Jamur Saprolegnia sp. Ichthyophonus hoferi

36 menjaga keseimbangan gizi, komponen ini tetap dibutuhkan. Komponen ini sebagai komponen mikro micro component. Beberapa referensi menambahkan bahwa air juga sebagai zat gizi keenam. Air tetap diperlukan sebagai media proses metabolisme maupun pembentukan cairan tubuh. Apabila komponen nutrisi pakan ikan tersebut terpenuhi maka kekebalan tubuh ikan akan didapat.

7. Siklus hidup penyebab penyakit ikan jamur, protozoa, bakteri, virus

a. Jamur Saprolegnia sp.

Jamur Saprolegnia sp. memiliki siklus kehidupan diploid, baik dengan reproduksi seksual maupun aseksual, spora dari Saprolegnia sp. akan melepaskan zoospore utama. Dalam beberapa menit, zoospore ini akan melakukan encyst, berkecambah, dan melepaskan zoospore lainnya. Zoospora yang kedua ini memiliki siklus yang lebih lama selama dispersal terjadi; Saprolegnia sp. akan terus melakukan encyst dan melepaskan spora. Ketika media ditemukan tepat, maka rambut-rambut yang menutupi spora akan mengunci kedalam substrat. Didalam tahap polyplanetisme juga terjadi bahwa Saprolegnia sp. dapat menyebabkan infeksi; sebagian besar spesies pathogenic memiliki kait- kait yang sangat kecil pada ujung Rambut nya untuk mendukung kemampuan infeksinya. Ketika sudah terlekatkan secara kuat, maka reproduksi seksual dimulai dimana jantan dan betinanya mengeluarkan gametangium, antheridia dan oogonium. Penyatuan dilakukan melalui tabung fertilisasi. Zygote yang dihasilkan disebut dengan oospore. 37

b. Ichthyophonus hoferi

Beberapa ahli menyebutkan bahwa siklus hidup dari I. hoferi sangat simpel, hal ini disebabkan karena tidak mempunyai sel reproduksi. Dalam perkembangannya dengan cara sel multinukleat dari spora terbagi-bagi menjadi endospora yang kecil dan dari masing – masing endospora tersebut membentuk hifa atau , pecah. Perkecambahan dari spora akan terjadi dengan cepat setelah spora mati, dan memproduksi hifa dengan jumlah yang bervariasi. Sitoplasma dari spora akan berpindah ke hifa, melalui pembelahan secara endogenous terbentuk spora baru yang bervariasi ukurannya dan jumlah inti nya. Cara reproduksi lain adalah spora yang baru akan lepas dan membentuk resting spora, diluar bentuk hifa kemudian resting spora ini akan pecah dan inti akan terlepas dan sedikit demi sedikit sitoplasma akan memperkuat dinding sel dan membentuk hifa yang akan menginfeksi jaringan. Ada beberapa pendapat bahwa endospora bergerak secara amuboid.

c. Branchiomycosis