Jumlah pemain Wasit Fasilitas dan peralatan

31

e. Batas Balik

Batas balik terbuat dari kertas kref yang di bentangkan dari pematang 1 - pematang 2 . Batas balik ini menggunakan kertas kref yang berwarna mencolok. Gambar 4. Batas Balik 2. Perlengkapan pemain a. Memakai seragam olahraga. b. Memakai celana olahraga pendek.

3. Jumlah pemain

a. Model bermain bendera kemenangan ini dimainkan oleh 2 tim. b. Tim itu dibuat dari jumlah siswa satu kelas dibagi menjadi dua tim yang sama banyak.

4. Wasit

a. Model bermain bendera kemenangan dipimpin oleh satu orang wasit. b. Wasit mempunyai wewenang untuk mengawasi jalannya bermain bendera kemenangan. c. wasit bertugas untuk mengawasi jalanya bermain selama bermain bendera kemenangan itu berlangsung. 5. Lama pelaksanaan bermain 1. Lama bermain Lama bermain sampai selesai dua kali putaran 2. Permulaan Bermain kick off 32 a. Untuk memulai bermain, setiap tim menempatkan diri di masing- masing pematangnya. b. Pelari pertama memegang bola estafet, dan pelari kedua sampai terakhir berada dibelakang pelari pertama. c. Setelah terdengar bunyi peluit dari wasit , pelari pertama lari diatas pematang kemudian lari lompat melewati rintangan berupa karet yang dibentangkan di antara dua bendera setinggi 1,5 m d. Sampai di garis batas balik, kemudian kembali dengan lari didalam lumpur sawah sampai garis finis. e. Setelah sampai garis finis, bola estafet diberikan ke pelari kedua. f. Pelari kedua melakukan gerakan yang sama sampai pelari terakhir. g. Semua pemain melakukan gerakan serupa sampai 2 kali putaran. h. Tim yang pertama kali dapat mencabut dan mengangkat Bendera Kemenangan, maka tim tersebut yang dinyatakan sebagai pemenangnya.

6. Sanksi

Sanksi di model bermain bendera kemenangan ini hanyalah berupa diskualifikasi. Diskualifikasi hanya terjadi jika : a. Pelari tidak melewati semua rintangan b. Pelari melewati garis batas yang telah ditentukan c. Pelari melakukan gerakan lari tanpa membawa bola estafet 33 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berupa model pembelajaran sepakbola melalui permainan tembak kaki pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Langkah-langkah utama dalam penelitian ini yaitu : 1. Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka. Langkah awal ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran dibuat memang dibutuhkan atau tidak. 2. Mengembangkan bentuk produk awal, berdasarkan analisis kebutuhan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk model pembelajaran penjasorkes sesuai materi yang dikembangkan yang didasarkan pada kajian teori. 3. Evaluasi produk awal yang sudah dibuat oleh para ahli, dengan menggunakan seorang ahli pendidikan jasmani gunakan dosen yang relevan dengan materi yang diteliti atau biasa menggunakan salah satu pembimbing yang ekspert dibidangnya, dan dua orang ahli pembelajaran gunakan guru penjasorkes yang memiliki pengalaman mengajar yang cukup. Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli selanjutnya lakukan uji 34 coba skala kecil gunakan siswa secukupnya dengan siswa sesuai kebutuhan materi, dengan menggunakan lembar evaluasi dan kuisioner dan konsultasi yang selanjutnya hasilnya dianalisis. 4. Lakukan revisi produk pertama dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala kecil yang dilakukan sebelumnya. 5. Uji coba skala besar di lapangan dengan menggunakan model pembelajaran yang sudah direvisi atau hasil uji coba skala kecil yang dilakukan sebelumnya. 6. Revisi produk akhir, dilakukan berdasarkan evaluasi dan analisis uji coba lapangan melalui pengamatan dan diperlukan instrument baik pengamatan maupun melalui angket siswa pengamat. 7. Hasil akhir model pembelajaran penjasorkes yang dihasilakan melalui revisi setelah uji coba lapangan skala besar.

3.2 Metode Penentuan Obyek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karastristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sugiyono, 2009:80 Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Untuk uji coba skala kecil berjumlah 10 siswa sedangkan untuk uji coba lapangan menggunakan 22 siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3.2.2 Sampel

35 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karastristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2009:81 Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk uji coba skala kecil menggunakan metode Random. Sampling yaitu jumlah sample yang diambil adalah sebagian jumlah populasi. Sedangkan untuk uji coba lapangan menggunakan metode Total Sampling yaitu jumlah sampel yang di ambil adalah seluruh jumlah populasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3.3 Prosedur Pengembangan

Modifikasi peraturan bermain bendera kemenangan ini, dilakukan melalui beberapa tahap. Pada gambar 4 akan disajikan tahap-tahap prosedur bermain Bendera Kemenangan : Analisis Kebutuhan Kajian Pustaka Observasi dan Wawancara Pembuatan Produk Awal Tinjauan Ahli Penjas Uji Coba Kelompok Kecil dan Ahli Pembelajaran 10 Siswa Kelas V SDN Bonomerto 02 Revisi Produk Pertama 36 Uji Lapangan 22 siswa SD Negeri Bonomerto 02 Revisi Produk Akhir Produk Akhir Peraturan Bermain Bendera kemenangan Gambar 5. Prosedur Pengembangan Modifikasi Peraturan Permainan Bola Basket

3.3.1 Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah peraturan Bermain bendera Kemenangan ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi di SD Negeri Bonomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tentang pelaksanaan model Bermain Bendera Kemenangan dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang aktifitas siswa.

3.3.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk model bermain bendera kemenangan. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli Penjas dan dua guru pendidikan jasmani sebagai ahli pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil. 37

3.3.3 Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba produk dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1 menetapkan desain uji coba, 2 menentukan subjek uji coba, 3 menyusun instrumen pengumpulan data, dan 4 menetapkan teknik analisis data.

3.3.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.

3.3.5 Uji Lapangan

Pada tahap ini dilakukan uji lapangan terhadap produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba 22 siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3.3.6 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah diujicobakan siswa kelas V SD N Boomerto 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3.3.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa modifikasi model permainan bola basket.

3.4 Uji Coba Produk

Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan kebermanfaatan dari produk. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai berikut: 38

3.4.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan. Desain uji coba yang dilaksanakan terdiri dari: 3.4.1.1 Evaluasi Ahli Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada subjek, produk yang dibuat dievaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli penjas Drs. H. Endro Puji Purwono, M.Kes., dan ahli pembelajaran I Mulyono S.Pd dan Dwi Siti Solekhah S.Pd. dengan kualifikasi: 1 Drs. H. Endro Puji Purwono, M.Kes, adalah dosen pembimbing 1, 2 Mulyono, S.Pd dan Dwi Siti Solekhah, S.Pd adalah guru Penjas SD . Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi fasilitas dan perlengkapan serta memenangkan pertandingan, model bermain, aktivitas siswa dalam permainan. Untuk menghimpun data dari para ahli digunakan kuesioner. Hasil evaluasi dari para ahli yang berupa masukan dan saran terhadap produk yang telah dibuat, dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk. 3.4.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil Pada tahapan ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli kemudian diujicobakan kepada siswa kelas V SD N Bonomerto 02. Pada uji coba kelompok kecil ini menggunakan 10 siswa sebagai subjeknya. Pengambilan siswa dilakukan dengan menggunakan sampel secara random karena karakteristik dan tingkat kesegaran jasmani siswa yang berbeda. 39 Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan bermain bendera kemenangan yang kemudian melakukan uji coba bermain bendera kemenangan. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan. Tujuan uji coba kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk yang dikembangkan. 3.4.1.3 Revisi Produk Pertama Hasil data dari evaluasi satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil tersebut dianalisis. Selanjutnya dijadikan acuan untuk merevisi produk yang telah dibuat. 3.4.1.4 Uji Coba Lapangan Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk pertama, selanjutnya dilakukan uji lapangan. Uji lapangan ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 Pertama-tama siswa diberikan penjelasan peraturan bermain bendera kemenangan yang telah direvisi yang kemudian melakukan uji coba model bermain bendera kemenangan. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang telah dilakukan.

