Uji Hipotesis METODE PENELITIAN

48

3.6.3 Uji Lenieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh linier atau tidak. Jika linier, maka dapat menggunakan teknik regresi linier dan jika tidak linier dapat dilanjutkan menggunakan teknik regresi non linier. Uji linieritas dengan uji f yang kriteria pengujiannya yaitu menggunakan signifikansi 0,05 maka data dinyatakan linier, tetapi jika signifikansi 0,05 maka dinyatakan tidak linier.

3.6.4 Uji Keberartian Model

Uji keberartian model ini digunakan menguji apakah model regresi yang yang diperoleh signifikan atau tidak. Uji keberartian model ini dilakukan menggunakan uji t dengan kriteria pengujiannya yaitu jika signifikansi 0,05 maka data dinyatakan signifikansi, tetapi jika signifikansi 0,05 maka dinyatakan tidak signifikansi.

3.7 Uji Hipotesis

Bentuk data dalam penelitian ini adalah bentuk angka yaitu data hasil tes panjang lengan, power lengan, kelentukan pergelangan tangan dan kemampuan pukulan overhead lob. Secara teknik cara pengukurannya ada empat yang dilakukan terhadap semua sampel. Sebelum dilakukan perhitungan statistik deskriptif terlebih dahulu dilakukan transformasi data diubah kedalam ke skor T, atau dilihat berapa skor angkanya baru kemudian dilakukan perhitungan- perhitungan statistik deskriptif dan juga dilakukan uji persyaratan yakni uji 49 normalitas menggunakan statistik non parametrik dengan kolmogorov-Smirnov tes, dan uji homogenitas dengan Chi-Square. a. Persamaan Garis Regresi Adapun persamaannya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Keterangan : Y : pukulan overhead lob a : konstanta X 1 : panjang lengan X 2 : power lengan X 3 : kelentukan pergelangan tangan b 1,2,3 : koefisien regresi e : Standar error Sudjana, 1996:122 b. Uji Hipotesis a Uji simultan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai kritis F F tabel dengan nilai F hitung yang terdapat pada table Analisys of Variance dari hasil 50 perhitungan. Apabila perhitungan F hitung F tabel , maka H ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika F hitung F tabel , maka H diterima sehingga variabel bebas tidak perlu menjelaskan variabel terikat. b Uji parsial uji t Pengujian ini untuk menguji kemaknaan koefisien regresi parsial digunakan uji t. Nilai t hitung dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Dimana : N : jumlah Populasi K : Jumlah variabel Apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak, dan apabila t hitung t tabel maka Ho diterima Sudjana, 1996:380. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Dreskripsi Data

Analisis deskripsi dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel. Data dari hasil tes dan pengukuran panjang lengan, power lengan, dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil pukulan overhead lob bulutangkis pada pemain putra umur 10 – 15TH PB. JUPITER Banjarnegara Tahun 2012 memiliki satuan yang berbeda maka untuk pengolahan data terlebih dulu diubah menjadi skor T dengan jalan nilai hasil dikurangi rata-rata per standar deviasi kali 10 ditambah 50. Diskripsi data panjang lengan, power lengan, kelentukan pergelangan tangan dan hasil pukulan overhead lob berdasar hasil tes tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kelentukan Pergelangan Tangan 15 26.62 58.50 49.9980 10.00066 Panjang Lengan 15 38.55 74.41 50.0000 9.99903 Power Lengan 15 42.71 81.54 50.0007 10.00026 51

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN , PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING

2 32 52

PENGARUH MODEL LATIHAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang usia 11 13 tahun 2014)

6 53 91

PENGARUH PANJANG DAN LATIHAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SMAS PENUH PADA PEMAIN PUTRA PB. SINAR MUTIARA PEMALANG TAHUN 2012

0 8 101

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

Hubungan Antara Kekuatan Tangan, panjang lengan, dan Tinggi badan dengan hasil pukulan dropshot pada pemain pemula PB. Tugu Muda,.

0 0 1

Hubungan Antara Power Lengan, Kekuatan Tangan, dan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Pukulan Service Panjang Pada Pemain Pemula Putra PB. Tugu Muda Semarang.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND OVERHEAD LOB PADA ATLET PUTRA USIA 10-14 TAHUN PB MATAHARI TERBIT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KEKUATAN TANGAN DENGAN KETEPATAN PUKULAN SMASH PENUH PADA PEMAIN PEMULA B PUTRA PB. PENDOWO SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 72

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN, POWER DAN PANJANG LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS PANJANG

1 1 39