sebaliknya bisa saja tokoh berwatak jahat ataupun bisa juga tokoh berdialek suku tertentu.
5. Dialog
Jalan cerita lakon diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain. Dialog-dialog yang dilakukan harus mendukung karakter tokoh
yang diperankan dan dapat menghidupkan plot lakon. 6. Setting
Setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan dilaksanakan di panggung maka panggung harus bisa
menggambarkan setting apa yang dikehendaki. Panggung harus bisa menggambarkan tempat adegan itu terjadi: di ruang tamu, di rumah sakit, di
tepi sungai, di kantin, atau di mana? Penataan panggung harus mengesankan waktu: zaman dahulu, zaman sekarang, tengah hari, senja,
dini hari, atau kapan?
Demikian pula unsur panggung harus diupayakan bisa menggambarkan suasana: gembira, berkabung, hiruk pikuk, sepi mencekam,
atau suasana-suasana lain. Semua itu diwujudkan dengan penataan panggung dan peralatan yang ada.
Panggung dan peralatan biasanya amat terbatas. Sementara itu, penggambaran setting sering berubah-ubah hampir setiap adegan.
Bagaimana caranya? Penata panggung yang mengatur semua itu. Karena itu, penata panggung harus jeli dan pandai-pandai memanfaatkan dan
mengatur peralatan yang terbatas itu untuk sedapat-dapatnya menggambarkan tempat, waktu, dan suasana seperti yang dikehendaki lakon
drama. 7. Interpretasi
Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakin yang dipentaskan harus terasa wajar. Bahkan harus diupayakan menyerupai
kehidupan yang sebenarnya.
4.8. Unsur-unsur Pementasan
a. Naskah b. Pemain
c. Sutradara d. Tata
rias e. Tata biarama
f. Tata panggung
g. Tata lampu
h. Tata Suara i. Pentonton
Di unduh dari : Bukupaket.com
a. Naskah
Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang
diucapkan para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata
lampu dan tata suara musik pengiring
b. Pemain Pemain adalah orang yang memeragakan cerita, berapa jumlah pemain
yang disesuaikan dengan tokh yang dibutuhkan dalam cerita, setiap tokoh akan diperankan seorang pemain
c. Sutradara
Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan, tugas sutradara sangat banyak dan beban tanggung jawabnya cukup berat, sutradara memilih
naskah, menentukan pokok-pokok penafsiran naskah, pemilihan pemain, melatih pemain dan mengkoordinasikan setiap bagian
d. Tata Rias
Fungsi tata rias adalah menggambarkan tokoh yang dituntut misalnya seorang pemain memerankan tokoh kakek maka wajah dan rambutnya
dibuat tamak tua.
e. Tata Busana
Penata rias dan penata b usana harus bekerjasama saling memahami, saling menyesuaikan, penata ris dan penata busana harus mampu
menafsirkan dan memantaskan ris dan pakaian yang terdapat dalam naskah cerita misal tokoh nenek melarat, maka pakaian yang dikenakan
tidak menggunakan pakaian yang bagus dan mahal, karena kesalahan dalam busana dapat juga mengganggu jalannya cerita.
f. Tata Lampu
Pengaturan cahaya di panggung dibutuhkan untuk mendukung jalan cerita yang menerangkan tempat dan waktu kejadian pada sebuah cerita,
untuk menggambarkan kejadian pada malam hari atau siang hari, menggambar kejadian misal di tempat romantis.
g. Tata Suara
Musik dalam pertunjukan drama adalah untuk mendukung suasana, misal penggambaran kesedihan, ketakutan, kemarahan dan lain-lain misal
penggambaran cerita kesedihan seorang anak, kalau diiringi musik yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
sesuai, tentu kesedihan ini akan lebih terasa diiringi musik berirama lembut, alat musik yang digunakan hanya seruling yang mendayu-dayu,
ketika adegan kemarahan diiringi musik berirama cepat dan keras, penata musik berirama cepat lagu yang sudah ada ataupun menciptakan lagu
sendiri, penata suara harus memiliki kreativitas yang tinggi.
h. Penonton