3.4.2 Subjek Coba

Subjek coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran. 2. Uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 dipilih menggunakan sampel secara random. 3. Uji coba lapangan yang terdiri dari 22 siswa kelas V SD Negeri Bonomerto 02 40

3.4.3 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner yang berupa kritik dan saran dari ahli penjas dan nara sumber secara lisan maupun tulisan sebagai masukan untuk bahan revisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari Prosentase hasil dari jawaban kuesioner.

3.4.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih kuesioner adalah jumlah subjek yang relatif banyak sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang berbeda. Kuesioner ahli dititikberatkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan kuesioner siswa dititikberatkan pada kenyamanan dalam menggunakan produk. Yaitu dalam bermain bendera kemenangan. Apakah siswa dapat melakukan model bermain bendera kemenangan di area persawahan. Kuisioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakanya. Faktor yang digunakan berupa kualitas model permainan sepak bola tembak kaki. Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara memberi tanda ” √” pada kolom yang tersedia. 1. Tidak baik 2. Kurang baik 41 3. Cukup baik 4. Baik 5. Sangat baik Berikut ini adalah faktor, indikator dan jumlah butir kuisioner yang akan digunakan pada kuisioner ahli : Tabel 1. Faktor Indikator dan jumlah butir kuisioner ahli No Faktor Indikator Jumlah 1 Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar kompetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa SD Kelas V 15 Kuisioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Faktor yang digunakan dalam kuisioner meliputi aspek psikomotorik, koknitif, afektif. Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Tabel 2. Skor jawaban Kuisioner “Ya” dan “tidak” Alternatif Jawaban Positif Negatif Ya 1 0 Tidak 0 1 Berikut ini adalah faktor indikator dan jumlah butir kuisioner yang akan digunakan siswa: 42 Tabel 3. Faktor Indikator dan jumlah butir kuisioner siswa No Faktor Indikator Jumlah 1 Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekan variasi dalam bermain. 5 2 Koknitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan pengetahuan tentang model permainan tembak kaki. 5 3 Afektif Menampilkan sikap dalam bermain, seperti kerjasama, kejujuran, sportifitas. 5

3.4.5 Draft Awal Bermain Bendera Kemenangan

3.4.5.1 Pengertian Bermain Bendera Kemenangan Bendera Kemenangan merupakan suatu model bermain yang diciptakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa dengan memanfaatkan lingkungan persawahan. Di mana model bermain ini nantinya akan dilakukan di sepanjang pematang sawah dan lumpur persawahan. Dan model bermain ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Bukan hanya itu, model bermain ini juga sangat membantu untuk meningkatkan keseimbangan, kekuatan dan kelincahan anak. Karena dalam model bermain ini terdapat unsur lari, melompat dan di sepanjang pematang dan lumpur persawahan. Sebelum model bermain Bendera Kemenangan ini dilaksanakan, terlebih dahulu guru membagi siswa menjadi 2 tim. Dimana anggota masing-masing tim harus sama banyak. Kemudian masing-masing tim diberi kesempatan untuk 43 menamakan timnya masing-masing sesuai dengan selera mereka. Setelah terbentuk 2 tim maka masing-masing tim menempatkan diri di tempat pematangnya masing-masing dengan membentuk satu banjar ke belakang. dan untuk pelari pertama memegang bola kecil yang dinamakan bola estafet. Pada model bermain bendera kemenangan ini menggunakan sistem estafet. Dalam model bermain bendera kemenangan ini, masing-masing siswa nantinya akan melakukan gerakan lari disepanjang lintasan pematang dan lumpur sawah. Panjang lintasan bermain bendera kemenangan ini adalah 30 m. pada 15 m pertama, siswa lari disepanjang pematang sawah, kemudian di 15 m kedua siswa melakukan lari lompat melewati rintangan yang ada. Rintangan tersebut berupa karet gelang yang ditarik dengan dua tiang penyangga. Yang mana tiang tersebut dipasang di antara pematang sawah. Kemudian setelah selesai melewati lompatan terakhir, maka siswa berbalik kembali dengan lari di sepanjang lumpur persawahan. Setelah sampai di garis finish, pelari pertama memberikan bola estafet kepada pelari kedua, setelah itu pelari kedua berhak melakukan gerakan serupa seperti yang telah dilakukan pelari pertama. Begitu seterusnya sampai pelari terakhir. Setelah pelari terakhir sampai finish, maka pelari pertama akan menerima kembali bola estafet dari pelari terakhir untuk kembali melakukan gerakan serupa sampai pelari terakhir . Sehingga, nantinya masing-masing siswa akan melakukan gerakan dalam bermain ini sebanyak 2 kali putaran. Dan tim yang pertama kali dapat mengangkat bendera kemenangan, maka tim itu dinyatakan sebagai pemenangnya. 44 3.4.5.2 Peraturan Permainan Berikut ini adalah peraturan-peraturan dalam bermain bendera kemenangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Peraturan dalam bermain bendera kemenangan ini terdiri dari beberapa hal antara lain :

