13
e. Interpretasi data
Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam intepretasi data. Langkah selanjutnya yaitu analisis data dan
mendeskripsikan data yang diperoleh. Mendeskripsikan data dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Data yang
sudah dianalisis kemudian diiterpretasikan menjadi suatu kesimpulan
dalam bentuk
pernyataan. Data
yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa
kecenderungan Devi, 2010.
3. Pentingnya Keterampilan Proses Sains
Menurut Semiawan 1985:14-15, terdapat empat alasan mengapa pendekatan keterampilan proses sains perlu diterapkan dalam proses
belajar mengajar, yaitu: 1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan
semua konsep dan fakta pada siswa, 2
Adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep- konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang
konkret, 3
Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat mutlak benar seratus persen, tapi penemuannya
bersifat relatif,
14
4 Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak
terlepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. Menurut Nuh 2010, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
keterampilan proses sains yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap keterampilan proses sains, diantaranya
yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik, kualitas guru serta perbedaan strategi guru dalam mengajar.
Berbicara mengenai kualitas guru, kualitas atau kemampuan seorang guru menjadi hal yang penting dalam implementasi
keterampilan proses sains. Kualitas guru dalam pembelajaran juga berhubungan erat dengan strategi guru dalam mengajar. Apabila dalam
pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkan strategi belajar yang tidak diimbangi dengan kualitas kemampuan guru dalam mengajar,
maka hasilnya tidak akan baik. Oleh karena itu, strategi dan kualitas kemampuan guru dalam pembelajaran menjadi sangat penting. Bila
guru menginginkan siswanya untuk memiliki kemampuan tertentu, maka guru harus terlebih dahulu memiliki kemampuan tersebut. Salah
satu contoh kemampuan yang biasanya diinginkan oleh guru yaitu kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan
masalah berhubungan sangat erat dengan kemampuan dasar bekerja ilmiah Rustaman, 2005. Sedangkan kemampuan dasar bekerja ilmiah
merupakan salah satu bentuk dari keterampilan proses sains Rustaman, 2007. Guru harus mampu berproses terlebih dahulu, agar
15
dapat mengajarkan IPA dengan keterampilan proses sains Sarwanto, 2008.
C. Calon Guru