Pengeluaran Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2

1.2 Pendapatan Keluarga Dampingan

Pendapatan keluarga secara umum masih tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, sebagai buruh serabutan. Namun bila sebagai buruh Pak Rauh dan Istri hanya memperoleh upah sesuai dengan jam kerja dan pekerjaan yang dihasilkan saat memburuh,yang terdiri dari memburuh diladang, hingga pekerjaan berat seperti mengumpulkan kayu bakar. Ladang yang dimiliki Bapak Rauh memiliki luasan 41 are menurut beliau jumlah tersebut tidak terlalu banyak dapat menghasilkan pendapatan yang mendukung penghidupan yang lebih baik. Kini pendapatan keluarga Bapak Rauh berkurang karena keterbatasan fisik dari sang istri yang mulai mengeuhkan sakit kaki, seperti gejala penyakit rematik. Selain itu kegiatan mebanjar juga tidak pernah luput dari perhatian keluarga Bapak Rauh, contohnya saja pada Acara Nusaba Desa merupakan acara keagamaan yang diadakan tiap 50 tahun sekali , rangkaian kegiatannya berlangsung selama kegiatan KKN. Bahkan Bapak Rauh terlibat sebagai kordinator sie penggalian dana, karena adanya kegiatan ngayah yang wajib dilakukan oleh seluruh masyarakat Dusun Jempanang sehingga Bapak Rauh akan berladang pada pagi hari sebelum pukul 10.00 pagi atau pada sore hari pukul 17.00 bersama anaknya, sedangkan sang istri mengurus ternak, yang terdiri dari kegiatan memberikan pakan ternak pada pagi hari pukul 7.00 hingga 10.00 pagi dan pada sore hari pukul 15.00 hingga 17.00. Berdasarkan keterangan dari Bapak Rauh dan Istri rincian pendapatan yang didapatkan oleh keluarga Pak Rauh, yaitu : Pendapatan per hari : Per orang : Rp.60.000 Total pendapatan per hari : Rp.180.000 Pendapatan per tahun : Berladang : Rp. 1.000.000 Buruh serabutan : Rp. 43.800.000 Total Pendapatan per tahun : Rp. 44.800.000

1.3 Pengeluaran Keluarga Dampingan

Pengeluaran keluarga Pak Rauh sebagian besar yaitu pada pengeluaran kebutuhan sehari – hari, sedangkan untuk listrik, hingga tagihan BPD yang sifatnya bulanan harus dicicil tiap harinya dengan menyisihkan pendapatan keluarga dari memburuh tiap harinya. Berikut akan dijabarkan pengeluaran keluarga Bapak Rauh yaitu sekitar Rp.50.000 hingga Rp.60.000, atau sekitar Rp. 10.000 per orang per harinya. 3 Pengeluaran per hari : Kebutuhan sehari – hari : Rp. 50.000 – Rp.60.000 Pengeluaran per bulan : Listrik : Rp. 30.000 – Rp.50.000 Air : Gratis Cicilan BPD : Rp. 1.000.000 Kesehatan : Tidak disediakan secara khusus bersifat mendadak Kebutuhan papan : Tidak disediakan secara khusus Pengeluaran per tahun : Kebutuhan sehari – hari :Rp. 18.250.000 Listrik : Rp. 360.000 Cicilan BPD : Rp. 12.000.000 Total pengeluaran minimal per tahun : Rp. 30.610.000 Pada keluarga Bapak Rauh biaya kesehatan keluarga hanya dikeluarga sewaktu – waktu dengan menggunakan dana pribadi. Selama ini beliau tidak mengikuti program JKBM atau program batuan kesehatan lainnya. Menurut hasil wawancara yang saya lakukan Bapak Rauh beliau kurang mendapatkan informasi untuk program kesehatan tersebut. Namun yang dapat dijadikan catatan pada pengeluaran dan pemasukan keluarga Bapak Rauh adalah pendapatan yang didapatkan tidak menentu dan akumulasi pendapatan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan golongan kelas keluarga tersebut. Selisih pengeluaran dan pemasukan : Pemasukan : Rp. 44.800.000 Pengeluaran : Rp. 30.610.000 Selisih : Selisih per tahun :Rp. 14.190.000 Selisih per bulan : Rp. 1.182.500 Berdasarkan perhitungan tersebut per bulannya keluarga Bapak Rauh dapat menyisihkan pendapatan Rp. 1.182.500 bila tidak ada pengeluaran untuk kesehatan, atau kebutuhan papan lainnya. Menurut keterangan istri Bapak Rauh selisih tersebut biasa mereka gunakan untuk menabung di Bank BPD, yang dapat digunakan bila ada kebutuhan mendadak sewaktu – waktu. 4

BAB II IDENTITAS DAN PRIORITAS MASALAH