7. Fasilitas dan peralatan

a. Lapangan Area persawahan yang digunakan adalah area persawahan yang telah habis panen. Karena dalam keadaan habis panen tersebut sudah tidak ada tanaman- tanaman padi yang sedang tumbuh. Sehingga siswa tidak takut untuk melakukan aktifitas bermain bendera kemenangan. Karena nantinya jalur yang digunakan adalah jalur pematang sawah dan lumpur sawah. Tetapi jika area yang akan kita gunakan masih terdapat tanaman padi yang sedang tumbuh, maka mustahil dapat digunakan untuk bermain bendera kemenangan. Gambar 6. Lapangan Bermain Bendera Kemenangan 45 Keterangan : : Sawah : Pematang Sawah : Pemain : Garis Start Finish : halang Rintang : Garis Batas Balik : Bendera Kemenangan

b. Karet gelang dan tiang penyangga

Karet gelang ini nantinya digunakan sebagai rintangan yang harus dilalui siswa dengan cara dilompati. Karet gelang ini akan dipasang dengan cara ditarik sepanjang kira-kira 40 cm oleh dua penyangga yang terbuat dari bambu dengan tinggi kira-kira 40 cm yang berada di antara pematang sawah. Tiang penyangga ini berbentuk bendera segitiga. Yang mana benderanya ini dibuat dari kertas karton yang ditempel ke tiang penyangga. Nantinya ketika siswa berlari dan menemui rintangan ini, maka siswa harus melewatinya dengan cara melompati karet yang telah terbentang oleh dua penyangga bambu tersebut.

c. Bola

Bola yang akan digunakan dalam model bermain bendera kemenangan ini merupakan bola seukuran bola tenis yang terbuat dari bahan plastik. Dan nantinya bola ini akan digunakan sebagai bola estafet. 46 Gambar 7. Bola Estafet

d. Bendera

Bendera ini terbuat dari karton yang akan ditempelkan di tiang penyangga yang terbuat dari bambu. Bendera yang digunakan ada dua bentuk. Yang pertama bendera segi tiga. Bendera ini akan dipasang di sepanjang pematang sawah yang juga digunakan sebagai tiang penyangga karet gelang. Bendera ini tingginya kurang lebih 40 cm. Yang kedua adalah bendera kemenangan. Yaitu Bendera yang akan diperebutkan oleh dua tim. Tim yang pertama kali dapat mencabut dan mengangkat bendera ini, maka tim tersebut dinyatakan sebagai pemenangnya. Bendera Kemenangan ini tingginya kurang lebih 1 m. Gambar 8. Bendera

8. Perlengkapan pemain

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN BOLA LIMA GAWANG DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN BAGI SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI TUGU LOR 02

0 10 134

Model Pembelajaran Kekuatan Otot Tungkai Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 10 109

MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PESAREAN 02 KECAMATAN PAGERBARANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011

1 10 120

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN BOLA EMPAT GAWANG DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN BAGI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BANDUNG REJO 02 KECAMATAN KARANGANYAR

1 14 130

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN BOLA ENAM GAWANG DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN BAGI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI UNDAAN LOR 01 KECAMATAN KARANGANYAR

0 8 135

Pengembangan model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas V SD. Negeri Grabag 1 Tahun Pelajaran 2010 2011

0 8 93

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK TUBUH DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI CANGKRING REMBANG 1 KECAMATAN KARANGANYAR

5 49 131

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN BOLA LIMA GAWANG DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN BAGI SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI TUGU LOR 02 KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASKES MELALUI BERMAIN BENDERA KEMENANGAN DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BONOMERTO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN BOLA EMPAT GAWANG DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN BAGI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BANDUNG REJO 02 KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011.

0 0 2