Sistem Informasi Inventory Control Barang pada CV. Rida Computer Berbasis Client Server
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Muhamad Muttaqin
10101238
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir ini dengan judul : “Sistem Inventory Control Barang Di CV. RIDA
computer Berbasis Client - Server”. Dimana laporan ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dalam penulisan tugas akhir ini dikarenakan oleh keterbatasan ilmu dan wawasan yang penulis miliki, namun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Suatu kebahagiaan yang sangat besar bagi penulis untuk dapat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan tidak terhingga terutama kepada :
1. Mamah, Ayah dan beserta keluarga besar tercinta, tersayang yang telah
memberikan segala-segalanya, dengan penuh kasih sayang, dukungan serta doa-doanya.
(3)
Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia.
4. Ibu Mira Kania Sabariah, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik
Informatika, Universitas Komputer Indonesia. Dosen Pembimbing dan Dosen Wali kelas IF-10K yang selalu memberikan dukungan dan doanya.
5. Seluruh Dosen Pengajar, Staff dan Karyawan Universitas Komputer
Indonesia.
6. Bapak Dadan Ramdhani. Ir dan Ibu Rini Syamsiah SA, selaku pemilik
CV. RIDA computer.
7. Seluruh Staff dan Karyawan CV. RIDA computer.
8. Team Leader PT. SCS Agit yang memberikan semangat dan dorongan
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teman-teman PC. Support Telkom area Bandung yang selalu memberikan
semangat dan dorongan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Seluruh Staff dan Karyawan Sisfo Telkom TTC & RDC yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 11. Teman-teman seperjuangan ”IF-10K” yang membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
(4)
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi mahasiswa/i pada umumnya, serta bisa menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Bandung, Januari 2009
Muhamad Muttaqin
(5)
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup Kajian ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
(6)
2.1.2 Struktur Organisasi ... 8
2.2 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Pengertian Sistem ... 10
2.2.2 Pengertian Informasi ... 12
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 16
2.2.4 Pengertian Inventori ... 17
2.2.5 Pengertian Sistem Inventori ... 18
2.2.6 Model Proses Perangkat Lunak ... 21
2.2.7 Pemodelan Rekayasa Perangkat Lunak ... 22
2.2.7.1 Flow Map ... 22
2.2.7.2 Entity Relantionship Diagram (ERD) ... 22
2.2.7.3 Diagram Konteks ... 24
2.2.7.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 24
2.2.7.5 Kamus Data ... 26
2.2.8 Database Management System (DBMS) ... 27
2.2.9 Sistem Komputer ... 28
2.2.10 Jaringan Komputer ... 28
2.2.10.1 Sistem Client Server ... 29
2.2.11 Topologi Start (Bintang) ... 31
2.2.12 Visual Basic dan SQL 2000 Server ... 32
(7)
2.2.12.4 Komponen Pada Visual Basic ... 37
2.2.13 SQL 2000 server ... 39
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem... 41
3.1.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 41
3.1.2 Flowmap Sistem Yang Sedang Berjalan ... 42
3.1.2.1 Flowmap Prosedur Penjualan Barang ... 42
3.1.2.2 Flowmap Prosedur Pengadaan Barang ... 45
3.1.2.3 Flowmap Prosedur Pembuatan Laporan ... 47
3.2 Analisis Pengkodean ... 49
3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 51
3.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 51
3.3.2 Ananlisis Perangkat Lunak ... 53
3.3.3 Analisis Jaringan ... 53
3.3.4 Ananlisis User ... 55
3.4 Analisis Basis Data ... 56
3.4.1 Entity Relantionship Diagram (ERD) ... 56
3.4.2 Diagram Konteks ... 57
3.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 57
(8)
3.4.6.1 Skema Relasi ... 92
3.4.6.2 Struktur Tabel ... 92
3.4.6.3 Perancangan Antarmuka ... 95
3.4.6.4 Perancangan Tampilan Antarmuka ... 98
3.4.6.5 Jaringan Simatik ... 112
3.4.6.6. Perancangan Prosedural Menggunakan Flowchart ... 113
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Kebutuhan Sistem ... 116
4.1.1 Perangkat Keras ... 116
4.1.2 Perangkat Lunak ... 117
4.2 Implementasi Database dan Antarmuka ... 117
4.2.1 Implementasi Database ... 117
4.2.2 Implementasi Antarmuka ... 121
4.3 Pengujian Sistem ... 140
4.3.1 Rencana Pengujian ... 140
4.3.2 Pengujian Alpha ... 141
4.3.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 154
4.3.4 Pengujian Betha ... 155
(9)
5.1 Kesimpulan ... 160 5.2 Saran ... 160
DAFTAR PUSTAKA ... 162
(10)
Lampiran C Hasil Kuestioner ... 212 Lampiran D Surat Penelitian ... 218
(11)
computer
BERBASIS CLIENT - SERVER
Oleh :
Muhamad Muttaqin 10101238
C.V RIDA computer merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan
dibidang teknologi informasi, penjualan manufacture, dan computer maintenance
dalam kota maupun luar kota. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mempelajari proses Sistem Inventory Control yang masih dilakukan
secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan berbasis client server.
Adapun metode digunakan dalam membangun aplikasi ini menggunakan
metode waterfall. Analisis yang ada adalah analisis terstruktur dimana alat yang
digunakan untuk merancang sistem berupa Flow Map, ERD, Diagram Konteks
dan DFD. Sedangkan pembangunan database menggunakan SQL server 2000 dan
aplikasi pendukungnya adalah Visual Basic 6.0
Sistem yang telah di rancang ini mempunyai kelebihan dalam membantu
user / karyawan untuk memperoleh informasi mengenai stok barang, data barang,
data distributor, data konsumen, data pegawai, data penjualan dan data pembelian. Sistem ini juga mampu mengontrol stok persediaan barang yang dapat dilihat pada stok barang minimal. Selain itu, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat dan dapat menghindari terjadinya duplikasi data. Namun sistem ini masih terdapat banyak kelemahan dari segi fasilitas dan tampilan program sehingga masih memerlukan perbaikan
Kata kunci : Inventory control, Waterfall, Database
(12)
By :
Muhamad Muttaqin 10101238
RIDA computer is corporatinon that known in maintenance computer and manufactur sale As for purposes and objectives of this research is to study System process of Inventory Control which have been processed manually to be computerized system and base on client server.
Scheme of system is using the process waterfall method, appliance used to design system is Flow Map, ERD, Diagram Context and DFD. While appliance development of database application use SQL 2000 server and programming language is Visual Basic 6.0
System which have designing this have the excess in assisting user / employees to get information about goods stok, goods data, data of supplier, consumer data, officer data, sale data and purchasing data. This system also can control stock stok able to be seen at minimum goods stok. Besides, yielded to information earn more accurate and can avoid the happening of data duplication. But this system still there are a lot of weakness of facility facet and program appearance so that still need repair.
Key Words : Inventory control, Waterfall, Database.
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
C.V RIDA computer merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan
dibidang teknologi informasi, penjualan manufacture, komputer rakitan dan computer
maintenance dalam kota maupun luar kota.
Berdasarkan hasil survey lapangan dan wawancara dengan pihak pemilik
berserta staff pegawai, sistem informasi inventori control pada CV. RIDA computer
saat ini masih menggunakan sistem manual. Adapun pengolahan yang dilakukan saat
ini dalam inventori control mencakup pembukuan yang dibuat untuk menyimpan data
transaksi-transaksi baik pembelian, penjualan, laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan stok barang. Hal tersebut menjadi permasalahan pokok sehingga sering terjadi kesalahan terutama dalam aktivitas kerja seperti pencatatan data, penghitungan, pengecekan data dan laporan-laporan. Sistem manual juga menyebabkan alur sistem perusahaan menjadi panjang dan rumit sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya redundancy (data yang berulang-ulang kali), hal tersebut
menyebabkan proses kerja menjadi tidak praktis dan tidak efisien.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem baru untuk dapat mengganti sistem yang dipakai saat ini yaitu mengubah sistem manual menjadi sistem komputerisasi.
(14)
Dengan adanya software sistem informasi yang akan dibuat ini diharapkan data-data perusahaan dapat tersimpan dengan baik dan aman, sehingga apabila dibutuhkan kembali data tersebut dapat dicari dengan cepat, akurat, dan tepat waktu sehingga memudahkan analisis pihak manajemen dalam pengambilan keputusan sehari-hari, dan juga meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Oleh karena itu
dibuat ”SISTEM INFORMASI INVENTORY CONTROL BARANG di CV.
RIDA computer BERBASIS CLIENT - SERVER”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
indentifikasi masalah pada tofik ini adalah bagaimana membangun Sistem Informasi
Inventory Control Barang di CV. RIDA computer.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi
inventorycontrol di CV. RIDA computer - Tasikmalaya.
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu karyawan dalam proses transaksi penjualan maupun
(15)
2. Untuk memberikan laporan secara periodik dan berkala dengan cepat, tepat dan akurat.
3. Untuk mencegah hilangnya data karena hilangnya berkas-berkas atau
rusak.
4. Untuk membantu karyawan dalam pengolahan data stok barang.
1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian
Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah menjadi sebagai berikut :
1. Pengolahan data mencakup data stok barang, data distributor, data penjualan dan
pembelian.
2. Pembuatan dan pencetakan laporan meliputi laporan pembelian dan penjualan,
dan laporan stok barang.
3. Dalam sistem informasi ini hanya dibahas bagian penjualan dan bagian gudang.
4. Dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan software Visual Basic dan
database nya menggunakan SQL Server 2000.
5. Pemodelan sistem menggunakan model aliran data terstruktur yaitu DFD dalam
(16)
1.5 Metodologi Penelitian
Digunakan suatu metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada perusahaan.
a. Tahap pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
1. Observasi, yaitu mengamati secara langsung proses kerja yang
dilaksanakan di dalam perusahaan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang
berkompeten dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.
3. Studi literatur, dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang.
Pustaka tersebut dapat berupa buku-buku atau mencari penjelasan yang berhubungan untuk pemecahan masalah melalui internet.
b. Tahap analisis data menggunakan metode dan paradigma perangkat lunak secara
waterfall yang akan meliputi serangkaian kegiatan:
1. Analisis dan definisi persyaratan.
Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak.
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara
(17)
keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit.
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem.
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.
5. Operasi dan pemeliharaan.
Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan
pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.
(18)
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran mengenai penulisan laporan penelitian ini, maka dibawah ini akan dijelaskan mengenai sistematikan penulisan, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dijelaskan mengenai gambaran umum tentang laporan penelitian yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan objek instansi, struktur organisasi instansi dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu keterkaitan dengan sistem informasi, basis data dan menjelaskan
tentang tahapan pembuatan perangkat lunak yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna (user).
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Dijelaskan pula tentang perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data, pemodelan sistem yang dibuat,
seperti Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Diagram E-R. Selain
(19)
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi hasil dari analisis dan perancangan sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman. Serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam mengembangkan sistem. Selain itu akan dibahas tentang pengujian perangkat lunak yang dibuat.
BAB V KESIMPULAN & SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dalam pengembangan sistem informasi dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Sejarah Berdirinya CV. RIDA computer.
C.V RIDA computer merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan
dibidang teknologi informasi, penjualan manufacture, komputer rakitan dan computer
maintenance dalam kota maupun luar kota. CV. RIDA computer berdiri sejak tahun
1997 dan pada saat itu hanya memiliki beberapa orang karyawan. CV. RIDA
computer bertempat di Jl Cieunteung No. 61 Tasikmalaya.
2.1.2 Struktur Organisasi
(21)
Tugas setiap bagian dari struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Adalah pimpinan di CV. RIDA dan juga sebagai penyandang dana atau modal. Tugas dari pimpinan adalah mengontrol dan mengevaluasi kinerja karyawan serta mengevaluasi perkembangan toko berdasarkan hasil dari laporan-laporan yang diterima dalam kurun waktu tertentu.
2. Administrasi
Bertugas mencatat laporan hasil transaksi penjualan dari bagian penjualan dan bagian gudang. Hasil dari laporan yang telah di catat akan diserahkan kepada pimpinan.
3. Bagian Gudang
Bertugas untuk mengontrol stok persediaan barang masuk dan barang keluar.
4. Bagian Penjualan
Bertugas untuk melayani konsumen dalam penjualan barang
5. Bagian Pembelian
Bertugas pemesanan persedian barang yang kosong di gudang kepada distributor.
6. Bagian Services
(22)
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Richard F. Neuschel [1], Management by system, (Edisi kedua: New York: McGrawHill, 1960), hal 10. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendifinisikan sistem sebagai
berikut “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksiuntuk
mencapai suatu tujuan tertentu”. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu diantaranya :
1. Memiliki komponen.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila
(23)
perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
(24)
7. Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.2.2 Pengertian Informasi
Untuk menuju pada pengertian Sistem Informasi secara utuh, diperlukan pemahaman yang tepat tentang konsep data dan informasi. Keterkaitan data dan informasi sangatlah erat sebagaimana hubungan antara sebab dan akibat. Bahwa data merupakan bentuk dasar dari sebuah informasi, sedangkan informasi merupakan elemen yang dihasilkan dari suatu bentuk pengolahan data.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis [2] dalam bukunya Management
Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development
menyebut informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan
sekarang maupun masa depan.
Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuat siklus yang berkesinambungan seperti berikut :
(25)
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi. Dan pada tahapan selanjutnya, sebuah informasi akan menjadi data untuk terciptanya informasi yang lain.
Setiap Informasi, memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan sifat dari informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah :
1. Benar atau salah.
Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari sebuah informasi.
(26)
2. Baru.
Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya.
3. Tambahan.
Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada informasi yang telah ada.
4. Korektif.
Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.
5. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.
Sedangkan Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan timelinness.
1. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran
nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message
used for problem solving (decision masking)?” Informasi akan relevan jika
memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.
(27)
2. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :
1. Kelengkapan (completeness) informasi.
“Are necessary message items present ?” Informasi yang lengkap, berarti
bahwa informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencakup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2. Kebenaran (correctness) informasi.
“Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh proses
pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat
(28)
perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan-perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.
3. Keamanan (security) informasi.
Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “Did
the message reach all or only the intended systems users ? “ Sebuah
informasiharus aman, dalam arti hanya diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.
3. Tepat waktu (timeliness)
“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisir beserta tatacara penggunaanya yangmencakup lebih jauh daripada sekedar penyakian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski: [3] ” komponen sistem informasi
(29)
1. Blok Masukan (Input Block) yang terdiri atas data mentah informasi yang akan dijadikan sumber daya informasi.
2. Blok Model (Model Block) yang terdiri atas kombinasi prosedur, logika dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang ada di basis data dengan cara tertentu untuk hasil yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block) adalah produk keluaran yang dihasilkan sistem
informasi berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta user.
4. Blok Teknologi (Technology Block). Teknologi merupakan ”kotak alat” atau
tool box dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan akses data, memperoleh dan mengirim output serta kontrol dari sistem secara keseluruhan komponen teknologi (brainware, hardware dan software)
5. Blok Basis Data (Database Block) adalah komponen data yang saling
berhubungan tersimpan di hardware dan dimanipulasi pada software
6. Blok Kendali (Control Block) adalah blok pengendali sistem informasi”.
2.2.4 Pengertian Inventory
Inventory merupakan kata lain dari persediaan. Persediaan tergantung pada
jenis usaha yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara berkelanjutan
(30)
digunakan dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan persediaan barang.
Menurut Hartono Jogianto [4] inventory adalah “ serangkaian kebijaksanaan
dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar
pesanan harus dilakukan “.
