Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Petandakan - Kecamatan Buleleng - Kabupaten Betandakan.

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Desa Petandakan adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Desa Petandakan memiliki 2 (dua) Banjar Dinas antara lain Banjar Dinas Pondok dan Banjar Dinas Kawan.Desa Petandakan memiliki luas wilayah seluas 136,720 Ha dengan jumlah penduduk 2.354 jiwa (dua ribu tiga ratus lima puluh empat) jiwa yang terdiri dari 1.220 orang laki-laki dan 1134 orang perempuan.

Batas – batas Wilayah Desa Petandakan: - Utara : Kelurahan Banyuning - Selatan : DesaPegadungan - Timur : Desa Alasangker - Barat : Desa Sari Mekar

Mata pencaharian masyarakat yang bertempat tingal di Desa Petandakan mayoritas sebagai buruh bangunan yaitu sebesar 70%, selain itu juga ada yang bekerja sebagai petani 20%, dan wiraswasta sebanyak 10%. Organisasi yang terdapat di Desa Petandakan ialah LPM, BPD, PKK, Karang Taruna Teruna, Teruni, Subak. Sebagian besar penduduk di Desa Petandakan memiliki TV dan Radio. Di Desa Petandakan terdapat 1 unit PLN yang disebarluaskan ke masing-masing banjar. Kondisi jalan baik dan sudah diaspal dan telah tersedia sarana transportasi yang memadai.Dari segi pendidikan terdapat 1 Taman Kanak-kanak, 2 Sekolah Dasar. Dari segi kesehatan terdapat 1 puskesmas pembantu (PUSTU) yang terletak di Desa Petandakan.

Berdasarkan profil dan observasi lapangan secara langsung, Desa Petandakan termasuk dalam kategori Desa yang kompetitif karena sudah memiliki berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan oleh warganya, baik dari segi pendidikan, perekonomian, kesehatan, sosial budaya, serta lingkungan. Namun demikian, Desa Petandakan masih memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan agar lebih optimal. Secara konseptual, terdapat beberapa program kerja yang dapat membantu Desa Petandakan secara multisektoral.


(2)

1. Kurangnya perawatan sarana MCK/WC yang terdapat pada desa Petandakan. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dan mendasar dari kehidupan manusia. Kebersihan lingkungan adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan asri sehingga masyarakat tidak mudah terkena penyakit seperti demam berdarah, muntaber, ISPA dan lainnya.

Kebersihan sangat berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, karena kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu sehingga manusia dapat hidup dengan sehat dan dapat berkerja dengan baik. Bila kebersihan tetap dijaga bukan hanya kesehatan yang akan terjamin, keindahan yang diperlukan mata untuk menghilangkan kejenuhan dari kepenatan aktivitas dengan melihat lingkungan yang bersih, nyaman dan indah.

Tidak hanya lingkungan yang harus dijaga kebersihannya, prasarana MCK/WC juga perlu dijaga kebersihannya. WC (Water Closed) merupakan sarana rumah tangga yang sangat fital dalam mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari. Perkantoran, instansi, pabrik, hotel, perumahan tak luput dari adanya WC.

Kurangnya perawatan WC atau MCK di lokasi penting Desa Petandakan merupakan permasalahan yang perlu untuk diselesaikan. Gambaran kegiatan program ini yaitu bersama-sama dengan seluruh anggota KKN gotong royong untuk membersihkan,

mengecat dan mengganti peralatan yang terdapat pada WC kantor perbekel dan sekolah yang ada di Desa Petandakan.

2. Kurangnya tong sampah yang ada pada Desa Petandakan

Lingkungan yang bersih merupakan cerminan dari kesehatan dan tingkat kesejahteraan suatu desa. Adanya lingkungan yang bersih dapat menjadikan masyarakat lebih terjaga kesehatannya. Salah satu sarana dalam menjaga kebersihan adalah tong sampah. Tong sampah merupakan tempat atau sarana untuk masyarakat membuang sampah atau limbah.

Sebagai alat bantu untuk memudahkan masyarakat dalam membuang sampah, hal tersebut secara tidak langsung dapat mendidik masyarakat agar tetap menjaga lingkungannya. Pengadaan tong sampah di tempat-tempat vital seperti di kantor desa, sekolah dan lain sebagainya merupakan langkah awal agar masyarakat dapat mengerti dan mudah dalam membuang sampah guna membangun lingkungan yang bersih dan


(3)

sehat.

3. Kurang tertatanya lingkungan dan pemukiman desa beserta prasarana penujang. Pemukiman merupakan bagian dari suatu wilayah desa yang menjadi bagian penting dari desa tersebut. Pemukiman merupakan tempat bernaungnya atau tempat tinggal warga desa yang tersebar diseluruh wilayah/area desa. Pemukiman ini biasanya mengikuti bentuk-bentuk atau pola-pola tertentu seperti pola memusat, tersebar, dll.

Seperti halnya tata ruang dan wilayah kota yang mengatur segala jenis peruntukan ruang disebuah kota, pemukiman desa juga hendaknya diberikan sebuah perencanaan dengan matang lengkap dengan prasarana infrastruktur penunjangnya. Pentingnya arti pemukiman bagi sebuah desa menyebabkan pemukiman tersebut harus ditata sedemikian rupa sehingga tidak tercipta pemukiman yang kumuh. Pemukiman kumuh ini dapat menimbulkan berbagai macam masalah nantinya seperti masalah kesehatan yang kurang baik, masalah terhadap interaksi social antara rumah yang satu dengan yang lainnya.

Didasarkan oleh latar belakang tersebut maka pengadaan peta desa yang mencakup tata ruang wilayah desa beserta pemukimannya menjadi sangat diperlukan sebagai acuan dalam pembangunan pemukiman yang sesuai dengan berbagai factor yang telah dipertimbangkan. Sehingga nantinya hasil dari program ini yaitu berupa sebuah peta yang berisi gambaran mengenai wilayah cakupan desa dan pemukiman warga lengkap dengan prasarana penunjangnya.

4. Kurangnya pengetahuan warga mengenai hama penyakit tanaman pangan

Adanya masalah yang telah didiskusikan oleh mahasiswa dan perngkat desa maka diadakan penyuluhan tentang pengendalian hama penyakit tanaman pangan yang akan dilaksanakan di Desa Petandakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat terutama masyarakat anggota subak di desa Petandakan tentang pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan di desa Petandakan. Pembicara yang akan diundang untuk melaksanakan penyuluhan adalah pihak dinas pertanian yang ahli dalam bidang tersebut.

5. Banyak kotoran hewan yang tidak dimanfaatkan

Masyarakat Desa Petandakan sebagian kecil juga berternak secara mandiri di rumahnya. Kebanyakan usaha peternakan dilakukan dalam skala kecil dan berfungsi sebagai pendapatan sampingan. Sebagian masyarakat memilih sapi sebagai peliharaan,


(4)

dengan banyaknya jumlah hewan ternak tentunya akan dikuti dengan banyaknya limbah kotoran ternak yang dihasilkan. Banyaknya kotoran ternak tanpa ada pengelolaan yang baik pada akhirnya hanya akan menjadi sampah yang tidak berguna, namun dengan pengelolaan yang tepat kotoran sapi dapat digunakan menjadi pupuk organik.

Pemanfaatan kotoran sapi untuk menjadi pupuk dengan pengelolaan yang benar nantinya diharapakan bermanfaat untuk lahan pertanian masyarakat, hal ini dikarenakan efek penggunaan jangka panjang pupuk organik mampu memperbaiki struktur kandungan hara pada tanah dan yang terpenting produk pertanian yang dihasilkan aman bagi kesehatan, sehingga pupuk organik ini dapat menjadi pupuk ramah lingkungan. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini adalah :

1. Pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organic

6. Banyaknya kasus rabies di desa Petandakan

Rabies adalah suatu permasalahan penting yang sedangmelanda desa Petandakan. Banyak anjing yang terserang rabies sehingga mengakitabkan beberapa warga menjadi korban gigitan dari anjing rabies tersebut. Karena hal ini, maka perlu dilakukan suatu penyuluhan mengenai vaksinasi rabies, pencegahan, serta penanggulangannya. Kegiatan ini akan dibantu oleh Dinas Peternakan setempat.

7. Rendahnya motivasi belajar siswa

Bimbingan belajar merupakan salah satu usaha yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Bimbingan belajar dapat mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Dengan bimbingan belajar yang disertai dengan pendidik yang baik, akan meningkatkan mutu dan kualitas ilmu yang di dapatkan siswa. Selain itu dengan adanya bimbingan belajar diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa-siswi.

Melihat banyaknya fungsi dari kegiatan bimbingan belajar untuk siswa, maka semua siswa berhak untuk mendapatkan bimbingan belajar di lingkungan non formal, dari golongan bawah sampai golongan atas. Namun, yang terjadi di lingkungan nyata hanya siswa–siswi yang memiliki dana yang mampu menikmati kegiatan bimbingan belajar,


(5)

sedangkan masyarakat dari golongan menengah ke bawah tidak mampu untuk membayar biaya bimbingan belajar untuk anak mereka.

Program BIMBEL yang kami usulkan menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Kami memberikan pendidikan gratis untuk siswa-siswa khusunya di desa Petandakan, dimana fokus mata pelajarannya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Hal ini sebagai sebuah aksi nyata kelahiran pendidikan yang benar-benar gratis namun tetap dalam lingkup pembelajaran yang berkualiatas.

Para peserta KKN UNUD PERIODE XIII adalah para civitas akademik yang memahami tentang dunia pendidikan. Diharapkan dengan hadirnya para civitas akademik ini mampu melahirkan pembelajaran yang praktis dan efektif, sehingga siswa mampu dengan mudah menerima informasi pembelajaran yang diberikan. Dengan hadirnya KKN UNUD ini juga, diharapkan akan mengurangi beban orang tua siswa dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak mereka.

