8 Pendapat senada dinyatakan Rosenberg 1982 bahwa individu yang memiliki
harga diri tinggi akan menghormati dirinya dan menganggap dirinya sebagai individu yang berguna. Sedangkan individu yang memiliki harga diri yang rendah ia tidak
dapat menerima dirinya dan menganggap dirinya tidak berguna dan serba kekurangan. Sedangkan Coopersmith 1967 mengatakan bahwa harga diri self
esteem adalah evaluasi diri yang dibuat seseorang, biasanya untuk dipertahankan, dan sebagian berasal dari interaksi seseorang dengan lingkungannya dan dari
sejumlah penghargaan, penerimaan dan perhatian orang lain yang diterimanya. Dapat disimpulkan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut menilai
dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. harga diri tinggi menunjukkan perilaku menerima dirinya apa adanya,
percaya diri, puas dengan karakter dan kemampuan diri dan individu yang memiliki harga diri rendah, akan menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga
tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial Blyth dan Trager, 1983.
2.1.2 Karakteristik Harga Diri
Menurut Coopersmith dalam Burn, 1998 harga diri mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
1 harga diri sebagai sesuatu yang bersifat umum; 2 harga diri bervariasi dalam berbagai pengalaman; dan
3 evaluasi diri. Individu yang memiliki
2.1.3 Pembentukan Harga Diri
Harga diri mulai terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan dengan dunia luar dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Interaksi
9 secara minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling tergantung
pada orang yang bicara dan orang yang diajak bicara. Interaksi menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri, identitas, dan pemahaman tentang diri. Hal ini akan
membentuk penilaian individu terhadap dirinya sebagai orang yang berarti, berharga, dan menerima keadaan diri apa adanya sehingga individu mempunyai perasaan harga
diri Burn, 1998. Harga diri mengandung pengertian”siapa dan apa diri saya”. Segala sesuatu
yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu, atribut-atribut yang melekat dalam diri individu akan mendapat
masukan dari orang lain dalam proses berinteraksi dimana proses ini dapat menguji individu, yang memperlihatkan standar dan nilai diri yang terinternalisasi dari
masyarakat dan orang lain.
2.1.4 Aspek-Aspek dalam Harga Diri
Coopersmith 1998 membagi harga diri ke dalam empat aspek: 1
Kekuasaan power Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol tingkah laku orang lain.
Kemampuan ini ditandai adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu dari orang lain.
2 Keberartian significance
Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain.
10 3 Kebajikan virtue
Ketaatan mengikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan.
4 Kemampuan competence Melakukan kegiatan pembelajaran dan sukses memenuhi tuntutan prestasi.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri