Peran Bidan dalam Meningkatkan IMD dan Pemberian ASI Eksklusif

D. Peran Bidan dalam Meningkatkan IMD dan Pemberian ASI Eksklusif

Petugas kesehatan sangat berperan dalam keberhasilan proses menyusui, dengan cara memberikan konseling tentang ASI sejak kehamilan, melaksanakan inisiasi menyusui dini IMD pada saat persalinan dan mendukung pemberian ASI dengan 10 langkah kebehasilan menyusui. Beberapa hambatan kurang berperannya petugas kesehatan dalam menjalankan kewajibannya dalam konteks ASI ekslusif lebih banyak karena kurang termotivasinya petugas untuk menjalankan peran mereka disamping pengetahuan konseling ASI yang masih kurang. Berhasil atau tidaknya penyusuan dini di tempat pelayanan ibu bersalin, rumah sakit sangat tergantung pada petugas kesehatan yaitu perawat, bidan atau dokter karena merekalah yang pertamatama akan membantu ibu bersalin melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Petugas kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana IMD dan laktasi yang baik dan benar, petugas kesehatan tersebut diharapkan selalu mempunyai sikap yang positif terhadap IMD dan ASI Eksklusif.Mereka diharapkan dapat memahami, menghayati dan mau melaksanakannya. Betapa pun sempitnya waktu yang dipunyai oleh petugas kesehatan tersebut, diharapkan masih dapat meluangkan waktu. untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk melaksanakan IMD dan ASI Eksklusif. Kesiapan petugas kesehatan termasuk bidan dalam program laktasi merupakan kunci keberhasilan. Peranan bidan dalam menyukseskan IMD dan ASI Eksklusif tidak lepas dari wewenang bidan dalam memberikan pelayanan pada ibu dan anak sebagaimana tercantum dalam Kepmenkes no 900MenkesSK2002 Bab V Pasal 18 yaitu meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu. Disamping itu dengan menginformasikan ASI pada setiap wanita hamil serta membantu ibu memulai pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir. Guna mendukung keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif, WHO merekomendasikan kepada seluruh tenaga Universitas Sumatera Utara kesehatan agar melakukan 7 kontak ASI atau 7 pertemuan ASI dalam upaya sosialisasi program dan setiap kali melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak yaitu: a. Pada saat Ante Natal Care ANC pertama kunjungan pertama K1 di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak. b. Pada saat Ante Natal Care ANC kedua kunjungan kedua di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak. c. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD oleh bidandokter penolong persalinan di kamar bersalin atau kamar operasi. d. Sosialisasi ASI di ruang perawatan pada hari ke 1-2. e. Sosialisasi ASI pada saat kontrol pertama hari ke 7. f. Sosialisasi ASI pada saat kontrol kedua hari ke 36. g. Sosialisasi ASI pada saat imunisasi E. Kerangka penelitian Universitas Sumatera Utara E. Kerangka penelitian peran bidan pelaksanaan pengelola pendidik peneliti investigator Mandiri Kolaborasi kerjasama Ketergantungan merujuk Inisiasi menyusui dini Defenisi Tujuan Manfaat Tata laksana Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian yang berjudul gambaran peran bidan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini adalah sebagai berikut: skema 1.kerangka konsep

B. Definisi Operasional

N o Variabel Penelitian Definisi Operasinal Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala ukur 1. Peran bidan Keikutsertaan penolong persalinan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Kuesioner Responden mengisi kuesioner secara checklist Baik Cukup Kurang Ordinal Peran bidan Inisiasi Menyusui Dini Universitas Sumatera Utara