2.2.5 Pengertian Sistem Inventory
Berdasarkan dari pengertian sistem dan inventory maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa pengertian dari sistem inventory adalah sistem yang mampu
mengelola pengadaan atau persediaan barang digudang dan dapat memberikan layanan tentang informasi yang berupa data dalam menentukan kapan pemesanan
persediaan barang atau stok terhadap supplier dilakukan sebelum stoknya habis.
Sistem perhitungan persedian dapat dilakukan :
a. Secara bersambungan (perpetual). Dalam hali ini nilai persediaan dihitung
dan ditentukan sehabis tiap transaksi penerimaan atau pengeluaran barang (pembelian, penerimaan barang untuk diolah, penyerahan produk jadi yang selesai dikerjakan, pemakaian peralatan, dan penjualan produk jadi).
Akuntansi sistem persediaan bersambungan (perpetual inventory system)
merupakan ciri akuntansi biaya yang baik, karena dengan mempergunkan cara tersebut nilai persediaan dapat diketahui dan ditentukan setiap saat dan harga pokok penjualan dapat ditentukan pada saat penjualan.
(31)
b. Secara berkala (periodik). Dalam hal ini nilai persediaan ditentukan berdasarkan perhitungan fisik secara berkala. Oleh sebab itu sistem
pengeluaran berkala (periodic inventory system) juga disebut sebagai sistem
persediaan fisik (physical inventory system). Didalam sistem ini
pembelian-pembelian akan ditambahkan pada nilai persediaan awal, persediaan akhir dihitung dan ditentukan nilainya, kemudian perbedaan antara persediaan awal + pembelian-pembelian dengan nilai persediaan akhir dibukukan sebagai Harga Pokok Penjualan.
Tujuan utama kedua sistem perhitungan itu adalah untuk mentukan angka-angka yang cukup teliti dan dapat dipertanggung jawabkan, yang dapat dipergunakan untuk keperluan analisis dan pengawasan, karena perhitungan harga pokok penjualan dan penentuan nilai persediaan merupakan bagian yang penting dalam penyusunan neraca dan perkiraan Laba-Rugi perusahaan.
Metode-metode hitung pokok yang biasa dan banyak dipergunakan adalah:
1. First-In First-Out (FIFO)
2. Last-In First-Out (FIFO)
3. Average Cost
Metode-metode hitung pokok ini berkenaan dengan anggapan (asumsi) yang dipergunakan untuk menentukan arus biaya, dan secara konkretnya asumsi mengenai urutan pengeluaran barang dari gudang.
Metode First-In First-Out mengasumsikan bahwa barang-barang yang lebih dulu masuk kedalam gudang, juga akan dikeluarkan lebih dulu dari gudang.
(32)
Sebaliknya, metode Last -In First-Out, mengasumsikan bahwa barang-barang yang belakangan masuk ke dalam gudang, akan dikeluarkan lebih dulu dari gudang.
Gambar 2.3 Konsep gudang dalam metode FIFO
Gambar 2.4 Konsep gudang dalam metode LIFO
Urutan pengeluaran barang yang sebenarnya mungkin berbeda dari asumsi yang dipergunakan. Dapat saja terjadi bahwa barang yang dalam urutan pembelian, termasuk dalam kelompok yang kedua dari tiga urutan kelompok barang yang dibeli, dikeluarkan lebih dahulu, misalnya karena letak barang tersebut dekat dengan pintu keluar gudang. Asumsi-asumsi itu hanya dipergunakan untuk tujuan hitung pokok dan tidak menentukan atau ada sangkut- pautnya dengan urutan pengeluaran sebenarnya.
(33)
2.2.6 Model Proses Perangkat Lunak
Model proses perangkat lunak terdiri atas:
1. Waterfall/Sequential linear yaitu pendekatan pengembangan perangkat lunak
yang sistematik dan sekuensial
2. Prototype yaitu model proses berupa pengumpulan kebutuhan perangkat
lunak
3. Rapid Aplication Development (RAD) yaitu model waterfall yang
menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek dan terdiri dari fase-fase sebagai berikut:
1. Fase business modeling
2. Fase data modeling
3. Fase Process Modeling
4. Fase aplikation generation
5. Fase testing dan turnover
4. Evolutioner yaitu model iteratif berupa pengembangan perangkat lunak
sedikit demi sedikit dan yang termasuk ke dalam model ini adalah:
1. Model pertambahan yaitu penggabungan elemen-elemen model
sequential linear dengan filosofi prototype iteratif
2. Model Spiral yaitu model proses perangkat lunak yang evolusioner
yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan
(34)
3. Rakitan komponen yaitu model iteratif yang terdiri dari gabungan komponen spiral
4. Perkembangan konkuren/rekayasa konkuren sebagai paradigma bagi
pengembangan aplikasi klien server
5. Model Formal mencakup aktifitas yang membawa pada spesifikasi
matematis perangkat lunak komputer.
6. Model Teknik generasi ke-4 mencakup serangkaian bantu perangkat
lunak yang luas yang secara umum memiliki satu hal, masing-masing memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan beberapa karakteristik perangkat lunak pada satu tingkat yang tinggi.
2.2.7 Pemodelan Rekayasa Perangkat Lunak 2.2.7.1Flow Map
Flow Map digunakan untuk menggambarkan prosedur kerja secara fisik dan
mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan.
2.2.7.2Entity-Relationship Diagram (ERD)
Entity atau entitas adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan
dapat dibedakan dengan sesuatu yang lain. Entity-Relationship Diagram hanya
berfokus pada data, dengan menunjukan jaringan data yang ada untuk suatu sistem
(35)
desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Komponen utama ERD antara lain:
1. Objek data
2. Atribut
3. Hubungan
4. Berbagai tipe indikator
Tujuan utama ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungannya
dengan objek data yang lain. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan
mengabaikan proses yang dilakukan. Hubungan antar entitas, yaitu :
1. Satu ke Satu (One To One Relationship)
Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu.
1
Kode Barang Barang 1 Merk Barang
Gambar 2.5. ERD One To One
2. Satu ke Banyak (One To Many)
Himpunan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih entity pada himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.
Barang
Gudang Memiliki
N 1
(36)
3. Banyak ke Banyak (Many To Many)
Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan banyak entity pada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.
Barang
Konsumen N Membeli N
Gambar 2.7. ERD Many To Many
2.2.7.3Diagram Konteks
Konteks diagram merupakan proses yang mewakili proses dari semua sistem.
Konteks diagram menggambarkan hubungan input dan output antara sistem dengan
entitas luarnya. Menurut Hartono Jogianto [4] Diagram Konteks adalah “hubungan
antara sistem dengan entitas luarnya yang berfungsi sebagai transformasi dari suatu
proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output”.
2.2.7.4Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data (DAD)
memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem termasuk nilai masukan, keluaran serta tempat penyimpanan internal. Diagram Aliran Data (DAD) merupakan gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang
lain. Data Flow Diagram (DFD) digunakan pada metode pengembangan sistem yang
(37)
Simbol Data Flow Diagram (DFD)
1. External Entity (kesatuan luar)/buondary (batas sistem). Setiap sistem
mempunyai boundary yang memisahkan suatu sistem dengan lingkaran
luar. Sistem menerima input dan mengluarkan output pada lingkungan
luarnya. External Entity merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain di lingkungan
luar yang akan memberi input atau menerima output dari sistem.
2. Data Flow atau arus data pada Data Flow Diagram (DFD) diberi simbol
panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (External Entity).
3. Process adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberikan penjelasan lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses dan pemroses.
4. Data Store (simpanan luar) adalah simpanan dari data yang dapat berupa
file/database dari sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu nilai acuan manual dan suatu agenda atau buku.
(38)
2.2.7.5Kamus Data/ Data Dictionary (DD)
Kamus Data atau Data Dictionary (DD) atau istilah system data dictionary
adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan Kamus Data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dari sistem dengan lengkap. Kamus Data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem.
Pada tahap analisis, Kamus Data digunakan sebagai alat komunikasi antara
analisis sistem dengan user. Sedangkan pada tahap perancangan sistem, Kamus Data
digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan basis data. Kamus Data
dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram (DFD) yang sifatnya
global. Kamus Data harus dapat mencerminkan keterangan tentang data yang dicatat, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume dan struktur data.
Tabel 2.1 Notasi Kamus Data
No Notasi Arti Notasi Kamus Data
1 = artinya terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of)
atau sama dengan (is equivalent of)
2 + And (dan)
3 [] salah satu dari/memilih salah satu dari elemen-elemen data dari
dalam kurung berikut ini
(39)
5 N{}M iterasi mulai nilai minimum N kali dan nilai maksimum M kali
6 () optional (parenthesis sifatnya optional, dapat ada atau tidak)
7 * keterangan setelah tanda ini adalah komentar
8 @ Petunjuk (key field)
2.2.8 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) merupakan perangkat lunak yang di
desain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, misalnya penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. Sehingga agar bisa menggunakan DBMS dengan baik, perlu diketahui cara kerja dari DBMS tersebut.
Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan DBMS secara baik meliputi implementasi DBMS dan arsitektur secara detail untuk dapat memahami desain dari suatu basis data.
Operasi basis data melalui DBMS dapat berupa: penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data, pengurutan data, penggabungan data, dan penyimpulan/pengelompokon data.
(40)
2.2.9 Sistem Komputer
Sistem yang berbasis komputer sangat diperlukan dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Elemen yang mendukung dalam sistem komputer yaitu :
1. Hardware (perangkat keras), yaitu peralatan yang ada pada sistem komputer
secara fisik.
2. Software (perangkat lunak), yaitu program-program yang berisis
perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data, dimana program dibuat sesederhana mungkin.
3. Brainware, yaitu manusia yang dapat mengoperasikan, serta mengatur sistem
komputer.
2.2.10 Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi. Jaringan komputer merupakan sumber daya yang dapat
digunakan bersama (shared) oleh sejumlah end user untuk berkomunikasi dengan
user lain yang lokasinya berjauhan.
LAN (Local Area Network) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang
relatif kecil seperti perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil yang jarak antar komputernya bisa
(41)
mencapai 5 sampai 10 km. LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.
Model hubungan pada LAN terbagi menjadi dua yaitu :
1. Peer to Peer
Model hubungan ini memungkinkan user membagi sumber daya yang ada di
komputernya baik berupa file dan layanan printer serta dapat mengakses
sumber daya yang terdapat pada komputer lain. Dalam model hubungan peer
to peer ini, seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk
memakai sumber daya yang tersedia di dalam jaringan dan model ini di desain untuk jaringan berskala kecil dan menengah.
2. Client Server
Model hubungan ini memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi
dan aplikasi pada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server
menjadi jantung dari seluruh sistem. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegritaskan seluruh komponen yang ada pada jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai
sumber daya pada file server.
2.2.10.1 Sistem Client Server
Sistem client server terdiri dari dua komponen utama, yaitu client dan server.
Menurut WIL [5] client server adalah “model konektivitas LAN (Local Area Network)
(42)
berbeda satu sama lain, dan dalam pelaksanaan tugasnya server sebagai pembagi
data pada client “.
Kelebihan model hubungan Client Server yaitu :
1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data di kontrol melalui server)
2. Skalabilitas
3. Fleksibel
4. Teknologi baru dapat dengan mudah terintegrasi ke dalam sistem.
5. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja sama.
Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap
aktivitas akan ditangani terlebih dahulu oleh client. Jika ada proses yang harus
melibatkan data yang tersimpan pada basis data, maka client harus melakukan request
dengan server. Pada sistem client server untuk memenuhi kebutuhan tersebut, client
akan mengirimkan perintah (message) query pengambilan data. Kemudian server
yang menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan
dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu, transfer datanya akan menjadi lebih
efisien. Adapun bentuk dari Sistem Client Server yang sederhana adalah sebagai
(43)
D a ta b a s e
`
C lie n t & W o rk S ta tio n `
C lie n t & W o rk S ta tio n
`
C lie n t & W o rk S ta tio n D B M S
S e rv e r
Gambar 2.8. Sistem Client Server Sederhana
2.2.11 Topologi Star (Bintang)
Topologi Star merupakan topologi yang setiap node (file server, workstation,
dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data
yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum sampai ke tempat
tujuan. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan
dan bertindak sebagai repeater (penguat aliran data).
Menurut JOG [4] topologi star adalah topologi dimana “beberapa node
dihubungkan dengan suatu node pusat (central node) yang membentuk seperti bintang, dimana semua komunikasi diatur langsung oleh central node, yang mana
central node ini mengatur semua arus keluar masuk informasi“.
Topologi ini mudah dikembangkan, baik dalam penambahan maupun pengurangan terminal. Banyak terminal yang dapat terhubung tergantung pada jumlah port yang tersedia pada hub yang digunakan. Pada port star ini, hub yang
(44)
digunakan akan menjadi titik kritis, sehingga perlu adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap hub tersebut.
2.2.12 Visual Basic dan MySQL
Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat palikasi Windows yang berbasis grafis (GUI–Graphical User Interface).
Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali
kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa
event/kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event
terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan.
2.2.12.1 IDE Visual Basic
Langkah awal dari belajar Visual Basic adalah mengenal IDE (Integrated
Developement Environment) Visual Basic yang merupakan Lingkungan
Pengembangan Terpadu bagi programmer dalam mengembangkan aplikasinya. Dengan menggunakan IDE programmer dapat membuat user interface, melakukan koding, melakukan testing dan debuging serta menkompilasi program menjadi executable. Penguasaan yang baik akan IDE akan sangat membantu programmer dalam mengefektifkan tugas-tugasnya sehingga dapat bekerja dengan efisien
Sesaat kita aktif di IDE Visual Basic, maka kita akan dihadapkan kepada suatu pilihan terhadap jenis Project yang ingin kita buat sebagaimana mestinya. Sebagai langkah awal dari proses belajar adalah memilih project Standard EXE.
(45)
Gambar 2.9. Dialog box New Project ditampilkan sesaat anda menjalankan IDE Visual Basic 6.
2.2.12.2 Jendela IDE
IDE Visual Basic 6 menggunakan model MDI (Multiple Document Interface).
Berikut ini adalah gambar yang menunjukan bagian-bagian dan nama-nama jendela yang dapat tampil pada IDE Visual Basic. Mungkin pada IDE anda hanya ditampilkan sebagian jendela dibandingkan dengan Gambar 1-3 anda tidak perlu terkejut, karena penampilan dari jendela-jendela tersebut dapat diatur dengan perintah pada menu View. Sebagai langkah awal dari proses belajar, tidak semua jendela akan kita gunakan, tetapi hanya beberapa yang penting, sedangkan yang lainnya bersifat khusus.
(46)
1. Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll
2. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan
cepat.
3. Jendela Project, jendela ini berisi gambaran dari semua modul yang terdapat
dalam aplikasi anda. Anda dapat menggunakan icon Toggle Folders untuk menampilkan modul-modul dalam jendela tersebut secara di group atau berurut berdasarkan nama. Anda dapat menggunakan Ctrl+R untuk menampilkan jendela project, ataupun menggunakan icon Project Explorer.
4. Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat anda untuk merancang
user interface dari aplikasi anda. Jadi jendela ini menyerupai kanvas bagi seorang pelukis.
5. Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda
gunakan untuk mengembangkan user interface.
6. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding. Anda
dapat menampilkan jendela ini dengan menggunakan kombinasi Shift-F7.
7. Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang
terpilih. Sebagai contohnya anda dapat mengubah warna tulisan (foreground)
dan warna latar belakang (background). Anda dapat menggunakan F4 untuk
menampilkan jendela properti.
8. Jendela Color Palette, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu
(47)
9. Jendela Form Layout, akan menunjukan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.
10.Jendela Toolbox merupakan jendela yang sangat penting bagi anda. Dari
jendela ini anda dapat mengambil komponen-komponen (object) yang akan ditanamkan pada form untuk membentuk user interface.
Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing intrinsic kontrol tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pointer bukan merupakan suatu kontrol; gunakan icon ini ketika anda ingin
memilih kontrol yang sudah berada pada form.
b. PictureBox adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image dengan
format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF (enhanced metafile), GIF, dan JPEG.
c. Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak
dapat diperbaiki oleh pemakai.
d. TextBox adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh
pemakai, dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.
e. Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya.
f. CommandButton merupakan kontrol hampir ditemukan pada setiap form, dan
digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai melakukan klik padanya.
(48)
h. OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.
i. ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu
(bergantung pada property MultiSelect).
j. ComboBox merupakan konbinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana
pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.
k. HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar berdiri
sendiri.
l. Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan
interval waktu tertentu. Merupakan kontrol non-visual.
m. DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk
membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.
n. Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis, persegi,
bulatan, oval.
o. Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan sebagai
kontainer bagi kontrol lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui bahwa kontrol image menggunakan resource yang lebih kecil dibandingkan dengan PictureBox
p. Datadigunakan untuk data binding
q. OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti
(49)
2.2.12.3 Jenis File Pada Visual Basic
Proyek merupakan cikal bakal dari aplikasi dan terdiri dari beberapa file yang
saling terkait satu sama lain, file-file tersebut mempunyai ekstensi yang berbeda-beda
sesuai dengan isi dan fungsinya. Sebuah Proyek dapat terdiri atas:
a. File. VBF untuk tiap proyek
b. File FRM untuk tiap form aplikasi pada sebuah proyek.
c. File. VBX atau OCX untuk tiap custom pada sebuah proyek.
d. File. BAS untuk tiap modul standar pada proyek.
e. File CLS untuk tiap modul class pada sebuah proyek.
f. File. FRX untuk tiap form pada sebuah proyek yang memiliki control
berproperti menggunakan data binary.
g. File. RES yaitu sebuah resource file pada sebuah proyek.
Dalam hal ini tidak perlu membuat seluruh file di atas. Karena apa saja yang
dibutuhkan tergantung dari proyek yang sedang dikerjakan.
2.2.12.4 Komponen Pada Visual Basic
Komponen-komponen yang sering dipakai diantaranya:
a. Modul Form (File berekstensi .FRM).
Merupakan kumpulan form yang berisi deskripsi secara grafis mengenai
tampilan serta kontrol yang digunakan dalam sebuah proyek. Termasuk di dalamnya pengaturan properti yang digunakan oleh masing-masing kontrol.
(50)
tersimpan pada file ini. Untuk aplikasi yang terdiri dari banyak form,
masing-masing form tersimpan dalam sebuah file berekstensi.FRM.
b. Modul Class (File Berekstensi .CLS)
Fungsinya sama dengan modul form tetapi terlihat dalam bentuk tampilan.
Melalui modul ini bisa dicoba membuat sendiri obyek yang ingin ditampilkan. Masing-masing obyek yang dibuat harus mempunyai properti dan modul tersendiri.
c. Modul Standar (File berekstensi. BAS).
Modul ini berisi deklarasi tipe, konstanta, variabel eksternal procedure
(prosedur yang menangani kejadian) dan public procedure. Biasanya file ini
berisikan perhitungan atau logika yang kompleks.
d. File Recourse (File berekstensi.RES).
File ini berisi bitmap, text string, atau data lainnya yang dapat diubah tanpa
perlu mengedit kembali rutin. Biasanya file ini digunakan untuk mengubah
bahasa pada user interface alokasi untuk pemakai berbahasa asing (selain
yang digunakan oleh si pembuat aplikasi).
e. OLE Custom Control dan Insertable Objects (File berekstensi. OCX)
File ini berisi custom dan Insertable Objects yang ditambahkan pada proyek
anda.
f. VBX Custom Controls (File berekstensi. VBX).
Sama dengan file berekstensi .OCX namun hanya digunakan pada Visual
(51)
2.2.12.5 Structure Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa yang memungkinkan pemakai untuk melakukan
akses data ke DBMS dan pemakai dapat menggambarkan data yang ingin diperoleh
(Hoffman, 2001). SQL juga memungkinkan pemakai untuk melakukan manipulasi
data (input, edit, dan delete). Dalam perkembangannya, SQL telah menjadi bahasa
standar dalam kegiatan manipulasi data pada database dari berbagai vendor yang ada
di dunia. Pada subbab ini akan diberikan penjelasan tentang dasar penggunaan dari perintah SQL.
Beberapa Perintah yang umum dipergunakan dalam SQL adalah sebagai berikut:
1. SELECT, merupakan perintah untuk melakukan pengambilan data yang
berada dalam tabel
2. Conditional, merupakan perintah untuk mengambil data dengan kondisi
tertentu, menggunakan “WHERE” dan relational operator seperti “<”, “> “,”=”, ”<>”.
3. Joins, merupakan bentuk perintah untuk melakukan pengambilan data dari
dua atau lebih tabel sekaligus.
4. Aggregate Function seperti Sum(), Count(), Avg(), Max(), Min(). Bila ingin
mengetahui berapa jumlah “id_barang” dengan id_kelompok tertentu pada tabel barang.
5. CREATE TABLE, perintah ini dipergunakan untuk membuat sebuah tabel baru
(52)
6. ALTER TABLE, perintah ini berfungsi melakukan perubahan pada struktur tabel ( bukan isi tabel ).
7. INSERT, merupakan perintah yang dipergunakan untuk menambahkan data
pada tabel.
8. UPDATE, berfungsi untuk mengubah data pada tabel.
9. DELETE, merupakan perintah untuk menghapus data pada tabel baik satu
atau seluruhnya. Untuk menghapus data tertentu maka dapat dipergunakan
WHERE sedangkan untuk menghapus seluruh isi tabel maka WHERE tidak
(53)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan perancangan yang akan dibangun.
3.1 Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem dilakukan pengumpulan data dan menganalisa segala dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem yang sedang berjalan. Ini dilakukan untuk memudahkan mengevaluasi kekurangan-kekurangan apa saja yang ada pada sistem tersebut yang selanjutnya merancang perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru. Selain itu juga dibahas analisis kebutuhan non-fungsional yang terdiri dari analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak dan
analisis user.
3.1.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Dalam hal ini analisis sistem terpusat pada sistem Inventori Control pada CV.
RIDA computer masih menggunakan sistem manual dengan semua proses-proses
yang masih menitik beratkan kepada sistem manual dan dengan prosedur-prosedur yang terlibat didalamnya begitu padat sehingga ketelitian serta kecermatan dalam menangani setiap proses atau prosedur akan menjadi rendah, selain itu semua proses
(54)
dan prosedur yang biasa dilakukan kurang bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal.
Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan sistem, baik itu dari atau entitas luar sistem maupun untuk dipergunakan dalam sistem itu sendiri
masih dikelola secara manual dengan hanya didokumentasikan atau diarsipkan ke dalam suatu bentuk buku laporan dan disimpan pada suatu tempat tertentu.
3.1.2 FlowMap Sistem Yang Berjalan
Flowmap merupakan bagan alir atau aliran data yang menunjukkan arus
dokumen dari laporan mengenai data-data yang diperoleh. Flowmap dari sistem
Inventori Control pada CV. RIDA computer yang sedang berjalan pada saat ini yaitu
seperti dibawah ini :
3.1.2.1 Prosedur Penjualan Barang
1. Bagian penjualan memberikan formulir pesan barang kosong sebanyak
dua rangkap kepada konsumen, untuk kemudian diisi oleh konsumen.
2. Lalu konsumen memberikan formulir pesan barang yang telah diisi.
3. Bagian penjualan kemudian mencatat dan memberikan data pesanan ke
bagian gudang untuk di cek.
4. Apabila barang pesanan tidak tersedia maka bagian gudang akan
mencatat barang yang kosong
5. Apabila barang pesanan tersedia, maka bagian penjualan akan membuat
(55)
barang pesanan yang tersedia kepada konsumen.yang sekaligus melakukan perhitungan harga pada daftar barang yang diminta oleh konsumen dan menjumlah total seluruh harga yang harus dibayar konsumen oleh bagian administrasi.
6. Kemudian konsumen melakukan pembayaran ke bagian administrasi.
Bagian admistrasi akan membuat bukti pembayaran sebanyak dua rangkap (rangkap pertama diberikan kepada konsumen dan rangkap kedua diarsip oleh bagian administrasi)
7. Berdasarkan bukti pembayaran bagian administrasi akan membuat
laporan penjualan sebanyak dua rangkap (rangkap pertama diarsip oleh bagian administrasi dan rangkap kedua diserahkan kepada pimpinan).
Flow Map prosedur penjualan barang dapat dilihat pada gambar 3.1
(56)
Ket : A1 : Arsip data barang yang tidak tersedia A2 : Arsip data barang yang tersedia A3 : Arsip data faktur penjualan A4 : Arsip bukti pembayaran A5 : Arsip laporan penjualan A6 : Arsip laporan penjualan
(57)
3.1.2.2 Prosedur Pengadaan Barang
1. Bagian gudang akan merekap seluruh data stok barang yang kosong.
2. Setelah itu bagian gudang akan membuat data pesanan barang, yang
selanjutnya akan diserahkan ke distributor
3. Distributor akan membuat faktur pembelian, yang selanjutnya faktur
pembelian akan dicatat dan diarsipkan oleh distributor
4. Setelah itu distributor akan menyerahkan faktur pembelian beserta
barang yang dipesan ke bagian gudang.
5. Bagian gudang akan melakukan pengecekan barang yang dipesan.
6. Apabila barang tidak sesuai maka bagian gudang akan membuat kembali
data pesanan barang.
7. Apabila barang sesuai maka bagian gudang akan mencatat data
pembelian barang sebanyak dua rangkap (satu rangkap akan di arsipkan oleh bagian gudang dan satu rangkap lagi akan diserahkan ke bagian administrasi),
8. Bagian gudang akan mencatat data stok barang dan membuat laporan
stok barang.
9. Berdasarkan data pembelian yang diterima oleh bagian gudang, bagian
administrasi akan membuat laporan pembelian sebanyak dua rangkap (satu rangkap akan diarsipkan dan satu rangkap lagi diserahkan kepada pimpinan)
(58)
Flow Map prosedur pengadaan barang dapat di lihat pada gambar 3.2 dibawah ini :
Ket : A1 : Arsip data barang yang tidak tersedia A7 : Arsip data faktur pembelian
A8 : Arsip data pembelian A9 : Arsip laporan stok barang A10 : Arsip laporan pembelian A11 : Arsip laporan pembelian
(59)
3.1.2.3 Prosedur Pembuatan Laporan
1. Administrasi akan merekap seluruh laporan penjualan dan membuat
laporan penjualan keseluruhan sebanyak dua rangkap (satu rangkap akan diarsipkan oleh bagian administrasi dan satu rangkap lagi akan diserahkan kepada pimpinan)
2. Administrasi akan merekap seluruh laporan pembelian dan membuat
laporan pembelian keseluruhan sebanyak dua rangkap (satu rangkap akan diarsipkan oleh bagian administrasi dan satu rangkap lagi akan diserahkan kepada pimpinan)
3. Bagian gudang akan merekap seluruh data stok barang dan membuat
laporan stok barang sebanyak dua rangkap (satu rangkap akan diarsipkan oleh bagian gudang dan satu rangkap lagi akan di serahkan kepada pimpinan).
Flow map prosedur pembuatan laporan dapat di lihat pada gambar 3.3 di
(60)
Ket :
A5 : Arsip laporan penjualan A10 : Arsip laporan pembelian A9 : Arsip laporan stok barang
A12 : Arsip data laporan penjualan keseluruhan A13 : Arsip data laporan pembelian keseluruhan A14 : Arsip data laporan stok barang
A15 : Arsip data laporan penjualan keseluruhan A16: Arsip data laporan pembelian keseluruhan A17 : Arsip data laporan stok barang
(61)
3.2 Analisis pengkodean
Pengkodean berguna untuk mengklarifasikan data, mempermudah dalam mengelompokkan dan memproses data. Juga mempersingkat dalam mengidentifikasikan suatu objek, sehingga suatu kesamaan dalam mengidentifikasikan objek dapat terhindari.
1. Pengkodean Barang
Contoh : K01-0001
Keterangan : K01 : merupakan kode kategori dan no urut kategori 0001 : merupakan no urut barang
2. Pengkodean Distributor
Contoh : DST001
Keterangan : DST : merupakan kode untuk distributor 001 : merupakan no urut distributor
(62)
3. Pengkodean Pegawai
Contoh : PG01
Keterangan : PG : merupakan kode untuk pegawai 01 : merupakan no urut pegawai
4. Pengkodean Konsumen
Contoh : KN001
Keterangan : KN : merupakan kode untuk konsumen 001 : merupakan no urut konsumen
5. Pengkodean Pembelian
Contoh : PEM090128002
Keterangan : PEM : merupakan kode untuk transaksi pembelian 09 : merupakan kode untuk tahun
01 : merupakan kode untuk bulan 28 : merupakan kode untuk tanggal 002 : merupakan no urut transaksi
(63)
6. Pengkodean Penjualan
Contoh : SL0901280002
Keterangan : SL : merupakan kode untuk transaksi penjualan 09 : merupakan kode untuk tahun
01 : merupakan kode untuk bulan 28 : merupakan kode untuk tanggal 0002 : merupakan no urut transaksi
3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan keadaan sistem yang ada
pada CV. RIDA computer
3.3.1 Analisis Perangkat Keras
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, perangkat keras yang digunakan pada saat ini adalah satu unit komputer, dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Processor Intel P4 2.26 GHz
2. RAM 256 MB,
3. Hard Disk 40 GB,
4. CD ROM Drive,
5. Monitor Samsung 15’
(64)
Adapun usulan untuk spesifikasi perangkat keras komputer server dan 2
komputer client yang akan digunakan, yaitu:
1. Spesifikasi komputer server yang di usulkan
a. Prosesor 2.26 GHz
b. Minimum RAM 1 GB
c. Minimum Hard Disk 40 GB
d. CD ROM Drive
e. Monitor Samsung 17’
f. Keyboard dan mouse
g. Kartu Jaringan (Ethernet Card)
h. VGA 256 MB
i. Printer
2. 2 (Dua) Spesifikasi komputer client yang di usulkan
a. Prosesor 1,7 GHz
b. RAM 256 MB
c. Minimum Hard Disk 20 GB
d. Minimum VGA 256 MB
e. Monitor Samsung 15’
f. Keyboard dan mouse
(65)
Secara keseluruhan spesifikasi perangkat yang di usulkan pada CV. RIDA
computer sudah cukup bagus untuk kebutuhan perangkat lunak yang akan
diaplikasikan.
3.3.2 Analisis Perangkat Lunak
CV. RIDA computer dalam melakukan proses transaksi masih menggunakan
Office standar yaitu Microsoft Office Xp dan mereka sangat berpengalaman
menggunakannya dalam melakukan pekerjaannya masing-masing, tetapi mereka kurang begitu paham tentang sistem informasi.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah dengan
software Visual Basic. Sedangkan untuk membangun basis data menggunakan SQL
2000 server. Kelebihan dari SQL 2000 server adalah menggunakan Query standar
yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa
pemograman yang terstruktur yang telah di standarkan untuk semua program
pengakses database. Sebagai sebuah program penghasil database.
