Sistem Pendukung Keputusan LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting SAW, dan Weighted Product WP.

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Pada awal tahun 1970-an, Scott Morton pertama kali mengartikulasikan konsep penting sistem pendukung keputusan. Ia mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai “sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah- masalah tidak terstruktur” Gorry dan Scott Morton, 1971 [14]. Secara Umum, Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Sedangkan secara Khusus, Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu [14]. Tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan yaitu [2]: 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur. 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada perbaikan efisiensinya. Universitas Sumatera Utara 4. Kecepatan komputasi. Untuk menghasilkan keputusan dengan cepat dan dengan biaya yang rendah. 5. Peningkatan produktifitas. Dengan adanya sistem ini maka pengguna dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu yang hampir bersamaan. 6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. 7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambil keputusan menjadi sulit. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon 1977, otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memroses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan. Sistem pendukung keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu[3]: a. Subsistem Manajemen Basis Data Kemampuan yang diperlukan dari subsistem ini antara lain : 1. Menggabungkan berbagai data melalui pengambilan data dan ekstraksi data. 2. Menambahkan data dengan cepat dan mudah. 3. Menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pemahaman pemakai agar pemakai dapat mengetahui dan menentukan kebutuhan basis data. 4. Menangani data secara khusus sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan yang lain. 5. Mengelola berbagai variasi data. b. Subsistem Manajemen Basis Model Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Menciptakan model – model yang baru dengan cepat dan mudah. 2. Mengakses dan mengintegrasikan model – model keputusan. 3. Mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen basis data. c. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog Subsistem dialog adalah kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai yang berasal dari fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK. Keunikan lainnya dari sistem pendukung keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi atas 3 komponen yaitu [2]: 1. Bahasa aksi Action Language yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan key function. 2. Bahasa Tampilan Display atau Presentation Language yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. 3. Basis Pengetahuan Knowledge Base yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sistem yang dirancang dapat berfungsi secara efektif.

2.2. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making FMADM