Pengukuran Tes Panjang Lengan Tes Power Lengan Tes Kelentukan Pergelangan Tangan

39 2. Berjenis kelamin yang sama yaitu laki-laki. 3. Memiliki kemampuan teknik pukulan overhead lob Berdasarkan uraian diatas maka pemain pemula putra umur 10 – 15TH PB. JUPITER Banjarnegara Tahun 2012 memenuhi syarat sebagai populasi. Di mana suatu populasi yang diambil telah memiliki lebih dari batas minimal yang ditetapkan.

3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006:131. Apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi Suharsimi Arikunto, 2006:130. Suharsimi Arikunto, 2002:11 2 mengatakan bahwa ”untuk sekedar patokan maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Teknik penarikan sampel adalah dengan teknik total sampling, dikatakan total sampling karena sampel dalam penelitian ini terdiri dari populasi. Sehingga penelitian ini sampel yang digunakan adalah pemain putra umur 10 – 15TH PB. JUPITER Banjarnegara Tahun 2012 sebanyak 15 orang.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Pengukuran Tes Panjang Lengan

Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan menggunakan alat tes antropometer atau meteran baja yang bertujuan untuk mengukur panjang lengan. 40 Alat yang digunakan : 1 Kertas blangko pengukuran, 2 Pensil dan penghapus, 3 Petugas sebagai pengamat pelaksanaan penelitian dan seorang pencatat hasil. Depdikbud, 1990 : 4 . Untuk pelaksanaan pengukuran sebagai berikut : 1 Mula-mula peneliti membuat garis pada dinding dengan patokan antropometer 2 Peserta tes berdiri tegak, kedua lengan lurus kebawah, kedua telapak tangan menghadap kepaha, kepala menghadap kedepan lurus. 3 Pengukuran dilakukan dari sendi bahu sampai ujung lengan. 4 Untuk penilaian pengukuran panjang lengan menggunakan satuan ukuran dalam sentimeter cm. Gambar 3.2 Antropometer Sumber : www.ardsport.com 41

3.4.2 Tes Power Lengan

Ball medicine two-hand adalah alat untuk mengukur kekuatan lengan atau power lengan. Untuk seseorang baik laki-laki atau perempuan apabila berusia lebih dari 12 tahun bola yang digunakan memiliki berat 2,7216 Kg Ismaryati, 2008:64. Cara melakukan pengukurannya adalah sebagai berikut: 1. Teste duduk di bangku dengan punggung lurus. 2. Teste memegang ball medicine dengan dua tangan, di depan dada dan di bawah dagu. 3. Teste mendorong bola ke depan sejauh mungkin, punggung tetap menempel di sandaran bangku. Agar punggungnya tetap menempel pada sandaran bangku, tubuh testee pada saat mendorong bola, tubuh testee ditahan dengan menggunakan tali oleh pembantu tester. 4. Teste melakukan ulangan sebanyak 3 kali. 5. Sebelum melakukan tes, testee boleh mencoba melakukannya 1 kali. Penilaian pada tes ini adalah jarak diukur dari tempat jatuhnya bola hingga ujung bangku. Nilai yang diperoleh adalah jarak terjauh dari ketiga ulangan yang dilakukan. 42 Gambar 3.3 Cara melakukan ball medicine two-hand Sumber: Ismaryati 2008 : 65

3.4.3 Tes Kelentukan Pergelangan Tangan

Langkah pelaksanaan tes adalah sebagai berikut: Testee dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran kelentukan pergelangan tangan dengan goniometer. Sebelum melakukan tes, testee diberi contoh cara penggunaannya, testee duduk di tempat yang sudah disediakan dan goniometer berada di atas meja, lihat pada gambar 3.4 43 Gambar 3.4 Pengukuran kelentukan pergelangan tangan Sumber: Barry Nelson, 1992 : 205 Telapak tangan testee diletakkan disamping menempel pada goniometer dan menghadap ke atas. Pegelangan tangan melakukan plantar fleksi dengan mengangkat jarum telunjuk. Baca petunjuk pada skala saat maksimal tercapai. Tes dilakukan Tiga kali dan diambil yang terbaik.

3.4.4 Instrumen Pukulan 0verhead Lob

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN , PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING

2 32 52

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang usia 11 13 tahun 2014)

6 53 91

PENGARUH PANJANG DAN LATIHAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SMAS PENUH PADA PEMAIN PUTRA PB. SINAR MUTIARA PEMALANG TAHUN 2012

0 8 101

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

Hubungan Antara Kekuatan Tangan, panjang lengan, dan Tinggi badan dengan hasil pukulan dropshot pada pemain pemula PB. Tugu Muda,.

0 0 1

Hubungan Antara Power Lengan, Kekuatan Tangan, dan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Pukulan Service Panjang Pada Pemain Pemula Putra PB. Tugu Muda Semarang.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND OVERHEAD LOB PADA ATLET PUTRA USIA 10-14 TAHUN PB MATAHARI TERBIT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KEKUATAN TANGAN DENGAN KETEPATAN PUKULAN SMASH PENUH PADA PEMAIN PEMULA B PUTRA PB. PENDOWO SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 72

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, POWER DAN PANJANG LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG

1 1 39