Hubungan Konsumsi Media dengan Kepuasan Petani Hubungan Pelatihan dengan Kepuasan Petani Hubungan Akses Kredit dengan Kepuasan Petani

33

5. Hubungan Interaksi Petani dan Penyuluh

dengan Kepuasan Petani Terjadinya interaksi antara penyuluh dengan petani menunjukan adanya komunikasi antar kedua pihak, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Jahi 1988:3 komunikasi adalah suatu proses dan proses tersebut melibatkan beberapa partisipan untuk bertukar tanda-tanda informasi yang bersifat non verbal dan paralinguistik pada suatu waktu. Sedangkan menurut Kartasapoetra 1994;12 interaksi dengan penyuluh adalah terjadinya hubungan yang kontinyu antara para penyuluh dengan para petani, sehingga tercipta rasa kekeluargaan yang akan mempermudah dan memperlancar pemberian dan penerimaan informasi dalam rangka peningkatan produksi. Fernandes Wan A. Hirawan, 1998:15 mengemukakan bahwa, efektifitas komunikasi penyuluhan dapat diukur dari frekuensi kunjungan kepada petani, temu lapang, anjang sana dan publikasi informasi.

6. Hubungan Konsumsi Media dengan Kepuasan Petani

Media dapat mempengaruhi pikiran atau pembicaraan, walaupun tidak dapat memutuskan yang harus dipikirkan. Gagasan baru yang disebar melalui media lebih cepat diterima. Menurut Schramm dalam Jahi, 1988:111 ada tiga fungsi media massa dalam pembangunan, yaitu: 1 memberi tahu tentang pembangunan nasional, memusatkan perhatian mereka pada kebutuhan untuk berubah, metode dan cara menimbulkan perubahan, dan jika mungkin, meningkatkan aspirasi, 2 membantu rakyat berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog dan menjaga agar informasi mengalir baik ke atas maupun ke bawah, dan 3 mendidik rakyat agar memiliki ketrampilan. Upaya mendapatkan informasi tidak hanya melalui program pemerintah, tetapi juga pihak-pihak lain dengan memanfaatkan berbagai saluran komunikasi yang potensial. Pengaruh media massa ataupun arus informasi melalui media massa oleh Liliweri Nurbani, 2004:5 dinyatakan mempunyai dampak tertentu, yaitu dampak positif maupun negatif yang masing-masing mempunyai distribusi untuk menggunakan maupun pengurangan penguasan dari media. Media massa seperti buku, paket, majalah, surat kabar, poster, radio, televisi, film, komputer 34 serta aplikasinya mempunyai kemampuan untuk menjakau khalayak dari berbagai lapisan dan tersebar luas, merupakan potensi yang terandalkan untuk menyebar luaskan informasi pertanian.

7. Hubungan Pelatihan dengan Kepuasan Petani

Menurut Manullang 1996:100 pelatihan merupakan usaha untuk mengembangkan kecakapan atau menambah keahlian dan efisiensi kerja seseorang. Siagian 1996:182-185 mengemukakan bahwa pelatihan merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kemampuan produktivitas kerja. Pelatihan dapat bersifat pengembangan kemampuan yang bersangkutan untuk mempersiapkannya memikul tanggungjawab yang lebih besar dikemudian hari.

8. Hubungan Akses Kredit dengan Kepuasan Petani

Menurut Daniel 2004:77 secara ekonomis modal pertanian dapat berasal dari modal sendiri equity capital atau pinjaman dari pihak lainnya. Modal yang berupa pinjaman dari pihak lain ini lazim disebut sebagai utang atau kredit. Kredit merupakan suatu alat atau cara untuk menciptakan modal. Fadholi Hernanto 1993:84 mengemukakan kredit adalah kemampuan untuk mendapat barang atau jasa pada saat sekarang untuk dikembalikan dikemudian hari. Daniel 2004:78 menyatakan bahwa pentingnya mendapatkan modal dari kredit disebabkan oleh kenyataan secara kolektif, memang modal merupakan faktor produksi non alami bikinan manusia yang ketersediaannya masih terbatas terutama pada negara-negara yang sedang berkembang. Dalam soal kebutuhan petani akan modal yang berasal dari kredit demi kemajuan pertanian, persoalannya tidak terletak pada ada tidaknya atau perlu tidaknya kredit, melainkan masih sangat terbatasnya kesempatan petani untuk maju atau kurangnya aspirasi mereka dalam peluang mendapatkan modal melalui kredit. Menurut Totok Mardikanto 1993:33 ketersediaan kredit bagi petani kecil yang membutuhkannya, akan merupakan kekuatan baru yang sangat menentukan kecepatan dan keberhasilan penyuluhan yang dilaksanakan. Menurut Fadholi Hernanto 1993:84 pada umumnya petani lebih banyak mengambil kredit 35 kepada pelepas uang, karena: 1 dapat diambil sewaktu-waktu, 2 prosedur setahun, 3 jamuan formal biasanya tidak diperlukan, 4 kepastian bagian berperan penting, 5 kelestarian hubungan usaha dan 6 sering dikaitkan dengan jaminan pemasaran hasil.

9. Hubungan Kekosmopolitan dengan Kepuasan Petani