Biaya Usahatani dan Penerimaan

19 4. Pengelolaan Management Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani menentukan, merencanakan, mengkombinasi, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor- faktor produksi yang dikuasai sebaik-baiknya untuk diterapkan dalam suatu usahatani guna mencapai hasil yang maksimal danmemberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.

2.4 Biaya Usahatani dan Penerimaan

2.4.1 Biaya Usahatani Dalam pengertian ekonomi, yang dimaksud dengan biaya adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai konsumen. Biaya produksi atau biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi serta membawanya menjadi produk. Besarnya produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain struktur tanah, topografi tanah, jenis dan varietas tanaman serta tingkat teknologi yang digunakan Hernanto, 1995. Biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua yaitu. 1. Biaya tetap Fixed Cost Biaya yang jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dihasilkan berupa : pajak tanah, alat dan bangunan pertanian, pemeliharaan pompa air, traktor dan lain-lain. Rumus : FC =   n i Pxi Xi 1 . Keterangan : FC : Biaya Tetap n : Macam input X i : Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Px i : Harga input 20 2. Biaya Tidak Tetap Variable Cost Biaya-biaya yang selalu berubah-ubah dimana besar kecilnya sangat tergantung pada skala produksi, berupa : biaya untuk pupuk, obat pembasmi hama dan penyakit, bibit dan lain-lain. Rumus : VC =   n i Pxi Xi 1 . Keterangan : VC : Biaya tidak tetap n : Macam input X i : Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tidak tetap Px i : Harga input 3. Biaya Total Total Cost adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC Soekartawi, 1986. Rumus : TC = FC+VC Keterangan : TC : Total biaya FC : Biaya tetap VC : Biaya tidak tetap 2.4.2 Penerimaan Usahatani Penerimaan dari usahatani dipengaruhi oleh produksi fisik yang dihasilkan dimana produksi fisik adalah hasil fisik yang diperoleh dalam suatu proses produksi dalam kegiatan usahatani selama satu musim tanam. Penerimaaan petani akan meningkat jika produksi yang dihasilkan betambah namun sebaliknya akan menurun jika produksi yang dihasilkan berkurang. Menurut Soekartawi 1986, penerimaan usahatani adalah nilai yang diterima dari penjualan produk usahatani dengan kata lain perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dengan rumus sebagai berikut. TR = Q . P 21 Keterangan : TR : Total Penerimaan Q : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani P : Harga

2.5 Pendapatan Usahatani