2.1.2 Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Atas
2.1.2.1 Tahap Perkembangan Anak
Sepanjang jenjang kehidupan manusia, semenjak awal kehidupan dari lahir sampai meninggal dunia, manusia selalu mengalami perubahan, baik
perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis, perubahan- perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses tahapan hidup manusia yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan
yang lainnya. Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan psikologis dari proses kematangan secara normal dalam perubahan fisik maupun psikisnya.
Seperti bertambah berat badan, bertambah tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan perkembangan memiliki pengertian proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada kualitas fungsi-fungsi organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis Agustina 2014 : 2. Kehidupan manusia berlangsung dari beragam fase kehidupan, dimulai
dari manusia lahir hingga fase tua. Pada tiap fase ini manusia mengalami perubahan yang berlangsung secara berkesinambungan. Menurut Santrock dalam
Agustina, 2014 : 27 periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu anak
childhood,
remaja
adolescence
dan dewasa
adulthood
. Dari ketiga periode ini diklasifikasikan lagi menjadi beberapa periode yaitu : 1 periode anak
sebelum kelahiran
prenatal
, masa bayi
infacy
, masa awal anak-anak
early childhood
, masa pertengahan dan akhir anak-anak
midle and late childhood
; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 periode remaja
adolescence
dan 3 periode dewasa: masa awal remaja
early adulthood
, masa pertengahan dewasa
midle adulthood
, dan masa akhir dewasa
late adulthood.
Dan di setiap periode ini memiliki tugasnya masing-masing. Tugas di tiap periode ini akan dilewati anak dalam proses yang sama, namun tidak
harus dalam umur yang sama pula. Piaget dalam Nurgiyantoro, 2005 : 50 membedakan perkembangan
intelektual anak ke dalam empat tahapan. Tiap tahapan memiliki karakteristik yang membedakannya dengan tahapan lain. Tahapan tersebut meliputi : tahap
sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasional formal.
1 Tahap sensorimotor the
sensorymotor
period, 0-2 tahun. Tahap ini merupakan tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap
sensorimotor terjadi berdasarkan informasi dari indera
senses
dan bodi
motor
. Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat
koordinasi persepsi
indera dan
aktivitas motor
serta mengembangkan pemahaman sebab-akibat atau hubungan-hubungan
berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung. Anak mulai memahami hubungannya dengan orang lain, mengembangkan
pemahaman objek secara permanen. Pada usia anak 1-2 tahun, anak pada tahapan ini menyukai aktivitas atau permainan bunyi yang mengandung
perulangan-perulangan yang ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak dan berirama. Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa
nyanyian, kata-kata yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak dilagukan Nurgiyantoro, 2005 : 50.
2 Tahap praoperasional the
preoperational
period, 2-7 tahun. Dalam tahap ini anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu yang sudah mencerminkan
aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini antara lain adalah bahwa i anak mulai belajar
mengaktualisasi dirinya lewat bahasa, bermain, dan menggambar corat- coret. ii Jalan pikiran anak masih bersifat egosentris, menempatkan
dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan persepsi segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan dirinya di
antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain. iii Anak mempergunakan simbol dengan cara elementer yang
pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam pembicaraan. iv Pada masa ini anak mengalami proses asimilasi di
mana anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di
dalam kognisinya Nurgiyantoro, 2005 : 51. 3
Tahap operasional konkret
the concrete operational
, 7-11 tahun. Pada tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik
anak pada tahap ini antara lain adalah i anak dapat membuat klasifikasi sederhana, mengklasifikasikan objek berdasarkan sifat-sifat umum,
misalnya klasifikasi warna, klasifikasi karakter tertentu. ii Anak dapat membuat urutan sesuatu secara semestinya, mengurutkan abjad, angka,
besar-kecil, dan lain-lain. iii Anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan ; adanya perkembangan dari
pola berpikir yang egosentris menjadi mudah untuk mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang berbeda. iv Anak mulai dapat berpikir
argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, ada kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa,
namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena jalan pikirnya terbatas pada situasi yang konkret Nurgiyantoro, 2005 : 52.
4 Tahap operasi formal
the formal operational
, 11 atau 12 tahun ke atas. Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak.
Karakteristik penting dalam tahap ini antara lain adalah i anak sudah mampu berpikir “secara ilmiah”, berpikir teoritis, berargumentasi dan
menguji hipotesis yang mengutamakan kemampuan berpikir. ii Anak sudah mampu memecahkan masalah secara logis dengan melibatkan
berbagai masalah yang terkait Nurgiyantoro, 2005 : 53. Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian tahap perkembangan anak
periode perkembangan anak terdiri atas tiga periode, yaitu anak
childhood,
remaja
adolescence
dan dewasa
adulthood
dan tahap perkembangan intelektual anak dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu sensorimotor,
praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Anak SD kelas atas berusia sekitar 9
– 10 tahun sehingga pada usia itu mereka termasuk kedalam tahap operasional konkret.
2.1.3 Buku Cerita Bergambar