Kelentukan Pergelangan Tangan Faktor Fisik Pendukung Pukulan Overhead Lob

29

2.1.5.3 Kelentukan Pergelangan Tangan

Menurut Harsono 1988:163 kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Sedangkan menurut M. Sajoto 1995: 8 kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya. Menurut Suharno H.P 1986:49 kelentukan adalah suatu kemampuan dari seorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitudo yang luas. Kegunaan kelentukan dalam olahraga adalah : 1 mempermudah dalam pengusaan teknik- teknik tinggi, 2 mengurangi terjadinya cidera atlet, 3 seni gerakan tercermin dalam kelentukan yang tinggi, 4 meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak. Di dalam bulutangkis terutama dalam pukulan overhead lob kelentukan juga mempunyai peranan penting. Dengan kelentukan yang lebih baik seorang pemain akan dapat menggerakkan pergelangan tangan dengan lebih lincah. Dalam dalam melakukan pukulan overhead lob, kelentukan pergelangan tangan membantu memukul shuttlecock. Menurut Soedarminto 1992 : 133 bahwa perubahan putaran terjadi bila salah satu dari factor-faktor ini berubah. Memperpendek lengan momen atau memperkecil gaya akan memperkecil momen. Memperpanjang lengan momen atau memperbesar gaya akan memperbesar pengaruh putaran dan akibatnya makin besar usaha dibutuhkan untuk melawannya. Pada sudut 0 o dengan garis horisontal, tidak ada komponen vertikal,yang ada seluruhnya adalah kecepatan horisontal. Sebaliknya pada sudut 90 o dengan garis horisontal tidak ada komponen horisontal, yang ada seluruhnya adalah 30 kecepatan vertikal. Di antara sudut-sudut 0 o dan 90 o . akan terlihat bahwa pada sudut yang berbeda akan terjadi lintasan gerak air yang berbeda pula. Ada suatu pola hubungan antara sudut elevasi , jarak vertikal, dan jarak horisontal dari lintasan geraknya. Lihat pada hambar 2.11 Gambar 2.11 Pengaruh sudut elevasi pada jarak horisontal dan jarak fertikal yang ditempuh pergelangan tangan Sumber : Soedarminto,1992 : 92 Terlihat lintasan A dan B merupakan jarak horisontal yang paling kecil dan, meskipun jarak horosontalnya sama, jarak vertikalnya sangat berbeda. Sudut elevasi untuk A merupakan penyiku dari sudut elevasi untuk B 90 o -B. Sudut elevasi untuk A adalah 20 o dan sudut elevasi untuk B adalah 70 o . demikian untuk C dan D, sudut untuk C adalah 60 o dan untuk D adalah 30 o . dua sudut elevasi yang saling merupakan penyiku satu sama lain akan menghasilkan jarak horisontal yang sama, tetapi jarak vertikal dari sudut yang lebih besar akan selalu lebih besar. Hubungan itu sedemikian rupa sehingga makin besar perbedaan 31 antara dua sudut itu, makin besar pula titik-titik tertinggi dari lintasan gerakannya. Pada lintasan E sudut elevasi adala 45 o , ialah sudut dimana komponen vertikal sama dengan horisontal. Dengan sudut elevasi 45 o akan dihasilkan waktu maksimal dan kecepatan horisontal maksimal. Secra teoritis merupakan sudut optimal untuk menghasilkan jarak horizontal terbesar.

2.1.6 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN , PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING

2 32 52

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang usia 11 13 tahun 2014)

6 53 91

PENGARUH PANJANG DAN LATIHAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SMAS PENUH PADA PEMAIN PUTRA PB. SINAR MUTIARA PEMALANG TAHUN 2012

0 8 101

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

Hubungan Antara Kekuatan Tangan, panjang lengan, dan Tinggi badan dengan hasil pukulan dropshot pada pemain pemula PB. Tugu Muda,.

0 0 1

Hubungan Antara Power Lengan, Kekuatan Tangan, dan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Pukulan Service Panjang Pada Pemain Pemula Putra PB. Tugu Muda Semarang.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND OVERHEAD LOB PADA ATLET PUTRA USIA 10-14 TAHUN PB MATAHARI TERBIT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KEKUATAN TANGAN DENGAN KETEPATAN PUKULAN SMASH PENUH PADA PEMAIN PEMULA B PUTRA PB. PENDOWO SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 72

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, POWER DAN PANJANG LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG

1 1 39