Pendahuluan Deskripsi Masalah Metode Simple Additive Weighting

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk membuat model sederhana sebuah sistem pendukung keputusan, di mana dikombinasikan antara dua buah metode yakni Fuzzy Tahani dan Simple Additive Weighting. Dalam pembentukan model, metode Fuzzy yang digunakan berfungsi untuk melakukan penyeleksian atau penyaringan data sebelum kemudian dilakukan perankingan dengan metode Simple Additive Weighting. Tujuan dilakukan penyeleksian atau penyaringan data adalah agar proses perankingan menjadi lebih mudah dan cepat, mengingat fungsi dari metode Tahani adalah untuk mendapatkan data atau record dengan spesifikasi tertentu melalui Query. Dalam manipulasi atau pembentukan Query digunakanlah logika Fuzzy Database Tahani sehingga data yang terpilih untuk dilakukan perankingan adalah memenuhi syarat minimal standar yang diinginkan. Ditinjau dari studi kasus yang diangkat untuk pengujian dari model yang dibuat, bahwa kriteria yang dipakai untuk dijadikan parameter pertimbangan dalam penerimaan Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah: Umur, Lulus Pendidikan tahun, SK Dinas SK pertama dan akhir, Masa Aktif lama kerja

3.2 Deskripsi Masalah

Pemerintahan Propinsi Aceh di Kabupaten Bireuen khususnya Bagian Kepegawaian ketika akan melakukan penyeleksian penerimaan Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD yang direkrut melalui tenaga honorer baik tenaga guru, medis dan administrasi dibutuhkan suatu keputusan yang cepat, akurat dan objektif untuk menentukan pegawai yang lolos seleksi sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD. Relatif sulit menentukan pegawai yang benar-benar mengutama Universitas Sumatera Utara Prioritas tanpa perhitungan yang cermat berdasarkan ketetapan variabel-variabel yang telah ditentukan, sehingga dapat merugikan kepada manajemen pelayanan publik maupun kepada para tenaga honorer.

3.3 Analisis Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Data Pegawai Honorer Yaitu pegawai honorer yang dipilih sebagai sampel yang digunakan peneliti dalam menentukan pegawai yang berhak menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 20 dua puluh pegawai honorer. Adapun prioritas suatu keputusan yang dikelompokkan dari pegawai yang akan diseleksi dapat dilihat dari tabel 3.1: Tabel 3.1 Tabel Prioritas Suatu Keputusan Penerimaan Pegawai No Prioritas No. Induk Nama 1 Pegawai 1 00001 MARLIATI 2 Pegawai 2 00002 MAWARDAH 3 Pegawai 3 00003 AMINAH 4 Pegawai 4 00004 MARSUNI 5 Pegawai 5 00005 HAFNI KASIM 6 Pegawai 6 00006 A THALER 7 Pegawai 7 00007 RISNAWATI 8 Pegawai 8 00008 FADHILAH 9 Pegawai 9 00009 AISYAH 10 Pegawai 10 00010 IRIAN 11 Pegawai 11 00011 ROSDIANA 12 Pegawai 12 00012 YUSNA 13 Pegawai 13 00013 RASYIDAH 14 Pegawai 14 00014 FATHIAH 15 Pegawai 15 00015 DAHLIANA 16 Pegawai 16 00016 NURJANNAH 17 Pegawai 17 00017 NURLINA M AMIN 18 Pegawai 18 00018 MUHAMMAD 19 Pegawai 19 00019 FATIMAH 20 Pegawai 20 00020 BUDIMAN Universitas Sumatera Utara 2. Data Nilai Variabel Data nilai variabel didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak yang berwenang Pemerintahan propinsi Aceh di Kabupaten Bireuen khususnya Bagian Kepegawaian. Dari hasil wawancara di lapangan tersebut, maka didapatkan beberapa variabel yang menjadi tolak ukur prioritas suatu Keputusan penerimaan Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD Kabupaten Bireuen. Adapun variabel-variabel yang dibutuhkan adalah: 2.1 Variabel Umur terbagi menjadi 3 himpunan Fuzzy yaitu: TUA, PAROBAYA, MUDA 20 35 40 65 0.5 1 Muda Parobaya Tua 50 45 30 Gambar 3.1 Fungsi Keanggotaan untuk variabel Umur Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunan pada variabel usia dapat diberikan sebagai berikut: 1; x 30 [x] = ; 30 ≤ x 40 0 ; x ≥ 40 Universitas Sumatera Utara 0; x 35 atau x ≥ 50 [x] = ; 35 ≤ x ≤ 45 ; 45 x 50 0; x 40 [x] = ; 40 ≤ x ≤ 50 1 ; x 50 Misalkan variabel Umur, Marsuni dengan Umur 38 tahun termasuk dalam fungsi keanggotaan himpunan PAROBAYA maka dihasilkan nilai sebagai berikut: [38] = = 0,3 Tabel 3.2 dapat dilihat di bawah ini yang menunjukkan tabel data pegawai honorer dilengkapi dengan usia. Tabel 3.2 Tabel Pegawai Honorer dilengkapi usia No No. Induk Nama Umur 01 00001 MARLIATI 37 02 00002 MAWARDAH 37 03 00003 AMINAH 37 04 00004 MARSUNI 38 05 00005 HAFNI KASIM 37 06 00006 A THALER 37 07 00007 RISNAWATI 37 08 00008 FADHILAH 37 09 00009 AISYAH 37 10 00010 IRIAN 37 11 00011 ROSDIANA 37 12 00012 YUSNA 38 13 00013 RASYIDAH 38 Universitas Sumatera Utara 14 00014 FATHIAH 38 15 00015 DAHLIANA 38 16 00016 NURJANNAH 38 17 00017 NURLINA M AMIN 38 18 00018 MUHAMMAD 38 19 00019 FATIMAH 40 20 00020 BUDIMAN 40 2.2 Variabel Lama Bekerja terbagi menjadi 2 himpunan Fuzzy yaitu: BARU dan LAMA 5 10 15 0.5 1 Baru Lama 25 Gambar 3.2 Fungsi Keanggotaan untuk variabel Lama Bekerja Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunan pada variabel Lama Bekerja dapat diberikan sebagai berikut: 1; x 5 [x] = ; 5 ≤ x ≤ 15 0 ; x 15 0; x 10 [x] = ; 10 ≤ x ≤ 25 1; x 25 Universitas Sumatera Utara Misalkan variabel Lama Bekerja, Hafni Kasim dengan masa kerja 9 tahun termasuk dalam fungsi keanggotaan himpunan BARU maka dihasilkan nilai sebagai berikut: [9] = = 0,6 Pada tabel 3.3 di bawah ini menunjukkan data pegawai honorer dilengkapi dengan lama bekerja masing-masing pegawai dalam satuan tahun. Tabel 3.3 Tabel Pegawai Honorer berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Nama Lama Bekerja Tahun 01 00001 MARLIATI 16 02 00002 MAWARDAH 16 03 00003 AMINAH 12 04 00004 MARSUNI 9 05 00005 HAFNI KASIM 9 06 00006 A THALER 8 07 00007 RISNAWATI 8 08 00008 FADHILAH 8 09 00009 AISYAH 4 10 00010 IRIAN 3 11 00011 ROSDIANA 2 12 00012 YUSNA 10 13 00013 RASYIDAH 19 14 00014 FATHIAH 10 15 00015 DAHLIANA 9 16 00016 NURJANNAH 4 17 00017 NURLINA M AMIN 2 18 00018 MUHAMMAD 8 19 00019 FATIMAH 21 20 00020 BUDIMAN 20 2.3 Variabel Lulusan Pendidikan terbagi menjadi 3 himpunan Fuzzy yaitu: RENDAH, SEDANG, TINGGI Universitas Sumatera Utara 1980 1984 1986 1990 1994 1996 2002 0.5 1 Rendah Sedang Tinggi Gambar 3.3 Fungsi Keanggotaan untuk variabel Lulusan Pendidikan Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunan pada variabel Lulusan Pendidikan dapat diberikan sebagai berikut: 1; x ≤ 1986 [x] = ; 1986 x ≤ 1990 0 ; x 1990 0; x ≤ 1986 atau x ≥ 1994 [x] = ; 1986 x ≤ 1990 ; 1990 x 1994 0; x 1990 [x] = ; 1990 ≤ x 1994 1 ; x ≥ 1994 Universitas Sumatera Utara Misalkan variabel Lulusan Pendidikan, Aminah dengan Tahun Lulusan Pendidikan 1991 termasuk dalam fungsi keanggotaan himpunan SEDANG maka dihasilkan nilai sebagai berikut: [1991] =      4 1991 1994 = 0,75 Tabel 3.4 Tabel Pegawai Honorer berdasarkan Lulusan Pendidikan No No. Induk Nama Lulusan Pendidikan 01 00001 MARLIATI 1988 02 00002 MAWARDAH 1989 03 00003 AMINAH 1991 04 00004 MARSUNI 1987 05 00005 HAFNI KASIM 1988 06 00006 A THALER 1985 07 00007 RISNAWATI 1988 08 00008 FADHILAH 1993 09 00009 AISYAH 1989 10 00010 IRIANI 1987 11 00011 ROSDIANA 1986 12 00012 YUSNA 1986 13 00013 RASYIDAH 1985 14 00014 FATHIAH 1993 15 00015 DAHLIANA 1988 16 00016 NURJANNAH 2000 17 00017 NURLINA M AMIN 1986 18 00018 MUHAMMAD 1993 19 00019 FATIMAH 1985 20 00020 BUDIMAN 1982 2.4 Variabel Masa SK Pertama dengan SK Honorer terbagi menjadi 2 himpunan Fuzzy yaitu: BARU dan LAMA Adapun masa SK Pertama ini merupakan SK pengangkatan penetapan honorer pertama sekali yang diberikan oleh kepala sekolah, kepala instansi, sedangkan SK Honorer merupakan SK yang telah disahkan oleh Kepala Dinas dan Bupati atau Kepala Daerah: Universitas Sumatera Utara 5 10 15 0.5 1 Baru Lama 25 Gambar 3.4: Fungsi Keanggotaan untuk variabel Masa SK Pertama dan SK Honorer Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunan pada variabel Masa SK Pertama dan SK Honorer dapat diberikan sebagai berikut: 1; x 5 [x] = ; 5 ≤ x ≤ 15 0 ; x 15 0; x 10 [x] = ; 10 ≤ x ≤ 25 1; x 25 Misalkan variabel Masa SK Pertama dan SK Honorer, Fadhilah dengan Lama SK Tahun 7 termasuk dalam fungsi keanggotaan himpunan BARU maka dihasilkan nilai sebagai berikut: [7] = = 0,8 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Tabel Pegawai Honorer berdasarkan Lama SK Tahun No Nama Lama SK Tahun No. Induk 01 00001 MARLIATI 15 02 00002 MAWARDAH 14 03 00003 AMINAH 11 04 00004 MARSUNI 8 05 00005 HAFNI KASIM 8 06 00006 A THALER 7 07 00007 RISNAWATI 7 08 00008 FADHILAH 7 09 00009 AISYAH 3 10 00010 IRIANI 2 11 00011 ROSDIANA 1 12 00012 YUSNA 8 13 00013 RASYIDAH 18 14 00014 FATHIAH 9 15 00015 DAHLIANA 7 16 00016 NURJANNAH 3 17 00017 NURLINA M AMIN 18 00018 MUHAMMAD 6 19 00019 FATIMAH 19 20 00020 BUDIMAN 19