8. Kurang lengkapnya sarana perpustakaan yang ada di Sekolah Dasar

Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas penting yang seharusnya ada di sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun di perguruan tinggi. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat membaca siswa. Dengan adanya perpustakaan di sekolah hal tersebut memudahkan siswa-siswi untuk membaca buku dan menambah pengetahuannya lebih luas lagi, tidak hanya sebatas menerima pelajaran yang diberikan disekolah. Semakin banyak membaca maka akan semakin menambah wawasan. Perpustakaan pada umumnya menyediakan banyak koleksi buku sehingga pembaca dapat membaca sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Kegemaran membaca harus ditumbuhkan sejak dini. Dengan gemar membaca, maka pengetahuan yang didapatkan semakin banyak. Dengan rajin membaca juga kita akan terlatih untuk mengingat semua informasi yang kita dapat, sehingga nantinya juga berimbas pada kemudahan menangkap pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kelengkapan sarana yang ada di perpustakaan juga merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan. Semakin lengkapnya sarana perpustakaan, maka semakin maksimal perpustakaan itu berfungsi untuk siswa-siswi disekolah maupun pihak lainnya yang ikut menggunakan perpustakaan. Kelengkapan dan kenyamanan suasana di perpustakaan akan berpengaruh juga terhadap minat membaca siswa di sekolah. Maka dari itu, kami


(6)

ingin membantu untuk melengkapi sarana perpustakaan pada sekolah dasar di desa Petandakan. Pada kegiatan ini, kami akan membantu mengumpulkan buku-buku pelajaran ataupun buku-buku lainnya yang dibutuhkan oleh perpustakaan, dan sarana pembelajaran lainnya untuk melengkapi perpustakaan.

9. Kurangnya pelatihan tari tradisional di kalangan siswa Sekolah Dasar

Budaya tradisional yang kita miliki tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Sudah seharusnya kita selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisional itu. Hal tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, kita sebagai generasi muda juga harus mencari cara untuk tetap melestarikan kebudayaan tradisional. Salah satu kebudayaan yang kita miliki adalah tari tradisional Bali, sebisa mungkin kita harus tetap menjaga agar kesenian tari Bali selalu berkembang dan tidak tergilas oleh jaman.

Ada baiknya bila tari tradisional Bali sudah dikenalkan sejak dini kepada siswa-siswi yang masih duduk di bangku SD. Semakin dini diperkenalkan dengan tarian tradisional, maka diharapkan rasa cinta kepada kesenian itu semakin tumbuh nantinya. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN UNUD Periode XIII berniat untuk memberikan pelatihan tari tradisional kepada siswa-siswi SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Petandakan. Pelatihan yang kami berikan diharapkan bisa meningkatkan minat dan kecintaan siswa-siswi SD di Petandakan pada tarian tradisional Bali.

10.Kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya dan cara menghindari diri dari penyakit HIV/AIDS.

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Perubahan yang terjadi dapat membingungkan remaja yang mengalaminya sehingga memerlukan pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan sekitar agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat baik fisik, mental, sosial budaya dan ekonomi. Seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin mencari jati diri melalui segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya. Remaja terkadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai mencoba narkoba dan melakukan hubungan seksual diluar nikah sehingga menimbulkan risiko penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.


(7)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia, sedangkan AIDS (Accuirred Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia Penyebaran HIV sangat cepat melalui jarum suntik karena langsung masuk ke sistem pembuluh darah dan dengan melakukan sex bebas. Hal ini sangat memprihatinkan karena banyak kasus-kasus yang menyatakan hampir 10%-40% pecandu narkoba yang diduga kebanyakan dari para remaja yang memakai jarum suntik positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Hal ini terjadi karena kurang mendapatkan informasi dan belum mendapat berbagai bentuk bimbingan, nasihat, dan konseling, baik dari orang tua, keluarga, dan guru atau pihak-pihak lainnya mengenai penyakit HIV/AIDS.Desa Petandakan sebagai lokasi KKN PPM XXI 2016 dari hasil wawancara kepada salah satu warga, terdapat satu keluarga yang meninggal akibat penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya masyarakat mendapatkan informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penyakit HIV/AIDS, sehingga perlu diadakan penyuluhan kesehatan mengenai HIV/AIDS untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

11.Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan diri dan kebersihan lingkungannya (PHBS)

Kesadaran akan pentingnya pendidikan kesehatan menjadi hal yang hendaknya diutamakan mengingat kesehatan merupakan salah satu indikator terpenting dalamkemajuan satu negara. Pendidikan tentang kesehatan tubuh menjadi salah satu hal yang penting dibahas dalam pendidikan kesehatan, namun disisi lain penerpaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang meliputi kebiasaan cuci tangan, mandi dua kali sehari, dan kebiasaan untuk membuang kotoran di jamban menjadi hal yang kurang dapat perhatian

Menjadi hal yang menarik untuk meninjau mengapa penerapan PHBS yang pada dasarnya merupakan aktifitas dasar masyarakat sulit untuk diterapkan. Beberapa alasan yang sering ditemukan seperti kurangnya pemahaman masyrakat tentang PHBS, sulitnya untuk mendapatakan air bersih, serta kurangnya masyarakat memiliki fasilitas MCK, hal ini menjadi pertimbangan penting dalam pelaksanaan program PHBS bagi masyarakat khususnya untuk anak-anak Desa Petandakan.


(8)

Upaya dalam meningkatakan pengetahuan tentang pentingnya pelaksaana program PHBS dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat menjadi fokus utama. Upaya – upaya tersebut dituangkan dalam suatu program terpadu dimana kegiatannya meliputi

1. Penyuluhan cuci tangan yang baik dan benar. 2. Penyuluhan gosok gigi yang baik dan benar.

12.Belum optimalnya upaya peningkatan kesehatan masyarakat terutama dalam daya tahan kardiovaskuler

Senam jantung merupakan olah raga yang difokuskan untuk melatih kemampuan jantung, gerakan otot besar dan kelenturan sendi agar dengan tujuan memaksimalkan

supply oksigen ke seluruh tubuh. Tujuan utama diselenggarakannya senam jantung sehat adalah dalam perawatan jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat dapat meningkatkan kinerja jantung.

Desa Petandakan merupakan desa dengan jumlah pendatang yang tinggi, dan masyarakat di desa Petandakan kebanyakan adalah masyarakat yang bekerja dan memiliki tingkat kesibukan yang tinggi. Tingginya kesibukan masyarakat dan tidak adanya sarana olah raga di wilayah tersebut menyebabkan kurangnya kesempatan masyarakat untuk berolah raga dan menjaga kesehatannya.

Berdasarkan hal di atas maka perlu diadakan kegiatan senam jantung sehat untuk membantu masyarakat menyediakan wadah untuk berolah raga bersama dan meningkatkan silaturahmi antar masyarakat.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Menciptakan lingkungan Desa Petandakan yang lebih bersih, sehat dan tertata dengan rapi.

2. Tujuan yang diharapkan dari program “Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan” adalah agar masyarakat di Desa Petandakan dapat dengan mudah membuang sampah sehingga dapat menjaga lingkungan tetap bersih.

3. Memberikan gambaran dan rencana tata ruang yang mencakup wilayah Desa Petandakan yang berisi tentang gambaran lingkungan dan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana penunjang seperti saluran drainase, pembuangan sampah, akses jalan, dll.


(9)

4. Untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat terutama masyarakat anggota subak di desa Petandakan tentang pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan di desa Petandakan.

5. Untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk kandang yang berguna.

6. Untuk memberikan informasi mengenai pencegahan hewan peliharaan warga khususnya anjing dari rabies.

7. Meningkatkan minat belajar siswa diluar lingkungan formal sekolah.

8. Untuk menata buku-buku yang ada di perpustakaan agar lebih rapi dan memudahkan pencarian buku

9. Untuk meningkatkan minat dan kegemaran siswa-siswi pada tari tradisional Bali.

10.Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menyebarluaskan informasi kepada keluarga terkait HIV/AIDS.

11.Meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak sekolah dasar dengan mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar dan cara gosok gigi yang baik dan benar.

12.Membantu masyarakat Petandakan dalam meningkatkan kesehatan dan menjaga kesegaran jasmani agar tidak mengganggu produktivitas masyarakat.


(10)

1 BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program

1.1.1 Tema

Tema program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diajukan yaitu “Pengembangan Sumber Daya Secara Optimal Melalui Multisektor Di Desa Petandakan”.

1.1.2 Program

1. Perbaikan Sarana MCK/WC dan Penataan Halaman di Kantor Perbekel Petandakan

2. Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan 3. Pembuatan Peta Lingkungan dan Pemukiman Desa

4. Penyuluhan Penanganan Hama Penyakit Tanaman Pangan 5. Pengolahan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Kandang 6. Penyuluhan Vaksin dan Rabies

7. Program BIMBEL (Bimbingin Belajar) 8. Melengkapi Sarana Perpustakan

9. Program “Ayo Menari Bali”

10.Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS 11.Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

12.Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Senam Jantung Sehat

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Tim KKN-PPM yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 15 orang. Pembagian tim dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing Mahasiswa. Pengerjaan kegiatan KKN-PPM ini dibagi menjadi 13 kegiatan besar.


