurnal tersebut digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah tidak ada sedangkan perbedaannya adalah metode penelitian dan lokasi penelitian berbeda. Jurnal “Evaluasi kegiatan media relations PT. Pembangkit Jawa – Bali tahun 2015” oleh Stevani Salaka dari universitas Kristen petra Surabaya. Vol 1 No. 1 tahun 2016 . Metode yang di gunakan adalah single case intrinsik. Hasil evaluasi kegiatan media relations tahun 2015 yang dilakukan PT. Pembangkitan Jawa – Bali masih belum efektif. Hal ini juga dipaparkan oleh wartawan Harian Jawa Pos dan wartawan Jurnal1.com yang menyatakan bahwa kegiatan media relations yang dijalankan belum efektif. Dikatakan belum efektif karena berdasarkan penemuan peneliti, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap PT. Pembangkitan Jawa – Bali masih kurang. Kegiatan media relations ini mendapatkan dukungan dari perusahaan. Adapun dukungan yang diberikan ialah berupa dukungan materi, fasilitas untuk pers, serta keterbukaan direksi atau pimpinan pada media massa. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan milik peneliti adalah dari metode yang digunakan serta dari segi objek penelitian dan tempat penelitian yang berbeda. Sedangkan persamaan dalam penelitian tersebut yaitu sama-sama meneliti di bagian media relations.

F. Definisi Konsep

Penelitian ini membahas tentang media relations pemerintah kota Surabaya. Untuk mempermudah pembahasan perlu adanya definisi operasional yang jelas untuk menghindari kesalahpahaman sehubungan dengan judul di atas, yaitu:

1. Media Relations

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Lesly memberikan definisi media relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Apa yang diuraikan Lesly ini lebih pada sisi manfaat yang diperoleh organisasi dan kegiatan yang dilakukan organisasi dalam menjalankan media relations. Manfaat tersebut berupa publisitas. Sedangkan kegiatan yang bisa menopang publisitas itu adalah merespons kepentingan media. 6 Media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Supaya komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi mesti direspon organisasi. Tujuannya adalah untuk keberhasilan program. Dalam kata lain adalah mempromosikan organisasi melalui media massa. Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberi informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi. Karena berhubungan dengan media massa itulah, maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di dalam suatu kegiatan atau PR. Letak ke khususanya pada pelibatan media massa yang berada di luar kendali organisasi untuk bisa menopang pencapaian tujuan organisasi. 6 Lesly, Philip, Handbook of Public Relations and Communication: Chicago, Ill.: Probus Publishing Company, 1991, hlm 7