3.3.3 Analisis Jaringan
Di bawah ini adalah gambar lingkungan pengguna komputer yang ada di CV.
(66)
Gambar 3.4 Lingkungan Pengguna Komputer
CV. RIDA computer
Berdasarkan gambar 3.3 bahwa komputer yang ada di CV. RIDA computer
belum terhubung ke dalam suatu jaringan komputer, sehingga dapat mempengaruhi kinerja sistem semakin lambat. Oleh karena itu, agar dapat membantu dalam proses
pengolahan data diusulkan untuk membangun sebuah jaringan client server, dimana
jaringan tersebut menggunakan topologi star.
Berikut adalah gambaran jaringan yang di usulkan pada RIDA computer.
Gambar 3.5 Jaringan Komputer
(67)
3.3.4 Analisis User
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pengguna yang terlibat di sistem
inventori control ini terdiri dari tiga pengguna, yaitu :
Tabel 3.1 Pengguna komputer CV. RIDA computer
Nama Jabatan Umur Pendidikan Keahlian Pekerjaan
Dadan Pimpinan 38 tahun S1 Teknik Elektro Menguasai komputer
hadware maupun software
Mengontrol segala aktifitas pegawai
Ika Administrasi 23 tahun D1 Akuntasi
Berpengalaman
menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows Xp dan Ms office
Melayani transaksi penjualan dan pembelian
Agus Bagian
Gudang
28 tahun D3 Teknik
Informatika
Berpengalaman
menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows Xp dan Ms office
Mengontrol stok barang di gudang
Adapun untuk kebutuhan sistem yang baru, sistem inventori control masih
melibatkan tiga user atau pengguna.
Tabel 3.2 Kebutuhan sistem baru
Nama Jabatan User Hak Akses Jenis Pelatihan
Dadan Pimpinan Admin Mengatur segala pengelolaan
data sistem
Menggunakan Sistem yang baru.
Ika Administrasi User biasa Menginput data transaksi penjualan dan pembelian
Menggunakan Sistem yang baru.
Agus Bagian Gudang
User biasa
Mengimput data stok barang Menggunakan Sistem yang baru.
Sehingga untuk menggunakan sistem yang baru ini, diperlukan beberapa pelatihan atau pengenalan berdasarkan hak akses masing-masing.
Dalam pengelolaan sistem, admin bisa mempunyai akses sebagai admin yang bisa mengatur segala pengelolaan data sistem dan sebagai admin biasa.
(68)
3.4 Analisis Basis Data
3.4.1 Entity Relantionship Diagram (ERD)
Entity Relantionship Diagram adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD), ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Adapun ERD yang diusulkan adalah sebagai berikut :
(69)
3.4.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram di bawah ini akan digambarkan bagaimana relasi antar entitas yang saling berhubungan pada Sistem
Informasi Inventori Control yang akan di bangun.
Gambar 3.7 Diagram Konteks
Sistem Inventory Control
3.4.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual ataupun komputerisasi.
(70)
58
Inventory Control di CV. RIDA
computer umen Penjualan P embelian Bara n g Dis tr ibutor i i telah ditambah tambah, ditambah Us er Pegawai g telah dicar i a k a n dicar i 1.0 Lo gi n A d min istr asi Ad m in Ba gi a n G u d ang 2. 0 P eng ol ah an d at a ma st e r 4. 0 P eng ol ah an d at a lap o ra n , diubah , dicar i , diubah , dicar i diubah, dicar i , diubah , dicar i tr ibuto
r yang telah d
ica
ri
tr
ibut
or
yang akan di
ca ri Data L o g in In v alid lo g in Log in va lid Na m aUs er d an Pas swo rd v alid B ag ian Pen h ju alan lid Data Login Invalid login Data distributor, data barang yang akan
ditambah, diubah, dicari Info Data distributor, data barang yang telah ditambah, diubah, dicari
Data konsumen, data barang yang akan dicari Data penjualan yang akan ditambah, diubah, dicari Info Data konsumen, data barang yang akan dicari Info Data penjualan yang akan ditambah, diubah, dicari Data konsumen yang akan ditambah, diubah, dicari Data barang yang akan dicari
Info Data konsumen yang akan ditambah, diubah, dicari Info Data barang yang akan dicari Info data user yang telah ditambah, diubah, dicari
Data user yang akan ditambah, diubah, dicari
Data distributor, barang, pegawai/user yang akan ditambah, diubah, dicari
Info data distributor, barang, pegawai/user yang akan ditambah, diubah, dicari
Data login Invalid login Data login Verifikasi login Invalid login In fo l apo ra n pe nj ua la n, pe m b el ia n , ba ra ng y ang t el a h di ca ri da n d ic et ak La po ra n pe n jua la n, pe m b el ia n , b ara ng y an g ak an d icar i d an d ic etak
Info laporan penjualan, pembelian, barang yang telah dicari dan dicetak Laporan penjualan, pembelian, barang yang akan dicari dan dicetak
Info data barang yang telah ditambah, diubah, dicari Data barang yang akan ditambah, diubah, dicari
Info data pegawai yang telah ditambah, diubah, dicari Data pegawai yang akan ditambah, diubah, dicari
Info data distributor yang telah ditambah, diubah, dicari Data distributor yang akan ditambah, diubah, dicari
Info data konsumen yang telah ditambah, diubah, dicari
ang
Data penjualan yang akan dicari, dicetak Info data penjualan yang telah dicari dan dicetak Data pembelian yang akan dicari, dicetak Info data pembelian yang telah dicari, dan dicetak Data barang yang akan dicari, dicetak Info data barang yang telah dicari, dicetak
Data login
Ga
m
bar 3.8 Data Flow Diagram
(DFD) LEVEL 0
Sistem
Inform
asi
(71)
2. DFD Level 1 Proses 1.0 Login
(72)
60
ngolahan Data Master
Data barang yang akan diubah, ditambah, di cari Info data barang yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data kategori yang akan diubah, ditambah, di cari Info data kategori yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data konsumen yang akan diubah, ditambah, di cari Info data konsumen yang telah diubah, ditambah, dicari Data pegawai yang akan diubah,
ditambah, di cari Info data pegawai yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data user yang akan diubah, ditambah, di cari Info data user yang telah diubah,
ditambah, dicari
Data distributor yang akan diubah, ditambah, di cari Info data distributor yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data distributor yang akan diubah, ditambah, di cari Info data distributor yang telah
diubah, ditambah, dicari Info data distributor yang telah
diubah, ditambah, dicari Data distributor yang akan
diubah, ditambah, di cari Data user yang akan diubah,
ditambah, di cari Info data user yang telah diubah,
ditambah, dicari
Data barang yang akan di cari
Data pegawai yang akan diubah, ditambah, di cari Info data pegawai yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data barang yang akan diubah, ditambah, di cari Info data barang yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data kategori yang akan diubah, ditambah, di cari Info data kategori yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data konsumen yang akan diubah, ditambah, di cari Info data konsumen yang telah
diubah, ditambah, dicari
Data barang yang akan dicari, diubah, dicari
Info data barang yang telah ditambah, diubah, dicari Data kategori yang akan ditambah, diubah, dicari Info data barang yang telah
ditambah, diubah, dicari
m
bar 3.10 DFD Leve
(73)
4. DFD Level 1 Proses 3.0 Pengolahan Data Transaksi
(74)
5. DFD Level 1 Proses 4.0 Laporan
Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses 4.0 Laporan
6. DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data Barang
(75)
7. DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Kategori
Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Kategori
8. DFD Level 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Konsumen
(76)
9. DFD Level 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Pegawai
Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Pegawai
10. DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan Data User
(77)
11. DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data Distributor
Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 2.6 Pengolahan Data Distributor
12. DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Transaksi Penjualan
(78)
66
Data Transaksi Pem
belian
Data pegawai yang akan dicari Info data pegawai yang telah dicari
Info data pegawai yang telah Info data pegawai yang telah Data pegawai yang akan Data pegawai yang akan
dicari, Data pembelian yg akan dicari, ditambah, diubah Info Data barang, pegawai, Info Data pembelian yg telah dicari, ditambah, diubah
Data distributor yang akan ditambah Info data distributor yang telah tambah
Info data distributor yang telah dicari Data distributor yang akan diubah Info data distributor yang telah diubah Data distributor yang akan dicari
ditambah ditambah diubah diubah
Distributor yang telah dicari
Info data barang yang telah diubah Data barang yang akan di ubah Info data barang yang telah ditambah Data barang yang akan ditambah
Info data barang yang telah dicari Info data barang yang akan dicari
Data pembelian yang akan dicetak Info data pembelian yang telah dicetak
Data pembelian yang akan dicetak Info data pembelian yang telah dicetak
Data pembelian yang akan dihapus Info data pembelian yang akan dihapus
Data list minimal stock Info data list minimal stock Data list minimal stock Info data list minimal stock Data pembelian yang akan dihapus
Info data pembelian yang telah dihapus
l 2 Proses 3.2 Pengolahan Data Transaksi Pem
belian
an Data Laporan Penjualan
(79)
15. DFD Level 2 Proses 4.2 Pengolahan Data Laporan Pembelian
Gambar 3.22 DFD Level 2 Proses 4.2 Pengolahan Data Laporan Pembelian
16. DFD Level 2 Proses 4.3 Pengolahan Data Laporan Barang
(80)
3.4.4 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang
terdapat pada program yang meliputi nama proses, input, output, dan keterangan.
