BAB II IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan, wawancara dan pantauan kepada keluarga Bapak I Gede Subagia, permasalahan keluarga yang dihadapi diantaranya permasalahan ekonomi dan
permasalahan Pendidikan. Pekerjaan yang tidak tetap dengan penghasilan yang pas- pasan membuat Bapak I Gede Subagia mengalami kesulitan ekonomi. Selain masalah
ekonomi, pada saat ini juga timul masalah pendidikan bagi anak-anaknya yang sedang duduk di kelas 2 SD dan kelas 1 SMP.
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi, dan masalah pendidikan.
2.2.1 Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Bapak I Gede Subagia adalah permasalahan ekonomi. Ekonomi keluarga sangatlah kurang, pendapatan sehari sebagai
buruh bangunan sebanyak Rp 80.000,00 hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan satu keluarga dan kebutuhan pokok lainnya. Hal ini diperparah dengan naiknya harga
sembako di pasaran membuat keluarga Bapak Subagia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pekerjaan Bapak I Gede Subagia yang sebagai buruh
bangunan menyebabkan dirinya tidak bisa mendapatkan penghasilan tetap tiap bulannya, terkadang Bapak Subagia bisa tidak bekerja selama berbulan-bulan dikarenakan sedang
tidak ada proyek pembangunan yang sedang dikerjakan. Sehingga dalam masa-masa itu Bapak I Gede Subagia belum bisa memberikan pemasukan keuangan bagi keluarganya,
begitu juga dengan Ibu Erpawati yang memiliki pekerjaan yang sama yaitu sebagai buruh bangunan serabutan.
2.2.2 Pendidikan
Permasalahan kedua yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gede Subagia adalah masalah tentang pendidikan anak-anaknya. Bapak I Gede Subagia mempunyai 2 orang anak yang
keduanya masih bersekolah. Anak yang pertama bernama Putu Agus Hariyanto masih duduk di bangku kelas VII
SMP dan bersekolah di SMP 5 Singaraja yang berjarak sekitar 10 km dari rumahnya, sehingga dengan jarak demikian, maka mengharuskan anaknya membawa sepeda motor
untuk berangkat ke sekolah. Permasalahan yang dihadapi adalah Bapak I Gede Subagia masih bingung apakah akan melanjutkan sekolah anaknya hingga ke jenjang SMA atau
tidak. Sebenarnya keluarga Bapak I Gede Subagia sudah mempunyai sumbangan berupa Kartu Indonesia Pintar, namun Bapak Subagia masih bingung dengan fungsi kartu tersebut.
Selain itu Bapak Subagia juga masih bingung apakah nantinya ketika ada biaya pendidikan untuk melanjutkan sekolah anaknya, apakah akan dilanjutkan ke SMA ataukah SMK.
Anak yang kedua bernama Kadek Dika Setiawan masih duduk di bagku kelas 2 SD dan bersekolah di SDN 1 Petandakan. Setiap paginya Ibu Erpawati selalu mengantarkan
anaknya untuk pergi bersekolah karena jarak sekolahnya yang cukup jauh dari rumah. Permasalahan yang timbul yaitu diusianya yang sudah mencapai kelas 2 SD ini masih
dinilai cukup kurang dalam menyerap pelajaran disekolah serta malas dalam membuat pekerjaan rumah yang diberikan disekolah. Lazimnya kelas 2 SD sudah pantasnya lancar
dalam membaca dan menulis atau setidaknya minimal lancar dalam mengeja bacaan, namun tidak dengan Kadek Dika ini, dia masih belum lancar dalam membaca, berhitung
dan menulis bahkan mengeja bacaan masih belum begitu lancar. Kadek Dika juga sangat sulit menyerap ilmu pengetahuan di sekolahnya serta sangat malas untuk mengerjakan
pekerjaan rumah PR yang diberikan gurunya. Kendati demikian, niat Kadek Dika untuk bersekolah sangatlah besar, ia tergolong siswa yang rajin datang ke sekolah dan jarang
tidak masuk kelas atau izin.
BAB III USULAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN
3.1 Program