16
tingkat bahaya oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal pada daerah tersebut.
e Sosialisasi: memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkan.
C. Tipologi Kawasan Rawan Bencana Longsor berdasarkan Penetapan
Zonasi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum PMPU no.22PRTM2007 menetapkan
kawasan rawan bencana longsor dibedakan atas zona-zona berdasarkan karakter dan kondisi fisik alaminya sehingga pada setiap zona
akan berbeda dalam penentuan struktur ruang dan pola ruangnya serta jenis dan intensitas kegiatan yang dibolehkan, dibolehkan dengan persyaratan, atau
yang dilarangnya. Zona berpotensi longsor adalah daerahkawasan yang rawan terhadap bencana longsor dengan kondisi terrain dan kondisi geologi
yang sangat peka terhadap gangguan luar, baik yang bersifat alami maupun aktifitas manusia sebagai faktor pemicu gerakan tanah, sehingga berpotensi
terjadinya longsor. Zonasi dibedakan berdasarkan kemiringan lerengnya yaitu sebagai berikut:
1. Zona A : daerah dengan kemiringan lereng 40 21
2. Zona B : daerah dengan kemiringan lereng 21- 40 11-21
3. Zona C : daerah dengan kemiringan lereng 0-20 0-11
17
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang longsor telah banyak dilakukan, berikut ini adalah beberapa penelitian tentang longsor:
Tabel 2. Penelitian tentang longsor terdahulu
No Judul
Peneliti Tujuan
Metode Variabel
Hasil 1
Implementasi Penginderaan
Jauh dan SIG untuk
Inventerisasi Daerah
Rawan Longsor
Propinsi lampung
2006 Samsul
Arifin, Ita Carolita,
dan Gatot Winarso
Mengetahui sebaran daerah
potensi longsor SIG dengan
pendekatan model
Indeks Storie
Curah Hujan, Kemiringan
Lereng, Geologi, jenis tanah,
penggunaan lahan Peta tingkat kerawanan
longsor Propinsi Lampung
2 Kajian Awal
Pengaruh Intensitas
Curah Hujan Terhadap
Pendugaan Potensi
Tanah Longsor
Berbasis Spasial di
Kabupaten Bandung
2008 Sri Hartati
Soenarno, Imam A.
Sadisun, dan Endri
Saptohart ono
Mengetahui pengaruh intensitas
curah hujan terhadap stabilitas
lereng Model
stabilitas infinite
slope 2-D dan model
Infiltrasi serta
analisis spasial
Geologi, Tekstur Tanah,
Penggunaan Lahan, Curah
Hujan, Peta kerawanan dugaan
stabilitas spasio- temporal di Kabupaten
Bandung 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 1
jam setelah turunya hujan pada berbagai
tekstur tanah.
3 Identifiksi
Kejadian longsor dan
PenentuanFa ktor-faktor
Utama Penyebabnya
Di Kecamatan
Babakan Kabupaten
Bogor. 2008
Ahmad Danil
Effendi Mengetahui
sebaran lokasi dan karakter pola
kejadian longsor serta menentukan
faktor penyebab longsor.
SIG Jenis tanah,
Tekstur tanah, Kepekaan Erosi,
Ketebalan tanah, Tutupan Vegetasi,
Infrastruktur, kemiringan lereng,
Bentang lahan, Geologi, Curah
Hujan, Kejadian Longsor
sebelumnya Sebaran Lokasi
longsor, Faktor-faktor Penyebab longsor
18
4 Model
Spasial Penilaian
Rawan longsor Studi
Kasus di Trenggalek
2008 Habib
Subagio dan
Bambang Riadi
1. Identifikasi Zona-Zona
berpotensi Longsor 2. Memetakan
daerah rawan longsor untuk
memberi informasiawal
pemerintah, masyarakat, dan
perencana awal dengan kerincian
interpretasi citra pada skala medium
dan pengujian akurasi meodel
melalui verifikasi lapangan
3. Kajian metodologis dri
model spasial pemetaan bencana
tanah longsor. SIG
Geologi, Morfologi, curah
hujan, penggunaan lahan dan
kegempaan Meotodologi untuk
pemodelan spasial tingkat kerawanan
bencana longsor diatas dapat
diimplementasikan dengan menggunakan
teknologi SIG dengan akurasi hasil yang
cukup baik. Pemodelan zona resiko bencana
tanah longsor menghasurkan studi
yang llebih detai dengan didukung pada
keseragaman skala kerincian setiap faktor.
5 Identifikasi
Daerah Kerawanan
Longsor di Kabupaten
Bogor Jawa Barat 2008
Bayu Septianto
Satrio Utomo
1. Mengidentifikasi kemungkinan dan
penyebab terjadinya longsor
pada daerah-daera yang berbahan
induk vulkanik. 2. Mempelajari
bentuk-bentuk longsor
3. Memetakan daerah-daerah di
sekitar Kabupaten Bogor yang
berpotensi terjadinya longsor.
1. Analisis data
statistika 2. Analisis
Data Spasial panjang lereng,
kemiringan lereng, tipe penggunaan
lahan, kerapatan vegetasi dan
formasi geologi 1. Terdapat 2 jenis tipe
longsor yaitu longsoran rotasi dan longsoran
translasi, 2. faktor utama
penyebab longsor adalah kemiringan
lereng, tipe penggunaan lahan dan
tingkat kerapatan vegetasi.
19
E. Kerangka Berpikir