Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

8 Menurut Popi Sopiatin dalam Ridho Gata Wijaya 2013: 7, konsep kepuasan siswa terhadap sekolah dapat mengkonstruksi konsep kepuasan kerja terhadap perusahaan, subjek sekolah proses belajar mengajar sebagai pekerjaan a job yang harus dilakukan oleh siswa dan guru sebagai pengatur foreman atau pengelola dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Apabila pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan yang diinginkan dan diharapkan oleh siswa, maka ia akan merasa puas. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan siswa merupakan suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima. Gambar 1. Konsep Kepuasan Siswa Perusahaan atau subjek dalam penelitian ini adalah sekolah yang perlu menilai faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi kepuasan siswa, dengan kata lain kepuasan siswa dalam memperoleh jasa pelayanan dari pihak sekolah. Ideal Minimal yang dapat diterima Yang diharapkan Yang selayaknya 9 2. Jasa atau Pelayanan Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat ukur berupa uang ataupun logam mulia.Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk jasa yang mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam pemasaran. Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam penelitian ini, pemberian jasa dari pihak sekolah terhadap siswa melalui sarana dan prasarana pada ekstrakurikuler panahan perlu diketahui dengan mengkaji beberapa kriteria penentu kualitas jasa yang ada.Menurut Parasuraman dkk.dalam Rindra Gravidha Nara Puspaka 2012: 22 terdapat sepuluh faktor yang menentukan kualitas jasa, yaitu: a. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya. b. Responsiveness, yaitu kemampuan dan kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutukan pelanggan. c. Competence, setiap orang dalam perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diberikan agar dapat memberikan jasa tertentu. d. Acces, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. e. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact personel seperti resepsionis, operator,telepon, dll. f. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami serta selalu mendengarkan saran serta keluhan pelanggan. 10 g. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, dan interaksi terhadap pelanggan. h. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan financial, dan kerahasiaan. i. Understanding knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan konsumen. j. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa. Sedangkan menurut Philip Kotler dalam J. Supranto, M. A., APU 2011: 237, terdapat lima kriteria penentu kualitas jasa pelayanan diantaranya: a. Keandalan adalah suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. b. Ketanggapan adalah kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat kepada para pelanggan. c. Keyakinan adalah kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas, perkataan atau kesopanan dalam memberikan pelayanan. d. Empati adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan konsumen. e. Berwujud adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal, dapat berupa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan serta keadaan lingkungan sekitar.

Dokumen yang terkait

Kontribusi pembiayaan pendidikan dan ketersedian sarana prasarana terhadap kepuasan siswa belajar

0 5 109

KONTRIBUSI KINERJA GURU, SARANA PRASARANA, DAN LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN SISWA Kontribusi Kinerja Guru, Sarana Prasarana, Dan Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Siswa Di Sman 2 Sukoharjo.

0 1 15

KONTRIBUSI KINERJA GURU, SARANA PRASARANA, DAN LAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN SISWA Kontribusi Kinerja Guru, Sarana Prasarana, Dan Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Siswa Di Sman 2 Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Kontribusi Kinerja Guru, Sarana Prasarana, Dan Layanan Administrasi Terhadap Kepuasan Siswa Di Sman 2 Sukoharjo.

0 4 5

KONTRIBUSI LAYANAN ADMINISTRASI SARANA PRASARANA DAN BIMBINGAN KONSELING Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 3 6

KONTRIBUSI LAYANAN ADMINISTRASI SARANA PRASARANA DAN BIMBINGAN KONSELING Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 2 14

TINGKAT KEPUASAN SISWA TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI MTs HASYIM AS’ARI PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

1 9 98

TINGKAT KEPUASAN SISWA KELAS OLAHRAGA TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 3 PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 119

TINGKAT KEPUASAN SISWA KELAS ATAS TERHADAP PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SD NEGERI LEMPUYANGAN 1 YOGYAKARTA.

0 3 138