3.3. UNSUR KOMPOSISI TARI
Apabila kita melihat sebuah tarian baik jenis tradisional atau non tradisional, banyak unsur-unsur yang dapat dikenali dan terlihat oleh mata
visual. Pada dasarnya sebuah tarian tidak hanya terdiri-dari susunan gerak yang telah mengalami proses stilisasi atau distorsi atau penggarapan
dari aspek tenaga, ruang dan waktu, namun terdapat juga unsur-unsur lain yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi sebuah komposisi yang
disebut dengan tari. Unsur-unsur itu, adalah: desain lantai, desain atas, desain musik, desain dramatik, tema, tata riasbusana dan tata rambut, serta
tata pentas, disebut dengan unsur komposisi tari .
Dalam jenis tari tradisional yang berasal dari suatu komunitas- masyarakat etnik, unsur-unsur tersebut dibangun dan disusun sesuai
dengan nilai-nilai dan corak tradisional yang mewarnai kehidupan masyarakatnya, serta sesuai dengan kepentingan-kepentingan fungsi tari
dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga pola gerak, rias, busana, perlengkapan tari, musik, tempat pementasan mencerminkan ciri khas dari
budaya setempat dan adat masyarakat yang memiliki tarian itu.
Sebagai contoh dalam tari tradisional jenis tari rakyat. Desain gerak, desain lantai, desain atas, tata rias busana, musik, tempat menari
dipersiapkan dan dalam tari itu disusun sedemikian rupa, walaupun hasilnya terkesan sederhana dan tidak rumit. Biasanya penyelenggaraan
tari untuk tujuan upacara adat, upacara agama atau untuk tujuan ikatan kebersamaan warga, maka tempat pementasan tari biasanya sesuai dengan
tujuan upacara tersebut. Hal tersebut sangat berbeda dengan tari klasik dan jenis tari untuk tujuan pertunjukan. Dalam tari klasik pola gerak, desain
lantai, desain atas, tata rias, busana, musik, perlengkapan, pementasan bahkan tema tarinyapun, disusun berdasarkan pola-pola koreografi yang
lebih artistik, sehingga hasilnya terkesan rumit, taat kepada aturan-aturan yang harus dipatuhi yang terkait dengan aturan-aturan yang berlaku dalam
tatanan kehidupan orang istana. Sedangkan tari untuk untuk seni pertunjukan yang merupakan ungkapan individual yang biasanya dalam
proses penciptaannya, lebih banyak memiliki kebebasan dalam mengekplorasi semua unsur tari, sehingga memungkinkan pada
pencapaian kualitas artistik maupun estetis dari aspek unsur-unsur tari itu sangat maksimal. Menurut La Mery 1965: 17-108, unsur-unsur komposisi
tari, sebagai berikut: 1. Desain lantai atau floor design adalah garis-garis di lantai yang dilalui
oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Garis-garis lantai dibentuk dari garis lurus dan garis lengkung.
Garis lurus dapat menghasilkan bentuk garis diagonal, segitiga, sig-sag, V atau V terbalik, T atau T terbalik, dan garis lengkung dapat menghasilkan
bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan sebagainya
Di unduh dari : Bukupaket.com
2. Desain atas atau air desaign Adalah desain yang dibuat oleh anggota badan, berada di atas lantai.
Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery 1965: 22-39 ada bermacam-macam yaitu desain: datar, dalam, vertikal, horisontal, kontras,
murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah, terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris.
3. Desain musik Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik di
dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi, gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang
sesuai dengan frase musik.
1. Desain dramatik
Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap –tahap emosional ini perlu ada dalam
sebuah tari agar tarian itu menjadi manarik dan tidak terkesan monoton. Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian
awal, kemudian semakin naik mencapai suatu puncak yang paling menarik, yang disebut dengan klimaks, berikutnya penonton merasakan mulai ada
penurusan menuju akhir dari sebuah tarian. Kilmaks merupakan puncak kekuatan emosional dalam sebuah tari dapat dicapai dengan cara
mempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah penari, menanbah dimankika gerak atau justru berhenti sama sekali atau
dengan cara-cara lain yang intinya berbeda dan khas dari bagian tari sebelumnya dan sesudahnya. Dua jenis desain dalam tari adalah desain
kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.
2. Dinamika Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya
variasi-variasi di dalam tari tersebut . Dinamika di dalam tari memberikan kesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan dan tidak monoton.
Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalam penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah level, pergantian
posisi penari serta perubahan suasana.
3. Tema Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari
imajinasi manusia, harapan dan kehendak manusia, benda-benda disekitar kita, peristiwa-peristiwa yang pernah atau sedang terjadi, kegiatan kerja,
perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, legenda, dan sebagainya
4. Tata rias, tata rambut dan tata busana tari Adalah rias wajah, tata rambut hairdo dan busana yang dirancang
dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Rias wajah untuk keperluan pementasan tari dikenal tiga jenis, yaitu: a rias
wajah korektif, yaitu rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagian wajah yang kurang sempurna, b rias wajah karakter, yaitu rias untuk tujuan
menggambarkan dan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari, dan c rias wajah fantasi, yaitu rias wajah untuk tujuan mewujudkan angan-angan
Di unduh dari : Bukupaket.com
atau imajinasi, misalnya untuk mewujudkan sosok putri bunga, rias wakah dibuat menyerupai bentuk bunga.
Tata rambut untuk keperluan pementasan tari juga bermacam- macam. Dalam tari tradisional, model tata rambut sesuai dengan adat dan
gaya tata rambut daerah masing-masing, sedangkan tata rambut untuk tari non trasional biasanya disesuaian dengan konsep tari.
Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuatan
busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada disekitar kita yang dapat dimanfatkan untuk
bahan busana tari. Dalam tari tradisional pada umumnya desain busana tari tidak jauh berbeda dengan busana adat setempat. Fungsi busana dalam tari
tradional klasik bukan hanya untuk keindahan, untuk penutup tubuh, namun juga untuk memperjelas karakter tokoh dan karakter tari yang sedang
diperankan oleh penari.
5. Tata Pentas
Adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari, tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik namun
juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-
benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal
dengan istilah panggung yang meiliki 2 jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosscenium, cirinya
para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan
auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk
arena, pendhopo, di halaman Pura, di halaman rumah atau dilapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penati dapat dilihat dari berbagai
arah pandang.
6. Tata Lampu Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan
pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasan atau untuk memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya untuk
keperluan pementasan tari bermacam-macam, diantaranya berasal dari obor, lilin dan listrik. Dengan teknologi komputer tata lampu dapat diprogram
dalam hal gelap terang, warna maupun komposisi cahaya sesuai dengan kebutuhan konsep tari.
7. Tata Suara
Adalah seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik untuk iringan tari. Tata suara ini menjadi bagian dari unsur komposisi tari
bila tarian menggunakan musik iringan tari dengan media rekaman, sehingga tata suara memerlukan pengaturan khusus dari pemutar suara, misalnya dari
alat tape recorder, CD player, MP 3, Synthesizer dan alat pemutar suara
Di unduh dari : Bukupaket.com
lainnya. Namun bila musik iringan tari menggunakan alat musik yang langusng dimainkan, pengaturan tata suara menjadi tidak begitu penting.
3.4. PENJIWAAN DALAM MENARI