94
utara, penebar pakan berdiri di sebelah selatan kolamtambak sambil menebarkan pakan.
Jika pakan disebarkan dengan bantuan alat, baik otomatis ataupun semi otomatis, alat sebaiknya disimpan di tengah kolamtambak
apabila gerakan alat menyebarkan pakan ke semua arah penyebaran berputar. Sedangkan jika alat menyebarkan pakan ke
salah satu arah saja, maka arah datangnya angin harus diperhatikan. Apabila arah angin datang dari utara ke selatan, alat disimpan di sisi
kolam sebelah utara dengan arah sebaran ke arah selatan. Namun meskipun alat diletakkan di salah satu sisi, harus diperhatikan agar
posisinya merupakan titik tengan kolamtambak Central.
b Posisi InletOutlet
Posisi inlet dan outlet harus dilihat terutama jika ikan dibudidayakan di kolam yang air nya mengalir. Penyebaran pakan
sebaiknya tidak jauh dari inlet agar pakan yang disebarkan dapat dikonsumsi ikan dan tidak terbawa ke saluran pembuangan.
Pengelompokan cara pemberian pakan berdasarkan jumlah pakan yang harus diberikan dalam suatu usaha budidaya adalah sebagai
berikut:
a. Pemberian pakan secara adlibitum excess
Pemberian pakan secara berlebihan atau disebut ad libitium merupakan salah satu cara pemberian pakan yang biasa
diberikan pada fase larva ikan sampai ukuran benih ikan di hatchery. Pada stadia tersebut tingkat konsumsi pakan masih
tinggi hal ini berkaitan dengan kapasitas tampung lambung larva atau benih ikan masih sangat terbatas, struktur alat pencernaan
95
yang masih belum sempurna dan ukuran bukaan mulut larva yang masih sangat kecil, sehingga dengan memberikan pakan
dengan sekenyangnya atau ad libitum, maka pakan selalu tersedia dalam jumlah yang tidak dibatasi dan larva atau benih
ikan ini dapat makan kapanpun juga sesuai dengan keinginan ikan. Tetapi pemberian pakan secara berlebihan pada fase
setelah larva atau lebih akan membawa dampak yang merugikan bagi sistem perairan dalam suatu usaha budidaya. Dimana pakan
ikan yang berlebihan akan berpengaruh langsung terhadap organisme akuatik ikan yang hidup dalam wadah budidaya dan
kondisi lingkungan budidaya tersebut. Pakan ikan yang berlebihan tidak akan dimakan oleh ikan, sehingga akan terjadi
penumpukan pakan pada wadah budidaya di dasar perairan. Penumpukan pakan ikan di dasar budidaya akan tercampur
dengan hasil buangan ikan seperti feses, urine yang nantinya akan menghasilkan bahan-bahan toksik seperti amoniak, H
2
S dan sebagainya. Bahan-bahan toksis tersebut dihasilkan dari
perombakan bahan-bahan organik di dasar perairan. Kandungan toksik yang tinggi dalam wadah budidaya akan menyebabkan
aktivitas ikan akan terganggu. Oleh karena itu manajemen pemberian pakan pada ikan harus dilakukan dengan benar
disesuaikan dengan melihat jenis dan umur ikan, lingkungan perairan serta teknik budidaya yang digunakan. Pemberian
pakan secara ad libitum dengan menggunakan pakan buatan akan memberikan dampak negatif karena mengakibatkan
peningkatan biaya produksi.
96
b. Pemberian pakan sekenyangnya satisfaction