3.3.1 Kebutuhan Input

Kebutuhan Input sistem digolongkan menjadi dua 2, yaitu Input Fuzzy dan Input non Fuzzy. 1. Input Fuzzy, terdiri dari : i. Data-data pegawai honorer di Propinsi Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen yang menyangkut: Umur, Lama Bekerja, Lulusan Pendidikan dan Masa SK Pertama dan SK Honorer. ii. Batas bawah yang digunakan untuk parameter untuk semua bentuk fungsi, Batas bawah digunakan untuk parameter bentuk bahu, batas tengah untuk parameter segi tiga. Batasan yang diberikan tersebut ditetapkan pada variabel data pegawai honorer yang tertuang pada i. 2. Input non Fuzzy, terdiri dari data-data yang berkaitan dengan data-data pegawai honorer di Pemerintahan Propinsi Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen, misalnya data Absensi. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Proses Logika Fuzzy Pada Sistem

Pada sistem ini proses Fuzzy meliputi: 1. Pengambilan nilai Input Fuzzy ataupun non Fuzzy dari dalam database, sesuai dengan data pegawai honorer di Pemerintahan Propinsi Aceh khususnya Kabupaten Bireuen di Bagian Kepegawaian. 2. Proses fuzzifikasi dari data Input, dengan menggunakan rumus fungsi keanggotaan kurva bahu dan kurva segi tiga. 3. Proses logika pengambilan keputusan melalui pembentukan Query. 4. Menampilkan hasil perankingan pegawai honorer yang di jadikan prioritas menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Bireuen sesuai dengan Variabel yang ditetapkan untuk dijadikan suatu keputusan.

3.3.3 Kebutuhan Output

Output sistem berupa hasil perankingan data pegawai honorer di lingkungan Pemerintahan Propinsi Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen yang merupakan prioritas utama menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD sehingga dapat mempermudah pihak pemerintah untuk mengambil suatu keputusan yang tepat dan akurat.

3.4 Metode Simple Additive Weighting

Pada penelitian ini, metode Simple Additive Weighting dipakai untuk memberikan rating akhir pada setiap alternatif yang tersedia berdasarkan data dari kriteria yang terpilih setelah proses fuzzifikasi dilakukan. Pemberian bobot dan jumlah kriteria adalah berdasarkan dari data yang disimpan dalam database dari hasil fuzzifikasi. Untuk pengujian dengan metode Simple Additive Weighting dilakukan dengan masing-masing 4 buah alternatif dan kriteria. Penelitian ini dititikberatkan pada proses pengombinasian antara metode Simple Additive Weighting dengan Fuzzy Tahani. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan Keputusan sebuah kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW Universitas Sumatera Utara ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dalam penyeleksian Pegawai Negeri Sipil Daerah menggunakan metode Simpel Additive Weighting SAW diperlukan kriteria-kriteria dan bobot nilai untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah honorer yang layak menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah. Berikut merupakan kriteria yang selama ini dipakai untuk standar pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan persyaratan yang ditetapkan badan kepegawaian Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen, yaitu: Usia, Ijazah, SK Dinas, Masa Aktif. Akan tetapi, jumlah kriteria tersebut di suatu saat bisa saja berubah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil