Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

19

E. Kerangka Berpikir

Kejadian longsor sering terjadi di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Kejadian longsor ini juga menimbulkan kerugian bagi masyarakat di Kecamatan Banyubiru. Seringnya terjadi longsor di Kecamatan Banyubiru karena curah hujan yang tinggi dan kondisi topografinya yang berbukit-bukit. Untuk mengetahui sebaran daerah rawan bencana longsor di Kecamatan Banyubiru, penulis menggunakan data dari faktor-faktor yang dapat memicu longsor yang dapat mengakibatkan bencana. Data yang dikumpulkan adalah data tentang iklim, topografi, geologi, tanah, vegetasi, hidrologi, pengelolaan lahan, kependudukan, dan usaha mitigasi. Indikator dari iklim adalah curah hujan yang dapat memicu longsor, indikator dati topografi adalah kemiringan lereng, indikator dari geologi adalah kondisi batuan, indikator dari tanah adalah kondisi tanah termasuk tekstur tanah dan daya dukung tanah, indikator dari vegetasi adalah tanaman yang menutupi lereng, indikator dari hidrologi adalah ada tidaknya mata air pada lereng, indikator dari pengelolaan lahan adalah pola tanam, pemotongan dan penggalian lereng, pembangunan konstruksi, pencetakan kolam dan pembangunan drainase lereng, indikator dari kependudukan adalah kepadatan penduduk dan indikator dari usaha mitigasi adalah begaimana usaha masyarakat atau pemerintah setempat untuk menanggulangi longsor. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode skoring, overlay dan deskripsi. Metode skoring merupakan cara analisis data dengan memberikan harkat atau skor pada masing-masing indikator sesuai 20 dengan parameter yang digunakan. Metode overlay merupakan metode penggabungan data yang telah diberikan skor. Metode deskripsi adalah analisis data dengan cara menguraikan hasil dari overlay berupa daerah rawan terjadi longsor. Hasil dari penelitian ini adalah berupa peta rawan bencana longsor. Peta rawan bencana longsor ini memberikan informasi keruangan mengenai daerah-daerah dengan tingkat kerawanan longsor. Informasi yang terdapat di dalam peta selanjutnya ditindak lanjuti sehingga kejadian longsor yang menimbulkan kerugian dapat dihindari. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN