Pembelajaran Matematika Deskripsi Teori

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Matematika

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Raber mendefinisikan belajar dalam 2 pengertian. Pertama sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat Sugihartono, 2007: 74. Pembelajaran menurut Sudjana Sugihartono, 2007 : 80 adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Erman Suherman 2001 : 8 mengatakan bahwa pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Nasution 2005 : 4 mendefinisikan pembelajaran sebagai aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar anak. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa 11 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari beberapa definisi pembelajaran menurut para ahli yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha pendidik untuk mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik- baiknya sehingga dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara optimal. Istilah mathematics Inggris, mathematic Jerman, mathematique Perancis, matematico Italia, matematiceski Rusia, atau mathematick wiskunde Belanda berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike , yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah perkataan lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajarberpikir Erman Suherman, 2001 : 17 – 18. Mulyono Abdurahman 2003 : 252 mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Kemudian Kline Erman Suherman, 2001 : 19 mengatakan pula bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu 12 terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Dengan demikian, pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai suatu usaha pendidik untuk mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan- hubungan secara optimal.

2. Kemampuan Literasi Matematis

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

0 0 29

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 3 37

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM SETTING KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE(TPS) TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP.

1 2 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTs THAMRIN YAHYA RAMBAH HILIR

0 0 5