Berikut ini merupakan spesifikasi proses dari Sistem Inventory Control di CV. RIDA
computer
Tabel 3.3. Spesifikasi Proses Sistem Inventory Control
No. Proses Keterangan
No. Proses 1,0
Nama Proses Login
· Admin
· Bagian penjualan · Bagian gudang Source (sumber)
· Administrasi
Input Data login
Output Login valid atau invalid
Destination (tujuan) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
Logika Proses Begin
{Admin, Bagian penjualan, Bagian gudang, Administrasi memasukkan data login ke database}
if data login benar
then data login valid
else tampil Info login invalid
1
End
No. Proses Keterangan
No. Proses 1,1
Nama Proses Verifikasi Login
Source (sumber) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
Input NameUser, Password
2
(81)
No. Proses Keterangan
Destination (tujuan) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
Logika Proses Begin
{Admin, Bagian penjualan, Bagian gudang, Administrasi memasukkan NameUser, Password ke database}
if NameUser, Password ada
then NameUser, Password valid
else tampil Info NameUser, Password invalid
end
No. Proses Keterangan
No. Proses 1.2
Nama Proses Lupa Password
Source (sumber) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
Input Jawaban, password
Output Jawaban valid atau invalid, info password
Destination (tujuan) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
Logika Proses Begin
{Admin, Bagian penjualan. Bagian gudang, Administrasi memasukkan jawaban ke database}
if jawaban cocok
then tampil info password
else tampil Info jawaban invalid
3
end
No. Proses Keterangan
No. Proses 1.3
Nama Proses Ubah Password
Source (sumber) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
· Administrasi
4
(82)
No. Proses Keterangan
Output Info Password yang telah diubah
· Admin Destination (tujuan)
· Bagian penjualan · Bagian gudang
· Administrasi
Logika Proses Begin
{Admin, Bagian penjualan, Bagian gudang, Administrasi memasukkan password baru ke database}
End
No. Proses Keterangan
No. Proses 2,0
Nama Proses Pengolahan data master
· Admin
· Bagian penjualan Source (sumber)
· Bagian gudang
Input Data konsumen, data pegawai, data distributor, data barang, data user
Output Info data konsumen, Info data pegawai, Info data distributor, Info data barang, Info data user
Destination (tujuan) · Admin
· Bagian penjualan
· Bagian gudang
Logika Proses Begin
{Admin melakukan pengolahan data konsumen, data distributor, data pegawai, data barang, data user ke database; Bagian penjualan melakukan pengolahan data konsumen dan barang ke database; Bagian gudang melakukan pengolahan data distributor dan data barang ke database}
5
end
No. Proses Keterangan
No. Proses 2,1
Nama Proses Pengolahan data barang
· Admin
· Bagian Gudang Source (sumber)
· Bagian penjualan
Input Data barang yang akan ditambah, diubah, dicari
Output Info data barang yang telah ditambah, diubah, dicari · Admin
· Bagian Gudang 6
Destination (tujuan)
(1)
5. Informasi yang di hasilkan pada perangkat lunak tersebut Tabel 4.34 Hasil Pengujian Betha 5
No Keterangan Responden Persentase
1 Akurat 3 60
2 Cukup akurat 1 20
3 Biasa-biasa saja 1 20
Berdasarkan hasil persentase di atas maka dapat disimpulkan bahwa 3 orang atau 60 % yang mengatakan bahwa informasi yang di hasilkan pada perangkat lunak tersebut akurat.
4.3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat di simpulkan bahwa sistem inventory yang telah di bangun mempunyai kelebihan yaitu proses dalam pengolahan dan penyajian datanya lebih cepat, tepat dan akurat di bandingkan dengan sistem manual yang biasa berjalan di toko Remaja Ban Dumai. Selain itu, lebih dari 50 % user yang telah di uji mengatakan bahwa perangkat lunak yang di bangun hasilnya cukup memuaskan dan bebas kesalahan serta dapat mengeluarkan hasil sesuai yang di harapkan
(2)
160
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah menganalisa sistem yang telah di bangun, maka penulis dapat menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Sistem yang telah di bangun dapat membantu memudahkan user / karyawan dalam pengolahan data barang, data distributor, data konsumen, data transaksi penjualan dan pembelian.
2. Proses penambahan. pengubahan, pencarian dan pencetakan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
3. Dengan adanya program aplikasi pengolahan data inventory yang berbasis client server dapat memudahkan user dalam mengontrol stok barang dan membuat laporan barang, laporan pembelian dan laporan penjualan menjadi lebih cepat dan akurat.
4. Keamanan data lebih terjamin dengan adanya password dan hak akses yang berbeda.
5.2. Saran
Agar program yang telah di bangun dapat digunakan secara optimal, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah di bangun agar sistem tetap terjaga dengan baik.
(3)
2. Melakukan perubahan password secara berkala agar sistem dapat terjamin keamanannya dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
3. Perlu adanya proses backup pada data barang, data konsumen, data distributor dan data pegawai yang berfungsi sebagai arsip bagi perusahaan.
4. Sistem yang telah di bangun ini masih terdapat kekurangan sehingga perlu dikembangkan baik dari segi fasilitas maupun tampilan program agar mampu menjawab semua permasalahan yang ada di toko CV. RIDA computer.
(4)
162
DAFTAR PUSTAKA
[1] Richard F. Neuschel , Management by system, (Edisi kedua: New York: McGrawHill, 1960), hal 10.
[2] Gordon B. Davis, Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development
[3] Pressman, Roger S., Ph.D., Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktis,2002
[4] Hartono Jogianto, Pengenalan Komputer, Andi, Yogyakarta, 1999 [5] William Stallings, Komunikasi Data dan Komputer, Salemba Teknika,
(5)
SISTEM INFORMASI INVENTORY CONTROL BARANG
DI CV. RIDA COMPUTER
BERBASIS CLIENT - SERVER
MUHAMAD MUTTAQIN
10101238
Pembimbing I
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008
(6)
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI INVENTORY CONTROL BARANG
DI CV. RIDA COMPUTER
BERBASIS CLIENT-SERVER
MUHAMAD MUTTAQIN
10101238
Penguji I
Tati Harihayati M, S.T., M.T NIP. 41277006006
Penguji II
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008
Penguji III
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009