Metode Penelitian T1 672008096 Full Text

7 HTML 5 HTML Hyper Text Markup Language adalah file teks yang berisi instruksiscript kepada web browser untuk menampilkan suatu tampilan grafis dari sebuah halaman web. Di dalam file HTML terdapat beberapa tag atau kode- kode yang dimengerti oleh web browser dan dapat menampilkannya di layar monitor. File HTML dapat dibuat dengan aplikasi text editor apapun di sistem operasi apapun, antara lain : Notepad di Windows, emasc atau vi di Unix atau SimpleText di Macintosh. File HTML ini juga bisa dibuat di aplikasi word processor apapun asalkan saat menyimpan file tersebut disimpan dengan format text-only. Salah satu kelebihan file HTML adalah cross platform, artinya file HTML dapat ditampilkan di beberapa Operating System OS yang berbeda dan memiliki tampilan yang sama walaupun saat pembuatannya menggunakan satu OS tertentu saja. HTML5 adalah revisi yang dibangun oleh W3C World Wide Web Consortium untuk dimasukkan sebagai perubahan besar berikutnya pada standar HTML. Perkembangan web yang sangat cepat mendorong para pengembang W3C yang bekerjasama dengan WHATWG Web Hypertext Application Technology Working Group meluncurkan HTML5 guna memperbaiki HTML versi sebelumnya sekaligus untuk mempermudah pengembangan website. Standar ini memperkenalkan fitur baru seperti memutar audio dan video tanpa plug-in tambahan seperti Flash. Adapun beberapa alasan penggunaaan HTML5 adalah [7] : - Fiturnya masih berdasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript. - Mengurangi penggunaan plug-in dari pihak ketiga Seperti Flash dan Microsoft Silverlight. - Penanganan kesalahan lebih mudah diatasi. - Lebih Markup dan Scripting. - Lebih Independent. - Pengembangan ke publik yang lebih baik. PHP PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. Anon Kuncoro Widigdo.[8]

3. Metode Penelitian

Metode perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan model proses prototyping model. Gambar 1 menjelaskan langkah-langkah dari tahapan metode prototyping model [9]. 8 Gambar 1 Metode Prototyping Model [9] a. Listen to Customer Mengumpulkan kebutuhan - kebutuhan pengguna user secara lengkap kemudian melakukan analisa terhadap kebutuhan tersebut untuk mencari solusi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi di dalam aplikasi. Penulis melakukan pengumpulan kebutuhan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada guru-guru bahasa Mandarin di SD Xaverius 3 Bandar Lampung guna mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar selama ini serta memberikan pemecahan masalah melalui aplikasi pembelajaran yang akan dibangun dengan menerapkan teknologi HTML5. b. Build or Revise Mockup Merancang aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin dengan menerapkan teknologi HTML5 dengan menggunakan alat bantu perancangan sistem yaitu bahasa Unified Modelling Language UML, melakukan perancangan database, dan merancang tampilan antar muka pengguna user interface. c. Customer Test Drives Mockup Tahapan akhir dari metode prototyping model adalah menerapkan aplikasi sistem pembelajaran bahasa Mandarin di SD Xaverius 3 Bandar Lampung dengan memperhatikan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sesuai standarisasi kebutuhan aplikasi. Pada tahapan ini juga dilakukan pengujian secara bertahap yaitu dengan melakukan:  Black-box testing terhadap aplikasi yang telah diimplementasikan guna mengetahui apakah semua fungsi yang ada sudah berjalan dengan baik dan dapat digunakan oleh guru, siswa, maupun administrator di SD Xaverius 3 Bandar Lampung.  Pengujian dengan membandingkan nilai test siswa antara pembelajaran secara konvensional dan pembelajaran menggunakan aplikasi pembelajaran melalui media komputer. Perancangan Sistem Perancangan aplikasi yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan Unified Modelling Language UML. Perancangan dimulai dengan membuat sebuah alur dari model perangkat lunak yang sesuai dengan alur 9 pembuatan aplikasi. Setelah membuat alur atau use case tersebut maka langkah selanjutnya adalah membuat aplikasi yang sesuai dengan use case yang telah dibuat.

1. Use Case Diagram Sistem