(11)

2

No. Nama Kegiatan Waktu (Jam)

1 Perbaikan Sarana MCK/WC dan Penataan Halaman di Kantor Perbekel Petandakan

9

2. Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan 13

3 Pembuatan Peta Lingkungan dan Pemukiman Desa 7

4 Penyuluhan Penanganan Hama Penyakit Tanaman Pangan 28

5 Pengolahan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Kandang 24

6 Penyuluhan Vaksin dan Rabies 15

7 Program BIMBEL (Bimbingin Belajar) 33

8 Melengkapi Sarana Perpustakan 15

9 Program “Ayo Menari Bali” 24

10 Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS 19

11 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 16

12 Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Senam Jantung Sehat

23

13 Program KK Dampingan 90


(12)

3 2.3 Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan

Tannggal

23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Perbaikan Sarana

MCK/WC dan

Penataan Halaman di Kantor Perbekel Petandakan

2 Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan

3 Pembuatan Peta Lingkungan dan Pemukiman Desa

4 Penyuluhan

Penanganan Hama Penyakit Tanaman Pangan

5 Pengolahan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Kandang

6 Penyuluhan Vaksin dan Rabies

7 Program BIMBEL (Bimbingin Belajar)


(13)

4 Perpustakan

9 Program “Ayo Menari Bali”

10 Penyuluhan Mengenal

dan Mencegah

HIV/AIDS

11 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

12 Peningkatan Kesehatan

Masyarakat melalui Senam Jantung Sehat

2.4 Tempat dan Waktu

KKN PPM ini dilaksanakan dari tanggal 23 Juli – 29 Agustus 2016

No Institusi Tempat

1. Pemerintah Desa Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng

2. Balai Serba Guna Desa Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng

3. SDN 1 Petandakan Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng

4. SDN 2 Petandakan Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng

5. Masyarakat Umum Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng

6. Puskesmas Pembantu Desa Petandakan Buleleng, Kabupaten Buleleng


(14)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1 Program Pokok

3.1.1 Program Pokok Tema

LAPORAN KEGIATAN BIDANG PRASARANA FISIK KKN PPM PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA PETANDAKAN BULELENG

1. Pembersihan Sarana MCK/WC dan Pentanaan Halaman di Kantor Perbekel Petandakan.

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dan mendasar dari kehidupan manusia. Kebersihan lingkungan adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan asri sehingga masyarakat tidak mudah terkena penyakit seperti demam berdarah, muntaber, ISPA dan lainnya. Kebersihan sangat berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, karena kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu sehingga manusia dapat hidup dengan sehat dan dapat berkerja dengan baik. Bila kebersihan tetap dijaga bukan hanya kesehatan yang akan terjamin, keindahan yang diperlukan mata untuk menghilangkan kejenuhan dari kepenatan aktivitas dengan melihat lingkungan yang bersih, nyaman dan indah. Kurangnya perawatan WC atau MCK di lokasi penting Desa Petandakan sehingga perlu diakannya kegiatan ini. Gambaran kegiatan program ini yaitu bersama-sama dengan seluruh anggota KKN gotong royong untuk membersihkan halaman kantor desa dan mengganti peralatan yang terdapat pada WC kantor perbekel Desa Petandakan

1.1Tujuan Kegiatan

Secara garis besar, program ini mempunyai tujuan yaitu: 1. Untuk menciptakan sarana MCK/WC yang bersih.

2. Untuk menciptakan lingkungan DesaPetandakanyang lebih bersih, sehat dan tertata dengan rapi.


(15)

Kelompok sasaran dari pembersihan sarana MCK/WC dan pentanaan halaman di kantor perbekel desa Petandakan adalah seluruh masyarakat yang datang ke kantor perbekel dan pegawai kantor perbekel desa Petandakan.

1.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses melakukan survey lokasi tempat kegiatan yaitu kantor perbekel desa Petandakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016 di kantor perbekel desa Petandakan 09.00-11.00 wita yang kegiatannya dilakukan oleh mahasiswa KKN. Pelaksanaan kegiatan ini bertepatan juga dengan agenda desa untuk melakukan gotong royong di lingkungan kantor perbekel desa Petandakan. Kegiatan pembersihan sarana MCK/WC dimulai dari pembersihan jaring laba-laba yang ada di MCK, lalu pembersihan lantai, yang dilanjutkan dengan pengurasan bak air yang kotor. Sementara pembersihan dan penataan halaman kantor perbekel dilakukan oleh mahasiswa lainnya yang tidak ikut membersihkan sarana MCK/WC yang dilankutkan dengan pembersihan gedung serba guna desa Petandakan.

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan

No Tanggal Nama Kegiatan Keterangan Hasil

1 Sabtu, 23 Juli 2016

Melakukan survey lokasi halaman dan MCK/WC di kantor perbekel desa Petandakan

Survey didampingi oleh Kepala Desa Petandakan

Terlaksana

2 Senin, 25 Juli 2016

Persiapan administrasi surat dan permohonan izin kepada perbekel desa Pentandakan

Perizinan

dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan

Terlaksana

3 Kamis, 11 Agustus 2016

Membeli peralatan untuk kegiatan pembersihan halaman dan MCK/WC di kantor perbekel Petandakan

Membeli peralatan bersih-bersih dan MCK/WC


(16)

4 Jumat, 12 Agustus 2016

Melaksanakan kegiatan bersih-bersih MCK/WC serta penataan halaman kantor perbekel desa Petandakan

Pembersihan sarana MCK/WC serta penataan halaman di kantor perbekel desa Petandakan

Terlaksana

5 Minggu, 14 Agustus 2016

Pembuatan laporan Pembuatan laporan kegiatan bersih-bersih MCK/WC serta penataan halaman kantor perbekel desa Petandakan

Terlaksana

1.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini telah dikatakan berhasil dilakukan karena di dalam menjalankan program tersebut tidak ada kendala berarti dan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga sarana MCK/WC dan halaman di kantor perbekel desa Petandakan terlihat lebih bersih dan nyaman.

1.5Hasil

Dengan adanya kegiatan bersih-bersih MCK/WC serta penataan halaman kantor perbekel desa Petandakan diharapkan warga serta pegawai yang ada di lingkungan kantor perbekel desa Petandakan dapat beraktifitas dan menggunakan sarana MCK/WC dengan nyaman.

1.6Hambatan dan Saran

Tidak terapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan program. Semua berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan

Lingkungan yang bersih merupakan cerminan dari kesehatan dan tingkat kesejahteraan suatu desa. Adanya lingkungan yang bersih dapat menjadikan masyarakat lebih terjaga


(17)

kesehatannya. Salah satu sarana dalam menjaga kebersihan adalah tong sampah. Tong sampah merupakan tempat atau sarana untuk masyarakat membuang sampah atau limbah.

Sebagai alat bantu untuk memudahkan masyarakat dalam membuang sampah, hal tersebut secara tidak langsung dapat mendidik masyarakat agar tetap menjaga lingkungannya. Pengadaan tong sampah di tempat-tempat vital seperti di kantor desa, sekolah dan lain sebagainya merupakan langkah awal agar masyarakat dapat mengerti dan mudah dalam membuang sampah guna membangun lingkungan yang bersih dan sehat.

2.1Tujuan Kegiatan

Tujuan yang diharapkan dari program “Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan” adalah agar masyarakat di Desa Petandakan dapat dengan mudah membuang sampah sehingga dapat menjaga lingkungan tetap bersih.

2.2SasaranKegiatan

Sasaran dari program “Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan”adalah seluruh masyrakat di desa Petandakan.

2.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses melakukan survey lokasi penempatan peletakan tong sampah yang akan dibeli di desa Petandakan. Kegiatan ini banyak memakan waktu saat pembuatan kerangka untuk tempat peletakan tong sampah yang terbuat dari kayu. Sebelum diletakan pada lokasi yang telah dipilih tong sampah tersebut diserahkan secara resmi oleh mahasiswa KKN kepada Kepala Desa Petandakan pada tanggal 24 Agustus 2016 yang dilakukan di kantor perbekel desa Petandakan.

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Nama Kegitan Keterangan Hasil

Sabtu, 23 Juli 2016

Melakukan survey lokasi.

Melakukan survey lokasi mengenai tempat yang akan diletakkan tong sampah.

Terlaksana

Minggu, 24 Juli 2016

Penentuan konsep kegiatan.

Melakukan penentuan konsep tempat dan tong sampah yang akan dibeli


(18)

Selasa, 26 Juli 2016 Berkomunikasi dan memohon ijin terkait kegiatan.

Melakukan komunikasi dan memohon ijin terkait

pelaksanaan kegiatan . Terlaksana

Sabtu, 30 Juli 2016

Melakukan pembelian tong sampah.

Melakukan pembelian tong sampah yang akan ditempatkan serta bahan-bahan untuk

membuat kerangka tempat meletakan tong sampah.

Terlaksana Minggu, 7 Agustus 2016 Melakukan pembuatan kerangka tempat tong sampah. Melakukan pembuatan kerangka tempat meletakan tong sampah yang terbuat dari kayu. Terlaksana Rabu, 24 Agustus 2016 Penempatan tong sampah.

Melakukan penempatan tong sampah pada lokasi yang telah ditentukan. Terlaksana Kamis, 25 Agustus 2016 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan kegiatan Pengadaan Tong Sampah di Desa Petandakan.

Terlaksana

1.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila pembuatan kerangka tempat tong sampah selesai dan diserahkan kepada pihak desa Petandakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

1.5 Hasil

Dengan adanya kegiatan pengadaan tong sampah di desa Petandakan diharapkan warga desa dapat dengan mudah membuang sampah sehingga dapat terciptanya lingungan yang bersih dan sehat.

1.6 Hambatan dan Saran

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan program pengadaan tong sampah di desa Petandakan. Semua berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.


(19)

3. Pembuatan Peta Lingkungan dan Pemukiman Desa

Pemukiman merupakan bagian dari suatu wilayah desa yang menjadi bagian penting dari desa tersebut. Pemukiman merupakan tempat bernaungnya atau tempat tinggal warga desa yang tersebar diseluruh wilayah/area desa. Pemukiman ini biasanya mengikuti bentuk-bentuk atau pola-pola tertentu seperti pola memusat, tersebar, dll.

Pentingnya arti pemukiman bagi sebuah desa menyebabkan pemukiman tersebut harus ditata sedemikian rupa sehingga tidak tercipta pemukiman yang kumuh. Pemukiman kumuh ini dapat menimbulkan berbagai macam masalah nantinya seperti masalah kesehatan yang kurang baik, masalah terhadap interaksi social antara rumah yang satu dengan yang lainnya.

Didasarkan oleh latarbelakang tersebut maka pengadaan peta desa yang mencakup tata ruang wilayah desa beserta pemukimannya menjadi sangat diperlukan sebagai acuan dalam pembangunan pemukiman yang sesuai dengan berbagai factor yang telah dipertimbangkan. Sehingga nantinya hasil dari program ini yaitu berupa sebuah peta yang berisi gambaran mengenai wilayah cakupan desa dan pemukiman warga lengkap dengan prasarana penunjangnya.

3.1Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk memberikan gambaran dan rencana tata ruang yang mencakup wilayah Desa Petandakan yang berisi tentang gambaran lingkungan dan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana penunjang seperti saluran drainase, pembuangan sampah, akses jalan, dll.

3.2SasaranKegiatan

Adapun yang menjadi sasaran dari pembuatan peta wilayah ini yaitu seluruh masyarakat Desa Petandakan. Sehingga masyarakat dapat mengerti bagaimana caranya menata lingkungannya yang baik dan benar.

3.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses mendata keadaan dan lokasi wilayah desa Petandakan. Setelah selesai dengan survey dan mendata keadaan wilayah desa, maka dilanjutkan dengan pembuatan peta wilayah pada media digital dengan penambahan dengan petunjuk prasarana penunjang seperti saluran drainase, pembuangan sampah, akses jalan, dll.


(20)

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan

No Tanggal Nama Kegiatan Keterangan Hasil

1 Sabtu, 23 Juli 2016

Survey lokasi dan koordinasi penyusunan program kerja

Melakuka survey dan diskusi

mengenai program kerja yang akan dilakukan.

Terlaksana

2 Senin, 25 Juli 2016

Berkordinasi dan meminta ijin dengan pihak Perangkat Desa.

Kordinasi dilakukan di Kantor Kepala Desa

Terlaksana

3 Selasa, 26 Juli 2016

Mendata keadaan

wilayah Desa Petandakan

Melakukan

pendataan wilayah pemukiman dan lingkungan di desa Petandakan


(21)

4 Kamis, 18 Agustus 2016

Pembuatan Peta Wilayah Melakukan pembuatan peta wilayah desa Petandakan yang pembuatannya dilakukan melalui perantara digital.

Terlaksana

5 Sabtu, 20 Agustus 2016

Penyerahan secara resmi peta lingkungan dan pemukiman kepada pihak desa.

Melakukan

penyerahan secara resmi peta

lingkungan dan pemukiman kepada pihak desa yang dilakukan di kantor perbekel.

Terlaksana

6 Minggu, 21 Agustus 2016

Pembuatan Laporan Pembuatan laporan kegiatan peta lingkungan dan pemukiman desa.

Terlaksana

3.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila pembuatan peta lingkungan dan pemukiman desa dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.


(22)

Dengan adanya kegiatan pembuatan peta lingkungan dan pemukiman desa dapat diharapkan memberikan gambaran dan rencana tata ruang yang mencakup wilayah Desa Petandakan yang berisi tentang gambaran lingkungan dan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana penunjang seperti saluran drainase, pembuangan sampah, akses jalan, dll.

3.6 Hambatan dan Saran 1. Hambatan

Permasalahan yang dihadapi selama kegiatan pembuatan peta lingkungan dan pemukiman desa adalah sulitnya mengumpulkan data keadaan wilayah desa Petandakan karena kurangnya informasi yang di dapat baik dari pihak desa maupun dari internet, sehingga membutuhkan banyak waktu dalam melakukan pendataan.

2. Solusi

Dari permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan untuk mudah mendapatkan informasi mengenai peta pemukian dan lingkungan desa Petandakan adalah dengan cara mendata secara langsung lokasi dan mencocokannya dengan data yang di dapat dari pihak desa maupun internet.


(23)

LAPORAN KEGIATAN BIDANG SOSIAL BUDAYA KKN PPM PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA PETANDAKAN BULELENG 1. Melengkapi Sarana Perpustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas penting yang seharusnya ada di sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun di perguruan tinggi. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat membaca siswa. Dengan adanya perpustakaan di sekolah hal tersebut memudahkan siswa-siswi untuk membaca buku dan menambah pengetahuannya lebih luas lagi, tidak hanya sebatas menerima pelajaran yang diberikan disekolah. Semakin banyak membaca maka akan semakin menambah wawasan. Perpustakaan pada umumnya menyediakan banyak koleksi buku sehingga pembaca dapat membaca sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Kegemaran membaca harus ditumbuhkan sejak dini. Dengan gemar membaca, maka pengetahuan yang didapatkan semakin banyak. Dengan rajin membaca juga kita akan terlatih untuk mengingat semua informasi yang kita dapat, sehingga nantinya juga berimbas pada kemudahan menangkap pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kelengkapan sarana yang ada di perpustakaan juga merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan. Semakin lengkapnya sarana perpustakaan, maka semakin maksimal perpustakaan itu berfungsi untuk siswa-siswi disekolah maupun pihak lainnya yang ikut menggunakan perpustakaan. Kelengkapan dan kenyamanan suasana di perpustakaan akan berpengaruh juga terhadap minat membaca siswa di sekolah. Maka dari itu, kami ingin membantu untuk melengkapi sarana perpustakaan pada sekolah dasar di desa Petandakan. Pada kegiatan ini, kami akan membantu mengumpulkan buku-buku pelajaran ataupun buku-buku lainnya yang dibutuhkan oleh perpustakaan, dan sarana pembelajaran lainnya untuk melengkapi perpustakaan serta melakukan pembersihan serta penataan perpustakaan di SD N 1 dan SD N 2 Petandakan. 1.1Tujuan Kegiatan

a. Untuk melengkapi buku-buku yang ada diperpustakaan

b. Untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa Sekolah Dasar serta memberikan kenyamanan siswa saat belajar di perpustakaan.


(24)

d. Untuk memudahkan pencarian buku-buku yang ada diperpustakaan.

1.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan dari kegiatan ini adalah perpustakaan di SDN 1 dan SDN 2 Petandakan.

1.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

No Tanggal Kegiatan

1 26 Juli 2016 Pengiriman Surat Ijin pelaksanaan kegiatan penataan perpustakaan kepada Kepala Sekolah SD N 1 dan SD

N 2 Petandakan

2 27 Juli 2016 Melakukan penataan dan pembersihan perpustakaan di SD N 2 Petandakan

3 28 Juli 2016 Melanjutkan penataan dan pembersihan perpustakaan di SD N 2 Petandakan

4 29 Juli 2016 Melakukan persiapan pembuatan label mata pelajaran dan memasang label mata pelajaran pada rak buku

perpustakaan di SD N 2 Petandakan 5 1 Agustus 2016 Melakukan persiapan dan finishing penataan dan

pembersihan ruang perpustakaan di SD N 2 Petandakan

6 1 Agustus 2016 Melakukan koordinasi kembali dengan Kepala Sekolah SD N 1 Petandakan terkait penataan dan pembersihan perpustakaan di SD N 1 Petandakan 7 5 Agustus 2016 Melakukan penataan dan pembersihan perpustakaan di

SD N 1 Petandakan

8 6 Agustus 2016 Melakukan pembersihan dan finishing penataan perpustakaan di SD N 1 Petandakan

9 23 Agustus 2016 Menyerahkan buku sumbangan kepada pihak SD N 2 Petandakan


(25)

Program ini dikatakan berhasil apabila ada perubahan yang lebih baik dari kondisi perpustakaan sebelum dan sesudah program dilaksanakan, dan diharapkan semakin banyak murid yang gemar membaca di perpustakaan sekolah.

1.5Hasil

Secara umum program ini telah memenuhi target yang diharapkan dapat dicapai. Perpustakaan yang sebelumnya kurang rapi dan kurang menarik minat siswa sekarang sudah menjadi rapi dan bersih, sehingga dapat meningkatkan minat membaca di perpustakaan. 1.6Hambatan dan Saran

Hambatan yang ditemui saat melakukan penataan dan pembersihan perpustakaan yaitu pada saat melakukan penataan diperpustakaan SDN 1 Petandakan mengalami keterbatasan ruang gerak karena kondisi perpustakaan di SDN 1 Petandakan tergabung dengan ruang guru. Kemudian hambatan yang kedua yaitu pada proses pembersihan dan penataan perpustakaan di kedua SD di desa Petandakan memakan waktu yang lama karena proses penataan dan pembersihan perpustakaan hanya dilakukan pada saat jam sekolah berlangsung dan saat jam sekolah berakhir proses penataandan pembersihan harus dihentikan karena perpustakaan akan ditutup.

Hambatan selanjutnya yaitu pada saat pengajuan permohonan bantuan buku pelajaran ke Dinas Pendidikan Kab. Buleleng mengalami proses yang lama, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam merealisasikan pemberian bantuan buku pelajaran kepada Sekolah Dasar di Desa Petandakan.Solusi dari hambatan-hambatan yang telah dijabarkan diatas adalah dengan memisahkan ruang perpustakaan dari ruang guru hal ini dilakukan agar ruang gerak perpustakaan menjadi lebih luas. Hambatan pada proses pembersihan dan penataan perpustakaan di kedua SD tersebut diatasi dengan cara pembersihan dan penataan dilakukan secara bertahap yang dibagi dalam beberapa hari. Selanjutnya hambatan mengenai pengajuan permintaan bantuan buku pelajaran ke Dinas Pendidikan Kab. Buleleng diatasi dengan cara adanya inisiatif untuk mengajukan permohonan bantuan ke pihak swasta yang sekiranya tidak melewati birokrasi yang berbelit sehingga bantuan dapat segera disalurkan ke pihak sekolah yang membutuhkan.


(26)

Budaya tradisional yang kita miliki tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Sudah seharusnya kita selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisional itu. Hal tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, kita sebagai generasi muda juga harus mencari cara untuk tetap melestarikan kebudayaan tradisional. Salah satu kebudayaan yang kita miliki adalah tari tradisional Bali, sebisa mungkin kita harus tetap menjaga agar kesenian tari Bali selalu berkembang dan tidak tergilas oleh jaman.

Ada baiknya bila tari tradisional Bali sudah dikenalkan sejak dini kepada siswa-siswiyang masih duduk di bangku SD. Semakin dini diperkenalkan dengan tarian tradisional, maka diharapkan rasa cinta kepada kesenian itu semakin tumbuh nantinya. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN UNUD Periode XIII berniat untuk memberikan pelatihan tari tradisional kepada siswa-siswi SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Petandakan. Pelatihan yang kami berikan diharapkan bisa meningkatkan minat dan kecintaan siswa-siswi SD di Petandakan pada tarian tradisional Bali.

2.1Tujuan Kegiatan

a. Untuk melestarikan kesenian tari tradisional Bali

b. Untuk memperkenalkan tarian tradisional Bali sejak dini.

c. Untuk meningkatkan minat dan kegemaran siswa-siswi pada tari tradisional Bali. 2.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SD kelas 3,4,5, dan 6 SDN 1 dan SDN 2 Petandakan.

2.3 Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

No Tanggal Kegiatan

1 27 Juli 2016 Pengiriman surat ijin pelaksanaan kegiatan “Ayo Menari Bali” kepada Kepala Sekolah SD N 1 dan SD

N 2 Petandakan

2 28 Juli 2016 Mengkonfirmasi nama siswa-siswi yang akan mengikuti program “Ayo Menari Bali” dan mengumumkan lokasi dilaksanakannya program “Ayo

Menari Bali”


(27)

2.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila banyak murid yang mau mengikuti program “Ayo Menari Bali” dan pengetahuan dan keterampilan menari murid-murid di SD N 1 dan SD N 2 Petandakan mengalami peningkatan.

2.5Hasil

Secara umum program ini telah memenuhi target yang diharapkan murid-murid SD N 1 dan SD N 2 Petandakan sudah meningkat keterampilan menarinya dan sudah mengetahui salah satu tari tradisional Bali yaitu tari Sekar Jagat.

2.6Hambatan dan Saran

Hambatan yang ditemui saat program “Ayo Menari Bali” adalah kurangnya tenaga pengajar menari karena sangat banyak murid yang ingin mengikuti latihan menari, sedangkan tenaga pengajar yang ada hanya 3 orang. Selain itu, lokasi yang digunakan selama menjalankan program “Ayo Menari Bali” adalah Balai Serba Guna, tempatnya kurang luas untuk menampung semua peserta latihan menari Bali. Oleh karena itu, jarak antara satu siswi dengan siswi lainnya terlalu dekat, hal ini menyebabkan latihan menjadi tidak maksmimal.

Solusi dari hambatan- hambatan tersebut adalah dengan menambah tenaga pengajar menari untuk membantu mengajar menari, membantu mengatur barisan murid-murid, dan membantu memakaikan kain kepada murid-murid. Solusi untuk kurang luasnya tempat yang digunakan latihan menari adalah dengan membagi murid-murid menjadi 2 grup, tiap grup diberikan waktu latihan selama 1 jam, begitu juga dengan grup selanjutnya.

3. BIMBEL (Bimbingan Belajar)

Serba Guna, Desa Petandakan

4 30 Juli 2016 Melaksanakan program “Ayo Menari Bali” di Balai Serba Guna, Desa Petandakan

5 4 Agustus 2016 Melaksanakan program “Ayo Menari Bali” di Balai Serba Guna, Desa Petandakan

6 11 Agustus 2016 Melaksanakan program “Ayo Menari Bali” di Balai Serba Guna, Desa Petandakan


(28)

Bimbingan belajar merupakan salah satu usaha yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Bimbingan belajar dapat mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Dengan bimbingan belajar yang disertai dengan pendidik yang baik, akan meningkatkan mutu dan kualitas ilmu yang di dapatkan siswa. Selain itu dengan adanya bimbingan belajar diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa-siswi.

Melihat banyaknya fungsi dari kegiatan bimbingan belajar untuk siswa, maka semua siswa berhak untuk mendapatkan bimbingan belajar di lingkungan non formal, dari golongan bawah sampai golongan atas. Namun, yang terjadi di lingkungan nyata hanya siswa–siswi yang memiliki dana untuk membayar biaya bimbingan belajar yang mampu menikmati kegiatan bimbingan belajar, sedangkan beberapa golongan masyarakat dari golongan menengah ke bawah tidak mampu untuk membayar biaya bimbingan belajar untuk anak mereka.

Program BIMBEL yang kami usulkan menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Kami memberikan pendidikan gratis untuk siswa-siswa khusunya di desa Petandakan, dimana fokus mata pelajarannya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Hal ini sebagai sebuah aksi nyata kelahiran pendidikan yang benar-benar gratis namun tetap dalam lingkup pembelajaran yang berkualiatas.

Para peserta KKN UNUD PERIODE XIII adalah para civitas akademik yang memahami tentang dunia pendidikan. Diharapkan dengan hadirnya para civitas akademik ini mampu melahirkan pembelajaran yang praktis dan efektif, sehingga siswa mampu dengan mudah menerima informasi pembelajaran yang diberikan. Dengan hadirnya KKN UNUD ini juga, diharapkan akan mengurangi beban orang tua siswa dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak mereka.

3.1Tujuan Kegiatan

a. Memberikan bimbingan belajar gratis kepada siswa dalam lingkungan belajar yang berkualitas

b. Meringankan beban orang tua siswa dalam memberikan pendidikan untuk anak-anak mereka tanpa harus mengeluarkan biaya bimbingan belajar


(29)

c. Memberikan kesempatan kepada pendidik untuk memberikan ilmu mereka diluar lingkungan formal mereka.

d. Meningkatkan kualitas pendidikan siswa dengan bimbingan belajar di luar lingkungan formal sekolah.

e. Meningkatkan minat belajar siswa diluar lingkungan formal sekolah.

3.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan dari kegiatan ini adalah para siswa SD kelas V dan VI SD N 1 dan SD N 2 Petandakan.

3.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Proses pelaksanaan dan evaluasi program BIMBEL dilaksanakan kurang lebih selama sebulan selama berlangsungnya program KKN PPM Periode XII tahun 2016. Jadwal pelaksanaan hingga ke evaluasi dapat terlihat pada tabel dibawah ini:

No Tanggal Kegiatan

1 27 Juli 2016 Pengiriman Surat Ijin pelaksanaan kegiatan BIMBEL kepada Kepala Sekolah SD N 1 dan SD N 2

Petandakan

2 29 Juli 2016 Melakukan persiapan program kerja BIMBEL (Mengumpulkankeseluruhan materi pelajaran,

membuat jadwal serta rundown untuk setiap pertemuan, dan mempersiapkan hadiah) 3 1Agustus 2016 Berkordinasi dengan pihak SD N 1 dan SD N 2

Petandakan terkait jadwal serta rundown kegiatan BIMBEL

4 2 Agustus 2016 Menyiapkan materi Matematika dan Bahasa Indonesia untuk kelas V SD yang akan diajarkan esok harinya. 5 3 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas V SD N

1 dan SD N 2 Petandakan


(30)

untuk kelas VI SD yang akan diajarkan esok harinya 7 5 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas VI

SD N 1 dan SD N 2 Petandakan

8 9 Agustus 2016 Menyiapkan materi Matematika dan Bahasa Inggris untuk kelas V SD yang akan diajarkan esok harinya 9 10 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas V SD N

1 dan SD N 2 Petandakan

10 11 Agustus 2016 Menyiapkan materi Matematika dan Bahasa Inggris untuk kelas VI SD yang akan diajarkan esok harinya 11 12 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas VI SD

N 1 dan SD N 2 Petandakan

12 18 Agustus 2016 Menyiapkan materi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk kelas V dan VI yang akan diajarkan 13 19 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas VI SD

N 1 dan SD N 2 Petandakan serta pembagian hadiah kepada siswa dengan nilai terbaik selama BIMBEL 14 20 Agustus 2016 Melaksanakan program BIMBEL untuk kelas V SD N

1 dan SD N 2 Petandakan serta pembagian hadiah kepada siswa dengan nilai terbaik selama BIMBEL 15 20 Agustus 2016 Melakukan Evaluasi keseluruhan mengenai program

kerja BIMBEL 3.4Tolak Ukur Keberhasilan

Program BIMBEL ini dapat dikatakan berhasil jika jumlah murid yang mau mengikuti program mencapai setidaknya 50% dari total jumlah siswa yang ada di setiap angkatannya. Selain hal tersebut tolak ukur keberhasilan juga dapat dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan dan juga minat murid-murid untuk belajar diluar dari jam sekolah formal.

3.5Hasil

Hasil dari adanya program BIMBEL ini ialah adanya peningkatan pengetahuan, yang diharapkan dapat berguna nantinya bagi siswa ataupun siswi SD N 1 dan SD N 2 Petandakan.


(31)

Selain itu, para siswa juga memiliki waktu lebih untuk belajar diluar dari jam sekolah formal yang ada dan memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.

3.6Hambatan dan Saran

Hambatan-hambatan yang ditemui selama melaksanakan program diantaranya, suasana kelas yang kurang kondusif. Hal tersebut dikarenakan adanya gangguan dari murid-murid sekolah diluar kelas yang memiliki jadwal, berkeliaran di halaman sekolah dan menggaggu konsentrasi siswa yang sedang mengikuti program BIMBEL. Selain hal tersebut adanya ketimpangan minat antara siswa SD N 1 dan SD N 2 Petandakan yang semakin terasa setelah berjalannya program.

Dari hambatan yang ada terdapat beberapa pemecahan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Periode XIII tahun 2016, diantaranya adanya penjagaan yang lebih disekitar ruangan untuk menjaga kelas dari gangguan siswa diluar dari kelas BIMBEL. Selain itu, adanya usaha yang lebih dari mahasiswa untuk mingkatkan minat para siswa untuk mengikuti program BIMBEL. Secara keseluruhan program BIMBEL ini dapat dikatakan berjalan dengan baik pada akhirnya, dan saran yang dapat diberikan untuk tahun selanjutnya ialah, program BIMBEL ini tetap diadakan namun dengan cara atau metode yang lebih variatif lagi sehingga menambah minat para siswa untuk mengikuti dari awal hingga akhir.


(32)

LAPORAN KEGIATAN BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT KKN PPM PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA PETANDAKAN BULELENG 1. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tangan merupakan media masukknya virus dan bakteri yang bersifat patogen ke dalam tubuh manusia. Virus dan bakteri patogen dapat menyebabkan sakit pada orang yang diinfeksi dan dapat memengaruhi prestasi anak dan produktifitas masyarakat dapat terganggu.Salah satu bagian dari PHBS adalah cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Tujuan mencuci tangan dengan baik dan benar adalah untuk menghilangkan virus dan bakteri yang melekat pada tangan.Kebanyakan orang hanya mencuci tangan dengan sekedar tanpa menggunakan sabun atau hanya sekedar membasahi tangan, cara mencuci tangan seperti ini tidak akan menghilangkan virus dan bakteri phatogen yang melekat pada tangan manusia.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak sekolah dasar mengenai dampak penyakit yang disebabkan oleh perilaku yang tidak bersih.Hal inilah yang


(33)

melatarbelakangi pentingnya dilakukan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat khususnya cara melakukan cuci tangan dengan benar.

1.1Tujuan Kegiatan

Secara garis besar, program ini mempunyai dua tujuan yaitu: 1. TujuanKhusus :

a) Untuk meningkatkan pengetahuan Siswa Sekolah Dasar di lingkungan Desa Petandakan tentang ilmu kesehatan praktis seperti cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar

b) Untuk membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Dasar di Desa Petandakan

2. Tujuan Umum :

a) Membantu Siswa Sekolah Dasar di lingkungan Desa Petandakan untuk mengingat langkah-langkah mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar

1.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat adalah kelas 1 dan kelas 2 siswa Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Petandakan.

1.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses meminta ijin kepada pihak terkait baik dari segi perijinan acara dan peminjaman lokasi tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 di SDN 1 Petandakan pukul 08.00-09.00 Wita dan di SD N 2 Petandakan pukul 09.00-10.00 wita yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2. Pelaksanaan penyuluhan dibagi menjadi tiga sesi, sesi pertama adalah pembukaan dan pemberian materi oleh presentator, sesi kedua adalah praktek bersama dan pemberian hadiah, dan sesi ketiga adalah penutup dan evaluasi. Materi yang diberikan berupa materi cuci tangan 7 langkah dan gosok gigi yang benar. Presentasi menggunakan fasilitas poster, leafleat dan manekin gigi. Penyuluhan PHBS dilakukan langsung oleh bidang Kesehatan Masyarakat dan didampingi oleh Puskesmas Pembantu Desa Petandakan dan Puskesmas Buleleng III serta pihak sekolah.


(34)

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan

No Tanggal Nama Kegiatan Keterangan Hasil

1 Sabtu, 23 Juli 2016

Mengurus perizinan penyuluhan PHBS di Kantor Kepala Desa dan melakukan survey lokasi terkait pelaksanaan penyuluhan PHBS Perizinan dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan Terlaksana

2 Senin, 25 Juli 2016

Mengurus perijinan dan mengiriman surat serta proposal kegiatan ke Kepala Sekolah SD N 1 dan SD N 2 Petandakan Buleleng

Perizinan dan surat diberikan kepada kepala SD N 1 dan SD 2 Petandakan

Terlaksana

3 Selasa, 26 Juli 2016

Berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Pembantu Desa Petandakan dan

Puskesmas Buleleng III

Meminta bantuan (pendamping) kepada pemegang program kesehatan gigi di Puskesmas Buleleng III dan Puskesmas Pembantu Desa Petandakan

Terlaksana

4 Jumat, 29 Juli 2016 Mengurus persiapan terkait pelaksanaan PHBS Persiapan terkait pelaksanaan PHBS (hadiah, sikat gigi dan pasta gigi, hand sanitizer, tisu)

Terlaksana

5 Sabtu, 30 Juli 2016 Mempersiapkan media penyuluhan Mencetak poster dan leafleat Terlaksana


(35)

Agustus 2016

kelompok terkait penyuluhan PHBS

mempraktekkan bersama cara mencuci tangan 7 langkah dan gosok gigi

7 Selasa, 2 Agustus 2016

Mempersiapkan konsumsi dan

mengingatkan mengenai pelaksaan penyuluhan dengan pihak terkait

Persiapan konsumsi dan berkoordinasi dengan pihak Kepala Sekolah SD N 1 dan SD N 2 Petandakan terkait penyuluhan PHBS (perlengkapan yang akan dibawa oleh Siswa Sekolah Dasar untuk

penyuluhan dan waktu penyuluhan)

Terlaksana

8 Rabu, 3 Agustus 2016

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS

Pelaksanaan penyuluhan PHBS di SD N 1 dan SD N 2 Petandakan Buleleng (Pembukaan, pemberian materi, praktek bersama cuci tangan dan gosok gigi,

pemberian hadiah, dokumentasi,


(36)

penutupan dan evaluasi kegiatan) 9 Sabtu, 6

Agustus 2016

Pembuatan laporan Pembuatan laporan kegiatan

pelaksanaan penyuluhan PHBS (cuci tangan dan gosok gigi)

Terlaksana

1.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila jumlah peserta lebih dari 50 orang.

1.5Hasil

Dengan adanya kegiatan penyuluhan PHBS diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat termasuk dapat mempraktekkan langkah cuci tangan 7 langkah dan gosok gigi dengan benar.

1.6Hambatan dan Saran

Tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan ini.

2. Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS

Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Perubahan yang terjadi dapat membingungkan remaja yang mengalaminya sehingga memerlukan pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan sekitar agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat baik fisik, mental, sosial budaya dan ekonomi. Seiring dengan berbagai perubahan yang dialami remaja, remaja cenderung ingin mencari jati diri melalui segala sesuatu yang belum pernah dilakukannya. Remaja terkadang terjerumus pada pergaulan bebas hingga mulai mencoba narkoba dan melakukan hubungan seksual diluar nikah sehingga menimbulkan risiko penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia, sedangkan AIDS (Accuirred Immune Deficiency Syndrome) adalah


(37)

sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia Penyebaran HIV sangat cepat melalui jarum suntik karena langsung masuk ke sistem pembuluh darah dan dengan melakukan sex bebas. Hal ini sangat memprihatinkan karena banyak kasus-kasus yang menyatakan hampir 10%-40% pecandu narkoba yang diduga kebanyakan dari para remaja yang memakai jarum suntik positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Hal ini terjadi karena kurang mendapatkan informasi dan belum mendapat berbagai bentuk bimbingan, nasehat, dan konseling, baik dari orang tua, keluarga, dan guru atau pihak-pihak lainnya mengenai penyakit HIV/AIDS.

Desa Petandakan sebagai lokasi KKN PPM XIII tahun 2016 dari hasil wawancara kepada salah satu warga, terdapat satu keluarga yang meninggal akibat penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya masyarakat mendapatkan informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penyakit HIV/AIDS, sehingga perlu diadakan penyuluhan kesehatan mengenai HIV/AIDS untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2.1Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mencegah HIV/AIDS.

3. Untuk meningkatkan masyarakat dalam menyebarluaskan informasi kepada keluarga terkait HIV/AIDS.

2.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan penyuluhan mengenal dan mencegah HIV/AIDS adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Petandakan meliputi kepala keluarga, ibu PKK, dan karang taruna.

2.3Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses meminta ijin kepada pihak terkait baik dari segi perijinan acara dan peminjaman lokasi tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu gedung serba guna yang berada di Desa Petandakan dan diiukuti oleh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Petandakan. Penyuluhan dilakukan dari pukul 16.00 – 17.00 wita.


(38)

Pelaksanaan penyuluhan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pemberian materi yang dibawakan oleh mahasiswa KKN bidang Kesehatan Masyarakat dan sesi kedua sesi tanya jawab. Materi yang diberikan berupa materi HIV/AIDS diataranya pengertian, tingkatan, penularan, dan pencegahan. Presentasi menggunakan fasilitas power point, proyektor, dan speaker.

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Nama Kegitan Keterangan Hasil

Sabtu, 23 Juli 2016

Menyempaikan Program Kerja yang akan di lakukan selama KKN di Desa Petandakan.

Menyampaikan Rencana Kegiatan Penyuluhan Mengenal dan Mencegah

HIV/AIDS. Terlaksana

Senin, 25 Juli 2016

Mengurus perizinan dan mengirim surat serta proposal kegiatan penyuluhan kepada pihak terkait.

Perizinan dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan, Kepala Bidang Perlengkapan Desa, Kepala Puskesmas

Buleleng III Terlaksana

Selasa, 26 Juli 2016

Berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Pembantu Desa Petandakan dan Puskesmas Buleleng III

Meminta bantuan (pendamping) kepada pemegang program HIV/AIDS di Puskesmas Buleleng III dan PUSTU Desa Petandakan


(39)

Jumat, 5 Agustus 2016 Melakukan persiapan pelaksanaan kegaiatan penyuluhan Mengkonfirmasi kembali Pihak Puskesmas, Kepala Desa, Kelihan Banjar Pondok, Kelihan Banjar Kawan, Pihak Perlengkapan Desa, Persiapan materi penyuluhan.

Terlaksana

Sabtu, 6 Agustus 2016 2. 16.00 –

17.00 wita

3. 20.00 wita

Pelaksanaan Program Kerja Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS. Evaluasi Kegiatan

Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Petandakan yang dimulai dengan

Pembukaan, Penyuluhan dan Penutup.

Evaluasi kegiatan penyuluhan secara

keseluruhan (persiapan dan pelaksanaan) Terlaksana Sabtu, 7 Agustus 2016 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan kegiatan Penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS

Terlaksana

2.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila jumlah peserta lebih dari 50 orang.

2.5 Hasil

Dengan adanya kegiatan penyuluhan Mengenal dan Mencegah HIV/AIDS dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman tentang HIV/AIDS khususnya cara mencegah HIV/AIDS.


(40)

2.6 Hambatan dan Saran 1. Hambatan

Permasalahan yang dihadapi selama kegiatan penyuluhanmengenal dan mencegah HIV/AIDSadalah kurang disiplinnya waktu oleh masyarakat, sehingga mulainya acara tidak sesuai dengan jam yang telah direncanakan sebelumnya. Selain hal tersebut, terbatasanya kemampuan masyarakat dalam menggunakan bahasa Nasional Indonesia juga menjadi salah satu hambatan dalam program ini. Dimana seperti yang diketahui, masyarakat desa lebih fasih menggunakan bahasa daerah, Bahasa Bali sedangkan pembicara dalam program ini menggunakan Bahasa Indonesia.

2. Solusi

Dari permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan untuk memperbaiki acara kedepan. Diantaranya, mengenai permasalahan kurang disiplin waktu dapat diantisipasi dengan pemberitahuan jam acara yang lebih awal kepada masyarakat, sehingga jam mulai acara dapat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Selain itu, mengenai permasalahan terbatasanya kemampuan masyarakat dalam mengerti bahasa Indonesia, dapat diatasi dengan memilih pembicara yang lebih sesuai dengan kondisi di lingkungan tersebut, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.

3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Senam Jantung Sehat

Senam jantung merupakan olah raga yang difokuskan untuk melatih kemampuan jantung, gerakan otot besar dan kelenturan sendi dengan tujuan memaksimalkan supply oksigen ke seluruh tubuh. Tujuan utama diselenggarakannya senam jantung sehat adalah dalam perawatan jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat dapat meningkatkan kinerja jantung.

Desa Petandakan merupakan desa dengan jumlah pendatang yang tinggi, dan masyarakat di desa Petandakan kebanyakan adalah masyarakat yang bekerja dan memiliki tingkat kesibukan yang tinggi. Tingginya kesibukan masyarakat dan tidak adanya sarana olah raga di wilayah tersebut menyebabkan kurangnya kesempatan masyarakat untuk berolah raga dan menjaga kesehatannya. Berdasarkan hal di atas maka perlu diadakan kegiatan senam jantung


(41)

sehat untuk membantu masyarakat sebagai wadah untuk berolah raga bersama dan meningkatkan silaturahmi antar masyarakat.

3.1 Tujuan Kegiatan

Tujuan program peningkatan kesehatan masyarakat melalui senam jantung sehat yaitu membantu masyarakat Desa Petandakan dalam meningkatkan kesehatan dan menjaga kesegaran jasmani agar tidak mengganggu produktivitas masyarakat terutama dalam bekerja.

3.2 SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan senam jantung sehat adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Petandakan

3.3 Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses meminta ijin kepada pihak terkait baik dari segi perijinan acara dan peminjaman lokasi tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu gedung serba guna yang berada di Desa Petandakan dan diikuti oleh masyarakat umum yang bertempat tinggal di Desa Petandakan. Kegiatan senam jantung sehat di laksanakan tanggal 17 Agustus 2016 dilakukan dari pukul 09.00– 10.00 wita setelah dilakukannya jalan santai dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan 17 Agustus. Pelaksanaan kegiatan senam jantung sehat dibagi menjadi tiga sesi yaitu pemanasan, latihan inti dan pendinginan. Sebelum dilaksanakan kegiatan senam jantung sehat, masyarakat diberikan penyuluhan dan informasi mengenai senam jantung sehat (definisi, tujuan, manfaat, cara mengecek denyut nadi dan mengarahkan masyarakat untuk mengikuti instruktur selama senam).

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan

No Tanggal Nama Kegiatan Keterangan Hasil

1 Sabtu, 23 Juli 2016

Mengurus perizinan kegiatan senam jantung sehat, mengirim surat yang diperlukan untuk pelaksanaan senam

Perizinan

dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan


(42)

jantung sehat dan menjelaskan proposal kegiatan ke Kantor Kepala Desa 2 Senin, 25

Juli 2016

Berkordinasi dengan pihak Kepala Desa, Kelian Dusun dan Karang Taruna terkait program senam jantung sehat Kordinasi dilakukan di Kantor Kepala Desa Terlaksana

3 Minggu, 14 Agustus 2016

Latihan bersama kelompok untuk

persiapan program senam jantung sehat Latihan dilakukan di Posko Mahasiswa KKN Desa Petandakan Terlaksana

4 Selasa, 16 Agustus 2016

Mempersiapkan media seperti sound untuk pelaksanaan program senam jantung sehat

Menghubungi dan memfollow up bagian Kaur Umum Desa Petandakan Terlaksana Mengkonfirmasi dan memfollow up pihak terkait seperti Kepala Desa, Kelian Dusun dan Karang Taruna terkait pelaksanaan senam jantung sehat Menghubungi dan mengingatkan kembali Kepala Desa, Kelian Dusun dan Karang Taruna terkait pelaksanaan program senam jantung sehat

Terlaksana

5 Rabu, 17 Agustus 2016

Pelaksanaan program senam jantung sehat bersama masyarakat desa

Pelaksanaan program senam jantung sehat di


(43)

Petandakan laksanakan di Gedung Serba Guna Desa Petandakan bersama

masyarakat pukul 09.00-10.00 wita pada tanggal 17 Agustus 2016 6 Kamis, 18

Agustus 2016

Pembuatan Laporan Pembuatan laporan kegiatan

pelaksanaan program senam jantung sehat dan evaluasi

Terlaksana

3.4 Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila jumlah peserta lebih dari 50 orang.

3.5 Hasil

Dengan adanya kegiatan senam jantung sehat diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat di desa Petandakan. Diharapkan pula dengan adanya senam jantung sehat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melakukan upaya pencegahan suatu penyakit melalui senam jantung sehat.

3.6Hambatan dan Saran 1. Hambatan

Permasalahan yang dihadapi selama kegiatan senam jantung sehat adalah sulitnya mengumpulkan warga untuk mengikuti senam jantung sehat.


(44)

Dari permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan untuk mengumpulkan warga adalah melibatkan dan berkoordinasi dengan pihak kepala desa dan kepala dusun desa Petandakan.

LAPORAN KEGIATAN BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI KKN PPM PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA PETANDAKAN BULELENG 1. Penyuluhan Pencegahan Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Anjing yang terjangkit rabies hidup liar di kawasan penduduk bersama dengan anjing peliharaan penduduk setempat. Hal tersebut mengakibatkan menularnya virus tersebut ke anjing-anjing peliharaan penduduk. Mengeliminasi anjing-anjing yang berada pada kawasan yang diduga telah tersebar virus rabies merupakan salah satu tindakan pencegahan, namun tindakan tersebut terkesan terlambat jika terjadi kasus penggigitan anjing pada manusia.

Dari ulasan singkat yang telah diberikan, bantuan penyuluhan yang dilakukan oleh pihak mahasiswa KKN UNUD diharapkan mampu memberikan pencerahan bahwa penting untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan mamalia yang menjadi peliharaan sebagai tindakan preventif pencegahan rabies. Selain itu, para pecinta binatang khususnya anjing dapat melakukan perawatan dan penjagaan terhadap anjing peliharaannya serta dapat menentukan waktu yang tepat untuk bermain dengan anjingnya agar anjing tidak stress. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya dilakukan penyuluhan pencegahan rabies.

1.2Tujuan Kegiatan

Secara garis besar, program ini mempunyai dua tujuan yaitu: 1. TujuanKhusus :

a) Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Petandakan mengenai penyakit rabies


(45)

b) Untuk meningkatkan wawasan kepada masyarakat Desa Petandakan mengenai pencegahan rabies yaitu dengan vaksinasi.

1.3SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan penyuluhan pencegahan rabies adalah seluruh masyarakat Desa Petandakan khususnya yang memiliki hewan peliharaan anjing.

1.4Proses Pelaksanaan dan Evaluasi

Program ini dimulai dengan proses meminta ijin kepada pihak terkait baik dari segi perijinan acara dan peminjaman lokasi tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 2016 di Gedung Balai Serba Guna Desa Petandakan pukul 17.00-18.00 WITA yang diikuti oleh masyarakat Desa Petandakan. Pelaksanaan penyuluhan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pemberian materi oleh presentator dan sesi kedua sesi tanya jawab. Materi yang diberikan berupa materi Pencegahan Rabies dan Cara Mengatasi Anjing yang terkena Rabies. Presentasi menggunakan fasilitas power point, proyektor, dan microfon.

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Nama Kegitan Keterangan Hasil

Sabtu, 23 Juli 2016

Menyempaikan Program Kerja yang akan di lakukan selama

KKN di Desa Petandakan.

Menyampaikan Rencana Kegiatan Penyuluhan

Pencegahan Rabies Terlaksana

Senin, 25 Juli 2016

Mengurus perizinan dan mengirim surat serta

proposal kegiatan penyuluhan kepada

pihak terkait.

Perizinan dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan,

Kepala Bidang Perlengkapan Desa, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana

Terlaksana

Selasa, 26 Juli 2016

Berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Meminta bantuan penyediaan pembicara dalam kegiatan Penyuluhan


(46)

Mengenai Penyediaan Pembicara

Pencegahan Rabies

Jumat, 5 Agustus 2016 Melakukan persiapan pelaksanaan kegaiatan penyuluhan Mengkonfirmasi kembali Pembicara, Kepala Desa, Kelihan Banjar Pondok,

Kelihan Banjar Kawan, Pihak Perlengkapan Desa,

Persiapan materi penyuluhan, pembersihan

tempat dan Persiapan konsumsi.

Terlaksana

Sabtu, 6 Agustus 2016 4. 16.00 – 17.00 wita 5. 20.00 wita Pelaksanaan Program Kerja Penyuluhan Pencegahan Rabies. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Rabies dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Petandakan yang dimulai

dengan Pembukaan, Penyuluhan dan Penutup.

Evaluasi kegiatan penyuluhan secara keseluruhan (persiapan dan

pelaksanaan) Terlaksana Sabtu, 10 Agustus 2016 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan kegiatan Penyuluhan Pencegahan

Rabies

Terlaksana

1.5Tolak UkurKeberhasilan


(47)

1.6Hasil

Dengan adanya kegiatan penyuluhan Pencegahan Rabies diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman tentang pentingnya melakukan pencegahan sedini mungkin dengan cara vaksinasi terhadap hewan mamalia (khususnya anjing) sebagai bentuk pencegahan preventive.

1.7 Hambatan dan Saran 1. Hambatan

Hambatan yang ditemui saat persiapan penyuluhan adalah pencarian waktu yang tepat untuk melaksanakan penyuluhan rabies agar seluruh masyarakat berkesempatan hadir, menyiapkan meja dan bangku untuk keperluan setting tempat. permasalahan lain yang dihadapi selama kegiatan penyuluhanadalah kurang disiplinnya waktu oleh masyarakat, sehingga mulainya acara tidak sesuai dengan jam yang telah direncanakan sebelumnya karena sebagian warga masih ada yang bekerja.

2. Solusi

Dari permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan untuk memperbaiki acara kedepan. Diantaranya, melalui diskusi bersama semua anggota bidang PP (Peningkatan Produksi), kepala desa, DPL, dan instansi-instasi terkait, sehingga jam mulai acara dapat sesuai dengan waktu yang direncanakan

2. Pelatihan Pembuatan Pupuk Kandang

Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula. Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair.

Pupuk kandang (pukan) padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah. Penanganan pukan padat akan sangat berbeda dengan pukan cair. Penanganan pukan padat oleh petani umumnya adalah


(48)

sebagai berikut: kotoran ternak besar dikumpulkan 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang dan dikumpulkan dengan cara ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan mempercepat pematangan, tetapi banyak pula yang hanya sekedar ditumpuk dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan.

Penggunaan bahan organik berupa pukan sudah dilakukan petani sejak lama, tapi penggunaannya dalam jumlah besar menimbulkan kesulitan dalam sumber penyediaan, pengangkutan dan aplikasinya. Bahan organic dari kotoran hewan dapat berupa pukan ayam, kambing, sapi, kerbau, baik digunakan secara langsung atau dikomposkan terlebih dahulu. Pupuk kandang dapat berasal dari peternakan sendiri, dari sekitar lokasi lahan pertanian atau didatangkan dari lokasi lain. Pupuk kandang adalah sumber beberapa hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lainnya. Bagaimanapun, nitrogen adalah salah satu hara utama bagi sebagian besar tanaman yang dapat diperoleh dari pukan. Kekurangan kalium pada sebagian lokasi tertentu tidak dapat dikoreksi dengan takaran umum pukan. Kebutuhan beberapa tanaman dapat diperoleh dengan aplikasi pukan >25 t ha -1. Banyaknya kotoran hewan di Desa Petandakan yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat untuk digunakan sebagai pupuk kandang sehingga diadakan pelatihan pembuatan pupuk kandang.

2.1Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pelatihan ini :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pupuk organic,salah satunya pupuk kandang.

2. Untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk kandang yang berguna.

3. Untuk mengurangi biaya pembelian pupuk oleh petani.

2.2SasaranKegiatan

Sasaran kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kandang adalah ketua Gabungan Kelompok Tani dan kelian subak yang ada di Desa Petandakan.


(49)

Program ini dimulai dengan proses meminta ijin kepada pihak terkait baik dari segi perijinan acara dan peminjaman lokasi tempat kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Subak Lanyahan di Desa Petandakan dan diiukuti oleh ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan kelian-kelian Subak desa Petandakan. Penyuluhan dilakukan dari pukul 16.00 – 17.00 wita. Pelaksanaan pelatihan dimulai

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Nama Kegiatan Keterangan Hasil

Sabtu, 23 Juli 2016

Menyempaikan Program Kerja yang akan di lakukan selama

KKN di Desa Petandakan.

Menyampaikan Rencana Kegiatan Pelatihan

Pembuatan Pupuk Kandang Terlaksana

Senin, 25 Juli 2016

Mengurus perizinan dan mengirim surat kepada

pihak terkait.

Perizinan dilakukan kepada Kepala Desa Petandakan,

Kepala Gaabungan KelompokTani, dan Kelihan

Subak Terlaksana Jum’at, 12 Agustus 2016 Survey Lokasi Pelatihan Pembuatan Pupuk Kandang

Meminta izin kepada kelihan subak lanyahan untuk peminjaman tempat pelatihan pembuatan pupuk

kandang. Terlaksana Sabtu, 13 Agustus 2016 Melakukan Persiapan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kandang

Membeli perlengkapan yang akan digunakan dalampelatihan pembuatanpupuk kandang Terlaksana Minggu, 14 Agustus 2016 Melakukan Persiapan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kandang

Menyiapkan Konsumsi dan melakukan pembersihan tempat yang akan digunakan

pada Pelatihan Pembuatan


(50)

Pupuk Kandang

Senin, 15 Agustus 2016

Pelaksanaan Program Pelatihan Pembuatan

Pupuk Kandang

Pelihan pembuatan pupuk kandang dilaksanakan di subak lanyahan di mulai

dengan Pembukaan, Pelatihan dan Penutupan.

Terlaksana

Selasa, 16 Agustus 2016

Evaluasi dan Pembuatan laporan

Evaluasi dan Pembuatan Laporan mengenaiPelatihan Pembuatan Pupuk Kandang.

Terlaksana

2.4Tolak UkurKeberhasilan

Program ini dikatakan berhasil apabila yang hadir mencapai 10 orang.

2.5Hasil

Dengan adanya kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kandang diharapkan para petani dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai pupuk kandang (pupuk organik) dan proses pembuatannya. Kotoran ternak yang ada di Desa Petandakan dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan pupuk kandang sehingga dapat mengurangi limbah kotoran ternak yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

2.6Hambatan dan Saran 1. Hambatan

Permasalahan yang dihadapi saat kegiatan pelatihan pembuatan pupuk adalah sulitnya mengumpulkan warga untuk mengikuti pelatihan pembuatan pupuk.


(51)

Dari permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan untuk memperbaiki acara kedepan. Diantaranya adalah berkordinasi dengan baik kepada pihak-pihak yang terkait sebelum melaksanakan program.

3. Penyuluhan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan

Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh. Pengertian tanaman pangan merupakan contoh dan ciri-ciri panganan pangan yang biasa dimanfaatkan manusia sebagai sumber makanan pokok sehari-hari. Yang merupakan tanaman pangan adalah serealia, kacang-kacangan,dan umbi-umbian. Karena di desa Petandakan pada umumnya menanam padi di sawah maka kami mengambil contoh Padi. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi yaitu :

Hama putih (Nymphula depunctalis).

Gejala : menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.

Thrips (Thrips oryzae)

Gejala : daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.

Wereng penyerang batang padi : wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi : wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).

Gejala : Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.

Walang sangit (Leptocoriza acuta).

Gejala: Menyerang buah padi yang masak susu, buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.


(1)

karena permasalahan utama yang terjadi di Desa Petandakan ialah masalah saluran air.


(2)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : PETANDAKAN

KECAMATAN : BULELENG KABUPATEN : BULELENG PROVINSI : BALI

DISUSUN OLEH :

NO. NAMA MAHASISWA NO. MAHASISWA

1. I Gede Teguh Pribadi 1304505093

2. I Putu Permadi Kusuma 1304205051

3. I Putu Krisna Ekayana Suputra 1306305220 4. Anak Agung Irfan Alitawan 1306105136

5 Kadek Lisa Dwi Budayani 1302105009

6. Kadek Verlyanita Septiarini 1302105071 7. RR. Maria Yulia Dwi Rengganis 1306305032 8. Ni Kadek Dea Adelia Putri 1301105001 9. Ratih Meila Carina Widyasmara 1321405020 10. Nyoman Ayu Mirah Saraswati 1306105134

11. Maria Laru Sendy Ludju 1312025048

12. Diana 1308405031

13. Ummu Saadah 1305105054

14. Isnaini 1305105053

15. Umi Fadilah 1311205051

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka kami :

No Nama Mahasiswa No. Mahasiswa Tanda Tangan

1 I Gede Teguh Pribadi 1304505093

2 I Putu Permadi Kusuma 1304205051

3 I Putu Krisna Ekayana Suputra 1306305220

4 Anak Agung Irfan Alitawan 1306105136

5 Kadek Lisa Dwi Budayani 1302105009

6 Kadek Verlyanita Septiarini 1302105071

7 RR. Maria Yulia Dwi Rengganis 1306305032

8 Ni Kadek Dea Adelia Putri 1301105001

9 Ratih Meila Carina Widyasmara 1321405020

10 Nyoman Ayu Mirah Saraswati 1306105134

11 Maria Laru Sendy Ludju 1312025048

12 Diana 1308405031

13 Ummu Saadah 1305105054

14 Isnaini 1305105053

15 Umi Fadilah 1311205051

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM

Desa Petandakan, 26 Agustus 2016 Mengetahuai/Menyetujui

Kepala Desa Petandakan

Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Petandakan

Wayan Joni Arianto Dr. drh. Ida Bagus Ngurah Swacita, MP

NIP. 1958510071987021001

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Pusat Pengembangan KKN-PPM Unud

Ir. Ketut Kartha Dinata, M.S NIP. 195112311980031008


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM (KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) PERIODE KE-XIII UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DI DESA PETANDAKAN, KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Atas terselesaikannya laporan pelaksanaan kegiatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan. 2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Dr. drh. Ida Bagus Ngurah Swacita, MP yang telah

membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak Wayan Joni Arianto selaku Kepala Desa Petandakan beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan bantuan dan fasilitas selama kami berada di Desa Petandajan 4. Seluruh masyarakat di Desa Petandakan atas bantuannya selama kami berada di Desa

Petandakan.

5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini selanjutnya akan terus direvisi dengan harapan dapat menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang telah dilaksanakan selama satu periode KKN PPM XIII di Desa Petandakan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.

Desa Petandakan, 26 Agustus 2016

Kelompok KKN XIII Desa Petandakan KKN PPM Universitas Udayana


(5)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 2 1.3 Tujuan dan Manfaat ... 9 BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema dan Program ... 11 2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 12 BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

3.1 Program Pokok... 16 3.2 Program Bantu ... 61 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 69 4.2 Rekomendasi ... 69 LAMPIRAN


(6)